Budaya Pop

Solskjaer, Cadangan Super MU untuk Gantikan Mourinho

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Seiring turunnya Mourinho dari kursi pelatih Manchester United Selasa (18/2) kemarin, banyak orang yang berspekulasi siapa yang akan menggantikannya. Nama-nama kawakan seperti Zinedine Zidane atau Mauricio Pochettino dirasa tidak begitu mungkin, mengingat musim sudah berjalan setengah. Nama-nama besar tersebut jarang sekali ingin mengambil alih sebuah tim yang tengah terpuruk. Sebab, jika performa tidak kunjung membaik maka nama mereka akan menjadi sasaran kegagalannya. Biasanya, para pelatih kawakan lebih suka menerima pekerjaan yang ditawarkan di awal musim. Karena dengan begitu, akan ada keleluasaan lebih untuk menentukan pemain-pemain yang mereka butuhkan.

Karena nama-nama besar tersebut dirasa sulit didapat, pelatih yang dicari biasanya lebih ke arah nama yang memiliki kedekatan dengan klub sejak lama, entah pernah menjadi pemain, atau menjadi bagian dari staf kepelatihan. Dalam kategori ini, beberapa nama pelatih pun muncul. Nama-nama seperti Ryan Giggs, Gary Neville, dan bahkan Sir Alex Ferguson pun mencuat. Dari semua kemungkinan, nama yang akhirnya terpilih adalah Ole Gunnar Solskjaer, seorang mantan pemain MU yang dikenal dengan julukan “pembunuh bermuka bayi”. Julukan ini disematkan oleh pendukung MU karena muka Solskjaer yang nampak tidak pernah menua, namun telah ‘membunuh’ berbagai macam tim melalui gol-golnya di menit-menit akhir.

Solskjaer, Siap jadi Cadangan Super lagi buat MU?

Meskipun berhasil mencetak 126 gol untuk MU, Sepak terjang Solskjaer di MU bukannya tanpa hambatan. Dalam 11 tahun bersama MU, dari tahun 1996 hingga 2007, Solskjaer sering memulai pertandingan dari bangku cadangan. Namun di situ lah ia justru jauh lebih efektif. Banyak gol-gol yang dilesakkan oleh Solskjaer ke gawang lawan adalah hasil dari masuknya ia sebagai cadangan. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika ia melesakkan gol ke gawang Bayern Muenchen di final Champions League 1999. Pertandingan kala itu sedang dalam posisi 1-1. Solskjaer masuk dan mencetak gol ketika pertandingan kurang dari 1 menit tersisa, membuat MU memenangkan pertandingan final tersebut. Gol yang dicetaknya itu pun mengukuhkan MU sebagai juara Champions League 1999, sekaligus membuat MU menyabet gelar treble karena pada dua kompetisi lainnya, Liga Primer Inggris dan FA Cup, MU juga keluar menjadi juara.

Berbagai momen membahagiakan yang sudah pendukung MU lalui bersama Solskjaer membuat ia begitu dicintai. Hingga kini, lagu tentang Solskjaer yang dibuat belasan tahun lalu oleh pendukung MU masih sering dinyanyikan di berbagai kesempatan. Solskjaer, seorang mantan pemain cadangan super, kini kembali ke MU sebagai pelatih berstatus caretaker. Serupa dengan tanggung jawabnya dulu semasa berkarir, Solskjaer dipercaya untuk membalikkan kondisi dan suasana MU yang musim ini sedang terpuruk di Liga. Pertandingan melawan Cardiff di gameweek ke-18 ini menjadi pembuktian pertamanya.

Harga Saham MU Langsung Meroket Pasca Pecat Jose Mourinho

Di sisi yang berbeda, dipecatnya Mourinho ternyata membuat saham MU melonjak cukup tinggi. Meskipun pemecatan Jose Mourinho dinilai kontroversial oleh berbagai pihak, tingkat kepercayaan di pasar saham nampaknya tidak mengalami dampak yang buruk. Dilansir dari Reuters, saham Manchester United PLC (MANU.N) naik 5,78 persen pada perdagangan Selasa (18/12) kemarin. Saham MANU ini naik dari 17,3 dolar AS menjadi 18,3 dolar AS. Hal ini tentu kabar yang menggembirakan dari sisi bisnis, meskipun dari sisi performa sepak bolanya belum terlihat seperti apa jadinya MU di bawah kepemimpinan Solskjaer sebagai pelatih berstatus caretaker.

Share: Solskjaer, Cadangan Super MU untuk Gantikan Mourinho