Isu Terkini

Sekarang Ada Rating Keamanan COVID-19 untuk Bandara-Bandara Dunia

Raka Ibrahim — Asumsi.co

featured image

Sekarang, bandara-bandara di seluruh dunia akan dinilai berdasarkan keamanan dari wabah COVID-19. Penilaian tersebut ditentukan oleh Skytrax, lembaga pengulas kualitas industri penerbangan yang sebelumnya dikenal mengelola rating World Airline Awards dan World Airport Awards.

Baru-baru ini, mereka mengumumkan anugerah COVID-19 5 Star Airport Rating, yang menilai seberapa ketatnya protokol kesehatan suatu bandara. Menurut situs resmi Skytrax, penentuan rating ini dilakukan secara mandiri oleh staf audit dari Skytrax tanpa keterlibatan pihak bandara, untuk menjaga objektivitas hasil. Selain melihat faktor seperti prosedur kesehatan, fasilitas, dan kebersihan, rating ini menyorot satu faktor kunci: konsistensi. Percuma ada fasilitas mentereng atau protokol kesehatan belibet, bila tidak diterapkan secara konsisten dan merata.

Rating Skytrax diukur dari bintang dua sampai lima. Bintang lima hanya diganjar pada bandara dengan standar keamanan tertinggi, sementara bintang empat dan tiga diberikan pada bandara dengan standar keamanan memadai tapi penerapan protokol masih bolong-bolong. Adapun bintang dua diberikan pada bandara yang sama sekali tidak lolos pemeriksaan Skytrax, dan harus mengulas total seluruh prosedur keamanannya.

Setelah audit mandiri selama tiga hari, dengan sekian banyak pemeriksaan prosedur, uji coba sampel, dan observasi visual, rupanya hanya satu bandara yang berhasil dapat nilai lima bintang: Bandara Fiumicino di ibukota Italia, Roma.

Rating top ini sekilas mengejutkan, sebab Italia sempat menjadi pemuncak klasemen kasus COVID-19 di dunia–bahkan mengalahkan Cina, muasal pandemi tersebut. Namun, sejak menerapkan lockdown ultraketat, kasus di Italia secara berangsur menurun dan pariwisata mulai diperbolehkan walau dengan jumlah terbatas.

Fiumicino, bandara tersibuk di Italia, mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pada 1 September 2020, pemerintah membuka pusat tes COVID-19 di bandara yang menyediakan swab test langsung bekerjasama dengan Palang Merah Italia. Bandara juga dijaga oleh tim Bio-Safety dengan 40 anggota yang bertugas mengelola prosedur penjarakkan sosial dan pemakaian masker di bandara. Bandara juga dilengkapi penandaan dan panduan dengan berbagai bahasa, petugas kebersihan ditambah, dan pengelola bandara rajin melakukan sterilisasi terutama di wilayah kontak tinggi seperti elevator dan eskalator.

Rating maksimal ini membuat Fiumicino unggul dari bandara-bandara lain di Eropa. Bandara Heathrow di London, bandara Costa del Sol di Malaga, dan bandara Cote d’Azur di Nice semuanya menerima rating tiga bintang. Penggunaan masker cukup disiplin, tanda di sana mudah dibaca, dan hand sanitizer bertebaran. Namun menurut auditor Skytrax, kebersihan dan penerapan penjarakkan sosial di setiap wilayah bandara masih belum konsisten.

Sejauh ini, Skytrax baru bisa mengaudit bandara-bandara di Eropa, meski mereka berencana memberi rating bagi bandara di Timur Tengah, Asia, dan Amerika Utara dalam waktu dekat. Berhubung bandara terbesar di Indonesia sekalipun masih sering kecolongan menerbangkan pasien positif COVID-19 di pesawat-pesawatnya, kira-kira apa rating Skytrax untuk bandara-bandara di Indonesia?

Pilih angka antara nol sampai satu seperempat.

Share: Sekarang Ada Rating Keamanan COVID-19 untuk Bandara-Bandara Dunia