Jendral Tito Bolehkan Polisi Yang Gagal Pilkada Balik Lagi ke Polri, Ini Dia Alasannya!

Hi guys! menjelang Pilkada 2018 yang kian dekat, kalian pasti mulai ngeh bahwa ada beberapa calon kepala daerah dari jajaran TNI atau Polri yang maju. Yup, menurut catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 ini tercatat setidaknya ada 9 nama calon yang memiliki background sebagai TNI dan 8 calon dari Polri. Angka ini muncul di antara total 569 calon kepala daerah yang maju di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Wow, banyak ya!

Adapun beberapa nama perwira Polri yang maju di Pilkada 27 Juni mendatang diantaranya adalah Safaruddin sebagai Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Timur, Anton Charliyan sebagai Cawagub Jawa Barat, Murad Ismail sebagai Cagub Maluku, dan Marselis Sarimin di Pilkada Manggarai Timur. Nah, diantara nama-nama tersebut, ada polisi yang sudah menjadi purnawirawan dan ada juga yang masih aktif. Buat yang purnawirawan ya udah lah ya, kan udah pensiun. Tapi, gimana sama polisi yang masih menjabat? Haruskah mereka mundur dari jabatannya dan fokus pada Pilkada? Kira-kira, begini jawaban dari Kapolri Jendral Tito Karnavian.

“Sebetulnya kami tunggu sampai penetapan,” ungkapnya seperti dilansir dari Liputan6.com pada (15/1) kemarin.

Untuk para anggota Polri yang dinyatakan tidak lolos sebagai calon kepala daerah, Jenderal Tito menyebut bahwa mereka bisa kembali menjabat di kepolisian. Wah, asyik banget dong!

“Kalau penetapan ternyata tidak (lolos) dan kalau mereka ingin terus mengabdi kepada polisi, tidak ada larangan, tapi kalau seandainya mereka tetap ingin keluar dari Polri, pensiun dini, kami juga akan memfasilitasi,” lanjutnya lagi.

Wah, asyik ya guys, jadi polisi terus nyagub atau nyawagub. Jabatannya aman meskipun dalam aturannya, jelas-jelas TNI dan Polri harus netral dalam Pilkada. Oke deh, Pak Tito, sukses terus buat jajarannya!