General

Sederet ‘Warisan’ Tak Ternilai Fatmawati Soekarno Untuk Sang Cucu Puti Guntur

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno mengenang kembali masa kecil indahnya saat hidup bersama sang nenek, Fatmawati Soekarno. Puti Guntur juga mengungkapkan sederet ‘warisan’ tak ternilai dari sang nenek ketika masih kecil. Apa itu?

Perempuan bernama lengkap Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri itu tak bisa membendung rasa haru saat berpidato di hadapan ratusan kader PDI Perjuangan dalam rapat kerja cabang khusus (Rakercabsus) di Madiun Kota, Senin (05 Februari). Momen yang bertepatan dengan hari lahir sang nenek, Fatmawati, tersebut membuat Puti kembali mengingat masa-masa indahnya sewaktu kecil.

Puti memang lebih banyak menghabiskan masa kecilnya bersama sang nenek. Hal itulah yang membuat Puti tak bisa melupakan kenangan bersama neneknya itu hingga Puti harus berkali-kali menghapus air matanya saat melihat kembali cerita masa lalu sang nenek lewat sebuah video.

“Ini kebetulan kok pas, sesuai dengan hati nurani. Ibu (panggilan Puti ke Fatmawati) mengarahkan saya kalau harus di Madiun,” kata Puti Guntur Soekarno di hadapan kader PDI Perjuangan, seperti dilansir dari Merdeka.com, Senin (05 Februari).

Puti pun mulai menceritakan momen-momen yang tak terlupakan saat hidup bersama sang nenek. Ada ‘warisan’ yang tak ternilai dari sang nenek yang disebarkan kepada Puti terutama soal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Ada yang tidak bisa dilupakan, yakni saat masa kecilnya dulu, saat masih duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga. Ibu Fatmawati selalu mengajarkan tentang sejarah, budaya, keberadaban, agama, kepada anak-anaknya juga cucunya. Bahkan juga harus berani bertanya dan kritis,” bebernya.

Tak hanya itu saja, Puti juga mengenang saat masa-masa krusial dalam proses pembuatan bendera merah putih. Sosok Fatmawati yang sukses memadukan warna putih lambang dari kesucian, dan merah melambangkan perjuangan tersebut, dianggap sebagai sosok prajurit.

“Ibu Fatmawati adalah sosok prajurit, yang gigih menjahit bendera merah putih. Dan itu tidak boleh dilupakan,” ujar cucu Bung Karno yang merupakan anggota DPR periode 2009-2014 dan 2014-2019 tersebut.

Sumber foto: Merdeka.com

Fatmawati yang merupakan istri Bung Karno itu dikenal sebagai tokoh penting yang menjahit dua kain merah dan putih menggunakan tangan, menjadi bendera Merah Putih, yang kemudian dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Puti menjelaskan bahwa kain merah dan putih itu didapat dari hadiah seorang pembesar Jepang. Kala itu, semangat bangsa Indonesia memang tengah membara lantaran ingin merdeka, meski di satu sisi pihak Jepang sendiri melarang pengibaran Merah Putih.

“Ketika itu, Ibu Fatmawati mengandung ayah saya, Guntur Soekarno, (putera sulung Bung Karno). Karena mendampingi Bung Karno dalam pergerakan, dan karena jiwa progresif beliau sebagai perempuan, dua lembar kain merah dan putih itu dijahit tangan, disatukan, menjadi Bendera Merah Putih,” kenang Puti Guntur.

“Ibu Fatmawati menceritakan, Insya Allah, bendera ini akan dikibarkan ketika suamiku, Bung Karno, memproklamirkan kemerdekaan,” cerita Puti.

Saat berpidato di hadapan kader PDIP, Puti pun tak lagi sanggup berkata-kata terutama saat teringat pada sosok sang nenek. Putri tunggal dari pasangan Guntur Soekarno Putra dan Henny Emilia Hendayani itu tidak kuat menahan emosinya ketika berorasi politiknya mengenalkan sejarah.

“Saya minta maaf, tidak banyak berkata apa-apa. Saya merasa keduanya, kakek Bung Karno dan Ibu Fatmawati berada di sini (Madiun),” pungkas Puti Guntur Soekarno.

Fatmawati lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dari pasangan suami istri, Hasan Din dan Siti Chadijah. Hasan Din adalah tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Banyak yang menyebut Fatmawati sendiri pernah aktif di Nasyiatul Aisyiyah, organisasi remaja puteri di bawah Muhammadiyah.

Sekadar informasi, Puti yang merupakan putri dari Guntur Soekarnoputra (anak dan putra pertama Soekarno) itu ditunjuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil gubernur mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilgub Jatim 2018. Puti menggantikan posisi Bupati Banyuwangi, Azwar Anas yang sebelumnya mundur.

Di pentas Pilgub Jatim 2018 nanti, pasangan calon Gus Ipul-Puti Guntur yang diusung PDIP, PKB, PKS, dan Gerindra akan berhadapan dengan calon pasangan yang cukup kuat yakni mantan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Khofifah-Emil diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, Hanura, NasDem, PPP, dan PAN.

Puti Guntur Soekarno juga merupakan kader PDIP yang menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi X periode 2009-2014 dan 2014-2019. Puti terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar di Jawa Barat.

Share: Sederet ‘Warisan’ Tak Ternilai Fatmawati Soekarno Untuk Sang Cucu Puti Guntur