Budaya Pop

Sederet Cerita Heboh di Media Sosial Indonesia Pekan Ini

Ramadhan — Asumsi.co

featured image
Asumsi.co

Isu politik yang dipoles dengan sisi yang menarik masih jadi obrolan paling seksi di jagat maya hingga memasuki awal Februari 2018 ini. Maklum, di tahun politik ini, berbagai isu dimulai dari yang remeh, lucu-lucuan, sampai yang serius akan muncul dengan cepat dan dibicarakan banyak orang.

Berdasarkan pantauan Asumsi.co, sorotan dan obrolan netizen masih lebih banyak soal sosok Presiden RI, Joko Widodo. Dimulai dari momen saat Jokowi jadi imam salat zuhur di Afghanistan yang menimbulkan pro dan kontra, hingga insiden kartu kuning yang diacungkan Ketua BEM UI kepada Jokowi.

Tapi, isu-isu lain di luar itu yang lucu, sensitif, miris, bahkan sedih akan tetap jadi andalan orang Indonesia kok buat digunjing, eh gak deh diobrolin rame-rame maksudnya.

Nah, bagi kalian yang setiap harinya gak sempet mantau media sosial karena sibuk kerja, tim Asumsi.co bakal merangkum berbagai kehebohan yang terjadi di media sosial khususnya di lingkaran orang-orang Indonesia dalam sepekan ini.

Apa aja sih yang heboh-heboh di jagat media sosial Indonesia dalam seminggu ini, terutama sejak 27 Januari-02 Februari ini? Nih simak ya guys.

Twitwar Seru Said Didu vs Mahfud MD

Serunya obrolan dua tokoh nasional seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dan mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016, Said Didu di Twitter. Keduanya berbicara soal dua klub sepakbola Liga Primer Inggris, Manchester United dan Manchester City, namun dengan bumbu politik.

Obrolan dimulai oleh Said Didu yang juga merupakan mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2005 dan juga mantan anggota MPR 1997-1999.

“@saididu: Hanya di Old Trafford yg bisa terjadi bhw teman sejawat pemain boleh jadi wasit. Mhn Prof @mohmahfudmd cerahkan pemerintah bhw cara spt selain tdk etis – juga langgar prinsip bernegara. Beritahulah mereka agar mencontoh cara City – tdk ada campur aduk.”

“@mohmahfudmd: Dalam ini saya sependapat dgn ide sportivitas City. Sportivitas itu adalah harga diri. Jika kesebelasan Anda tak sportif, sama saja dgn sampah meski pun kesebelasan Anda menang. Demikian Pak @saididu.”

“@mohmahfudmd: Dengar2, Pep akan melakukan segala cara utk memenangkan City atas MU pd musim ini. Konon wasit khusus sdh disiapkan, sedangkan Pak @saididu didapuk utk jadi hakim garis yg tugasnya ber-lari2 kesana kemari utk mempersekusi pemain2 MU. Hrs ada langkah utk mencegah Pep dan @saididu.”

“@ramtohidayat78: @mohmahfudmd @saididu Menganalogikan nya mantap, senggol terus jangan sampe menang prof.”

“@mohmahfudmd: Pastilah, Pak @saididu saya senghol terus sblm bersimaharajalela.”

“@saididu: Nasehat utama saya ke Pep adalah bhw jika juara bermain tdk sportif maka hanya menunggu waktu terpuruk. Buktinya adalah Chelsea dan MU.”

“@saididu: Prof, mohon beritahu Pembantu Mou agar baca aturan FIFA bhw pemain baru boleh jadi wasit atau jadi Manajer kalau sudah MUNDUR dari jabatan sbg pemain. Jangan main labrak aturan.”

“@mohmahfudmd: Hahaha, Chelsea dan MU lagi yg dijadikan contohnya. Kok diulang-ulang? Padahal contoh yg tadi sdh dicatat oleh Pak CahYoNo.”

“@udiks7: @mohmahfudmd @saididu Hahahaha..  kebalik Prof….yang gitu biasanya dilakukan oleh pihak2 yang lagi terdesak. Sepertinya pep diatas maksudnya mou dan @SaidDidu dibaca sebagai @mohmahfudmd.”

“@mohmahfudmd: Anda pasti berkonspirasi dan berkolusi dgn @saididu.”

