Politik

Swafoto Bareng Megawati, Isyarat Nadiem Aman dari Reshuffle?

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Instagram @nadiemmakarim

Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ketemuan sama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Momen tersebut dibagikan oleh Nadiem lewat akun Instagram pribadinya baru-baru ini. Sontak, unggahan ini menjadi sorotan publik di tengah isu perombakan kabinet (reshuffle) yang kabarnya bakal dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Lewat unggahan foto tersebut, tampak Nadiem yang mengenakan masker hitam mengambil potret swafoto bersama Megawati yang ada di sebelah kirinya. Tampak Megawati yang mengenakan baju hijau motif corak putih tersenyum semringah. 

“Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,” tulis akun @nadiemmakarim sebagai keterangan unggahannya. 

Simbol Aman dari Sasaran Reshuffle

Kolom komentar Nadiem sontak ramai oleh warganet yang mengomentari foto ini. Ada yang mengomentari pertemuan itu sebagai isyarat bahwa mantan bos Gojek itu lolos dari sasaran perombakan kabinet. Terlebih, foto itu menunjukkan keakrabannya dengan Megawati.

Seperti akun @t****h**z yang mengomentari, “Alhamdulillah sudah silahturahmi dengan ibu, dijamin lolos dari reshuffle.”

“Wah aman dari reshuffle klo gini pak!!! Semangat mas menteri,” timpal akun @g****s.

Seiring menguatnya isu reshuffle, belakangan nama Nadiem diisukan sebagai salah satu menteri yang diprediksi menjadi sasaran perombakan kabinet. Di sisi lain, seiring rencana peleburan Kemendikbud dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Nadiem juga disebut bakal bertahan sebagai menteri dengan tambahan tugas di kementeriannya.

Menyikapi hal ini, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengamini sikap Nadiem yang berswafoto dengan Megawati menunjukkan bahwa dirinya aman dari reshuffle.

“Ini memang simbolisasi bahwa urusan kabinet, baik pembentukan hingga proses reshufflenya juga, suka atau tidak ada kompromi di situ. Kemudian, dikotomi antara anggota kabinet profesional dengan parpol, seringkali seakan berada pada ruang terpisah dan dibenturkan. Mungkin Nadiem ingin mencairkan itu, sebagai simbol menteri dari teknokrat,” ujar Yunarto kepada Asumsi.co, Rabu (21/4/21).

Ia menambahkan, sebagai menteri yang selama ini dianggap dari kalangan profesional, lewat foto ini Nadiem ingin menunjukkan dirinya cair dalam proses politik. 

“Kalau kita lihat dinamikanya, ada termasuk aktor-aktor politik yang bisa diartikan juga, berspekulasi, Nadiem akan dipertahankan atau tidak. Banyak statement yang muncul dari orang-orang politik, meragukan dia bisa bertahan di posisinya. Lewat foto inilah, dia ingin menegaskan supaya hentikan spekulasi tentang dirinya bakal kena reshuffle. Nadiem menunjukkan kalau dia sudah memiliki dukungan politik (bertahan sebagai menteri) dari ketum partai terbesar pula,” ujarnya.

Yunarto mengapresiasi keberanian Nadiem yang berani bertemu Megawati secara langsung untuk melakukan komunikasi politik.  “Saya pikir sebuah keberanian, orang seperti Nadiem bertemu sosok politik paling sentral,” ucapnya.

Nadiem Dapat Arahan Khusus dari Megawati?

Megawati diketahui pernah mengungkapkan keinginannya agar Indonesia memiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai lembaga yang terpisah dari kementerian. 

Keinginannya ini, nampaknya bakal segera diwujudkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengotak-atik nomenklatur dengan melebur Kemenristek ke Kemenikbud, serta kabarnya bakal membuat BRIN berdiri sendiri.

Dilansir dari Detik.com, keinginan agar Indonesia memiliki BRIN non kementerian disampaikan saat HUT ke-46 PDIP pada 10 Januari 2019. Megawati kala itu menerangkan visi dan misi partainyayang diberi nama ‘Pembangunan Nasional Berdiri di Atas Kaki Sendiri’.

“Bagi Bapak Presiden, saya memohon, jelas dibutuhkan Badan Riset dan Inovasi Nasional yang hasil kerjanya harus jadi landasan keputusan program pembangunan. Saya tidak akan pernah bosan mengingatkan tidak ada satu negara pun dapat menjadi negara maju tanpa mengedepankan riset pengetahuan dan teknologi. Ini yang sedang kami perjuangkan bersama Pak Jokowi,” kata Megawati kala itu.

Jokowi sesungguhnya telah sudah membentuk BRIN pada 2019. Pembentukan itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Iptek. Meski demikian, badan itu belum berdiri sendiri karena masih berada di bawah naungan Menristek Bambang Brodjonegoro. Nomenklatur Kemenristek saat ini, yakni Kemenristek/BRIN.

Hingga akhirnya Presiden ke-7 RI ini meleburkan Kemenristek dan Kemendikbud lewat persetujuan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. PDIP, melalui Sekretaris Jenderal Partai Hasto Kristiyanto menegaskan BRIN perlu berdiri sendiri agar lembaga ini semakin kuat.

Yunarto menilai, besar kemungkinan pertemuan antara Nadiem dengan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini juga membahas soal persiapan pembentukan BRIN. 

“Fungsi BRIN ini akan sangat terkoordinasi dengan kementerian yang dibawahi oleh Nadiem nantinya. Kita tahu juga BRIN ini concern-nya dari PDIP, bahkan keinginan Bu Mega. Saya juga menduga Bu Mega ini kemungkinan bakal mejadi ketua dewan pengarah BRIN,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, Megawati kemungkinan juga memberikan arahan khusus kepada Nadiem mengenai lembaga tersebut. Bahkan, mungkin saling berdiskusi soal sosok yang dinilai pantas menjadi Kepala BRIN.

“Selain menunjukkan aman dari reshuffle dan mendapatkan dukungan politik, saya rasa Nadiem juga sudah melakukan pembicaraan soal BRIN dengan Bu Mega. Mungkin saja, dengan pertemuan itu, yang dibicarakan siapa Kepala BRIN. Kalau betul Bu Mega bakal jadi ketua dewan pengarah BRIN yang, notabene, lembaganya akan banyak berkoordinasi dengan Nadiem. Ini langkah baik. Diskusi dan memberikan arahan sejak awal, serta menjadi gerbang kalangan partai dan non partai bisa dicairkan,” ujarnya menandaskan. 

Share: Swafoto Bareng Megawati, Isyarat Nadiem Aman dari Reshuffle?