Isu Terkini

Siapkah Liga 1 Menggunakan VAR?

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam waktu dekat. Hal ini diputuskan oleh Komite Eksekutif PSSI dalam sebuah rapat pada akhir pekan lalu. PT Liga Indonesia Baru, perusahaan yang menaungi Liga 1, akan memulai kajian dari sisi anggaran dan infrastruktur.

Baca Juga: Mengenal VAR, Teknologi Teranyar di Piala Dunia 2018 yang Menuai Pro dan Kontra

Menurut wasit senior Liga 1 Thoriq Alkatir, penggunaan VAR di Indonesia akan cukup sulit. Bukan lantaran kondisi infrastruktur stadion yang kurang memadai, melainkan ketersediaan wasit yang sanggup menjalankan VAR masih rendah. Ia membandingkan dengan Liga Champions Asia yang juga belum menerapkan VAR walaupun skala kompetisinya jauh lebih besar dari Liga 1.

“AFC saja, dari 100 wasit elite, baru tahun ini memberikan pelatihan VAR kepada 30 wasit. Artinya tidak semua mendapat pelatihan. Sekelas Liga Champions Asia saja belum menggunakan VAR,” ujar Thoriq, dilansir dari Jawa Pos.

Namun, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dalam sebuah rilis resmi, mengatakan:  “PSSI tentunya juga akan menyiapkan wasit-wasit terbaik yang nantinya bertugas di belakang layar dalam pengoperasian VAR,” ujar

Apakah penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia ideal?

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VAR

Kelebihan pertama dari hadirnya VAR di Liga 1 Indonesia adalah memperbaiki objektivitas wasit. Selama ini, sepak bola Indonesia begitu rentan dengan permasalahan mafia. Tiap musim isu pengaturan skor selalu berembus. Yang terbaru, dugaan pengaturan skor melibatkan Persija, juara Liga 1 musim lalu.  Penggunaan VAR menjadi langkah yang amat baik demi mempersempit kemungkinan pengaturan skor terjadi di lapangan.

Kelebihan yang kedua adalah memastikan tidak ada tim yang dirugikan akibat wasit yang salah mengambil keputusan. Hadirnya VAR memberikan keleluasaan bagi wasit untuk mempertimbangkan. Keterbatasan penglihatan wasit akan sangat terbantu dengan hadirnya VAR.

Selain dua hal di atas, VAR juga dapat menjelma simbol kesiapan Liga 1 menjadi kompetisi sepak bola yang lebih baik. Selama ini, Liga 1 dianggap kalah wibawa ketimbang beberap liga nasional lain di Asia Tenggara. Sebut saja Thai League 1, yang dianggap unggul karena penjadwalannya lebih tertata dan sudah memanfaatkan VAR. Dengan turut menggunakan VAR, Liga 1 dapat mengirimkan pesan kalau kompetisi ini siap naik kelas.

Meski sudah jelas kalau VAR membawa dampak baik, tetap ada celah yang perlu diwaspadai. Kekurangan tersebut adalah penggunaan VAR yang sering kontroversial. Keputusan-keputusan benar yang sudah diambil bisa berubah dan justru menjadi keliru akibat wasit mengecek VAR. Apalagi, VAR biasanya digunakan terutama untuk memeriksa keputusan-keputusan kontroversial.

Salah satu contoh dari kontroversi penggunaan VAR adalah dalam pertandingan Australia melawan Denmark pada Piala Dunia. Australia mendapat hadiah penalti kontroversial, karena sebelumnya wasit tidak menilai pelanggaran yang terjadi patut diganjar penalti. Namun, VAR memutuskan bahwa penalti perlu diberikan.

Bayangkan kalau keputusan kontroversial ini terjadi di Liga 1 Indonesia: penonton yang kerap menunjukkan kekesalan dengan cara-cara yang tidak dewasa bakal membuat pertandingan menjadi ricuh dan tidak kondusif. Bila teknologi canggih ini benar-benar diterapkan, semestinya publik penonton sepak bola Indonesia pun bisa lebih mawas diri demi sepak bola nasional yang lebih baik.

Share: Siapkah Liga 1 Menggunakan VAR?