“@saididu: Prof @mohmahfudmd mhn beritahu Mou bhw fans MU skrg sudah banyak yg waras – jika Mou gunakan cara2 yg tdk sesuai aturan FIFA maka fansnyapun akan menjauh. Mou jangan pura2 ga tahu kalau asistennya buat aturan yg tdk sesuai dg aturan FIFA.”

“@mohmahfudmd: Sudah saya sampaikan tadi. Mou bilang, terserah saja, dirinya tak mau intervensi.”

“@mohmahfudmd: Pak @saididu, selamat berhari minggu. Ini orang2 sdh yakin bhw Pep itu jagonya curang. Selalu main curang asal menang, merusak dunia politik, eh, sepakbola. FIFA pun dibikin tak berdaya, wasit dikangkangi, petugas2 diteror. Coba baca berita i.News di bawah ini.”

“@achmad_taher: Fans MU sejak lama sdh tau, kalo Pep itu senang menerapkan permainan licik. Tanya saja Prof @mohmahfudmd.”

“@saididu: Prinsip City bhw kejujuran dan etika jauh lebih penting daripada berupaya pertahankan posisi juara dg cara melanggar aturan FIFA yg jelas2 melarang wasit menjadi manajer. Saya sdh beritahu Pep jangan contoh cara Mou.”

“@saididu: Itulah saya selalu ingatkan Pep agar jangan banyak mencontoh Mou dalam mempertahankan posisi. Tdk ada gunanya sbg juara priode berikutnya jika diperoleh dg cara melanggar aturan dan juga kongkalikong dg wasit utk berikan kartu merah kepada pemain lawan yg potensial.”

“@mohmahfudmd: Yang mulai curang duluan, kan City dan Pep. Jadi MU dan Mou kadang hanya terpaksa mengimbangi, sekedar proteksi diri. Seharusnya srmua bermain sportif agar penonton tidak marah dan ikut menyerbu lapangan.”

“@saididu: Begitulah taktik yg sering digunakan Mou, menuduh pihak lain melakukan hal yg sebenarnya dia sendiri telah atau merencanakan melakukan tapi biasanya dilakukan melalui asisten Mou – tapi kalau ketahuan pura2 marah ke asistennya.”

” @mohmahfudmd: Hahaha….Betul, eh, salah…”

“@mahbublamongan1: @mohmahfudmd @saididu Hahahaha…. Maaf Prof, Apa ini sindiran bagi peta politik indonesia menjelang pemilu, dimana hanya akan ada 2 kubu yang menjadi capres dan cawapres..???”

“@mohmahfudmd: Ini bisa dipakai untuk Pilleg, untuk Pilpres, utk Pilkada, untuk Pengajian, dan untuk pertandingan sepak bola yang senyatanya. Tergantung, anda butuh apa. Terutama untuk menyadarkan Pak @saididu agar tak membiarkan Pep dan City curang.”

“@JohannesNugroho: @mohmahfudmd @saididu Harus nya prof Mahfud dan Pak Said Didu ktemu utk rekonsiliasi.. Demi kepentingan pilkada..”

“@mohmahfudmd: Sudah saya usahakan tapi gagal. Sebab Pak @saididu meminta fans MU  pindah menjadi kader Fans City. Ya, sudah lah, asal sportif saja.”

“@d_alienz: @MohamadFahmiRe1 @saididu @mohmahfudmd Itulah hebatnya pak @saididu dan prof. @mohmahfudmd. Diskusinya tentang MU vs City, tapi yg kena TENDANG adlh rezim jaman now…”

Video Jokowi Jadi Imam Salat di Afghanistan

Video Presiden RI, Joko Widodo tengah jadi imam salat zuhur di Afghanistan viral di media sosial. Sayangnya, sejumlah netizen justru tak percaya jika Jokowi jadi imam dan malah menyebut sebenarnya Jokowi menjadi makmum.

Hal itu pun langsung direspon oleh salah satu netizen Akhmad Sahal @sahaL_AS lewat akun Twitter pribadinya. Sahal membagikan sebuah tulisan yang menyertakan foto kebenaran soal Jokowi jadi imam salat zuhur di Afghanistan,

“@sahaL_AS: Klarifikasi soal Jokowi jadi imam di Afghanistan. Penting dibaca terutama oleh bani datar dan “filosof” pujaan mereka.”

“@FunJunkies: @sahaL_AS They dont want to hear and read the truth. Nyari pengakuan dari orang gila sih ga akan ada ujungnya.”

“@sahaL_AS: Hehe.. Iya juga sih. Tp the truth tetep perlu disiarkan luas, agar publik tak gampang terkecoh dgn kegilaan orang2 gila tsb :).”

“@sahaL_AS: penting bgt pak jokowi jadi imam ato makmum. mereka ngerti agama, kok senang berlamalama bahas ini? kan mereka ngerti, ada Tuhan di atas segalanya, Tuhan ngga tidur, kalo salah akan ditunjukkan. knp ngga pasrahkan saja padaNya? naif bgt y saya.. moga2 saya NGGA seperti mereka.”

“@elkrova: @sahaL_AS Pria kurus kering ini telah menjadi inspirasi banyak manusia Indonesia … terima kasih Pak Jokowi … anda sangan meng inspirasi saya.”

Foto Janggal Gerhana Bulan Sandiaga Uno

Isu ini jadi viral ketika netizen dan fotografer senior melihat ada yang janggal dalam foto gerhana bulan yang diunggah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Sontak, fotografer senior Indonesia pun langsung menjelaskan lensa apa yang digunakan.

“@sandiuno: Ada yang menyaksikan gerhana bulan total juga semalam?”

“@masJaksa: @sandiuno CONTOH PEMBODOHAN FOTOGRAFER sedang dipertontonkan dalam foto ini. Entah pakai lensa apa atau kamera apa? Mana asa lensa kamera bisa double fokus. Jarak dekat dan jarak ribuk KM fokus bersamaan. #SavePhotographer.”

“@masJaksa: @sandiuno @arbainrambey @darwistriadi nyuwun saranipun, itu lensa jenis apa yg dipakai motret SU? mungkin ada lensa baru yang double fokus.”

“@arbainrambey 01/02/2018 18:26:06 WIB
@masJaksa @sandiuno @darwistriadi Itu lensa merek UAZUWOK 1200 mm/f2,0….bisa juga AZEMIK 1000 mm/f2,8. Yang murah KOKISO 900 mm/f5,6.”

“@masJaksa: @arbainrambey @sandiuno @darwistriadi aku tanya ke gugel jawabnya acak, katanya pakai lensa NEKOKENO fix 212mm F/1.4 (nek dong).”

“@arbainrambey: @masJaksa @sandiuno @darwistriadi Nang Wiki yo ngono….”

“@azvinl: @sandiuno Editannya kurang rapi pak…”

Kartu Kuning Jokowi

Seorang mahasiswa UI yang belakangan diketahui merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Zaadit Taqwa mengacungkan ‘kartu kuning’ kepada Presiden Jokowi pada acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung, Depok.

Zaadit Taqwa yang saat itu mengenakan batik lengan panjang meniupkan peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning ke arah Jokowi. Apa maksudnya?
Setelah insiden itu, BEM UI pun memberikan penjelasan soal aksi ‘kartu kuning’ kepada Jokowi. Kepala Kajian dan Aksi Strategi BEM UI, Alfian Tegar Prakasa, mengatakan aksi itu merupakan bentuk peringatan dan BEM UI menggelar aksi #KartuKuningJokowi yang memang sudah digelar sejak pagi di Stasiun UI dan hingga ke dalam Balairung UI.

Alfian pun membeberkan 3 poin penting yang menjadi kritik BEM UI. Ketiga poin kritik dari BEM UI untuk Presiden Jokowi itu menyangkut isu-isu terkini, yang harusnya bisa dievaluasi. Berikut poinnya:

1. Tuntaskan persoalan gizi buruk di Asmat, Papua.
2. Menolak dengan tegas rencana pengangkatan Pj gubernur dari kalangan Polri aktif.
3. Menolak draf Permendikti tentang Organisasi Mahasiswa yang dianggap sangat membatasi pergerakan mahasiswa.

Sontak video aksi Ketua BEM UI saat memberikan kartu kuning kepada Jokowi itu pun langsung viral dan jadi obrolan di jagat maya. Termasuk aksi netizen yang langsung mencari jejak digital sang Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa yang diduga merupakan pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Share: Sederet Cerita Heboh di Media Sosial Indonesia Pekan Ini