Isu Terkini

Satu Dari Sembilan Kader PKS Ini Siap Rebut Kursi RI 1 Dari Jokowi!

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Menjelang Pilpres 2019 mendatang, Gak bisa dipungkiri kalau Joko Widodo dan Prabowo Subianto jadi dua nama besar saat ini yang digadang-gadang akan kembali bertarung di pentas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Tapi tunggu dulu guys, Jokowi dan Prabowo bakal dapet batu sandungan serius nih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang katanya punya 9 kandidat calon presiden sekaligus.

Yap, PKS dengan percaya diri menetapkan 9 nama yang bakal jadi kandidat capres atau cawapres untuk pertarungan Pilpres 2019 nanti. Kehadiran sederet tokoh dari PKS tersebut diyakini bakal memberikan warna baru dan tentu akan menjadi penantang serius Jokowi dan Prabowo.

Terlebih, elektabilitas Jokowi dan Prabowo sebagai dua figur paling populer saat ini tak mencapai 50% di berbagai survei. Celah itulah yang dianggap bisa menarik banyak capres alternatif untuk memeriahkan kontestasi Pilpres 2019 nanti.

“Di survei-survei kita bisa lihat keinginan untuk memiliki capres atau pemimpin alternatif besar sekali di Indonesia. Elektabilitas Jokowi dan Prabowo dalam pertanyaan terbuka dalam kuisioner survei selalu di bawah 50%,” kata Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Riko Marbun, kepada wartawan, seperti dilansir Detikcom, Rabu (24/01).

Kemunculan sembilan kandidat capres dari PKS ini bukan tanpa alasan. Jika kita lihat lagi situasi politik saat ini terutama jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, koalisi antar parpol memang cenderung tak menentu. Di berbagai tempat kita bisa lihat partai pendukung pemerintah berkoalisi dengan partai oposisi. Gak percaya?

Mari kita lihat situasi politik di Pilgub Jatim misalnya. Di sana, ada PKB, PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKS yang mendukung pasangan calon yang sama yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. Selain itu, ada Partai Gerindra dan PDI-P yang bersatu untuk mengusung John Wempi-Melkias Suwae di Pilgub Papua.

Tak hanya itu, di Pilgub Jabar tiga partai pendukung pemerintah seperti Golkar, NasDem, dan PDIP justru berpisah. Golkar sendiri mendukung pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, lalu NasDem mengusung pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, sementara PDIP mendukung pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan.

Tendensi situasi politik yang tak menentu itulah yang semakin memperbesar peluang munculnya banyak capres alternatif selain Jokowi dan Prabowo. Bisa jadi pada Pilpres 2019 nanti ada 3 sampai 4 formasi kandidat.

Sumber foto: Dakta.com

“Bisa jadi nanti formasi kandidat bisa 3 atau 4 kandidat. Dalam situasi politik ini, kehadiran 9 bacapres PKS mulai dari Anis Matta sampai Tifatul Sembiring seperti yang sudah dideklarasikan menjadi menarik,” lanjut Riko.

Sederet kandidat capres dari PKS tersebut diklaim memiliki komposisi yang pas dalam mengakomodasi berbagai latar belakang. Capres-capres PKS dianggap sudah mewakili faksi nasionalis, nasionalis religius, atau bahkan gabungan nasionalis-religius-milenial.

“Bacapres PKS akan menjadi representasi umat nasionalis, atau nasionalis religius. Ditambah dengan beberapa kandidatnya yang secara usia jelas muda sehingga positioning-nya bertambah jadi nasionalis-religius-milenial,” jelasnya.

Saat ini kader PKS pun mulai pelan-pelan memperjuangkan kader terbaiknya untuk diusung sebagai capres atau cawapres di kontestasi Pilpres 2019 nanti. PKS juga dinilai bakal memaksimalkan peran media sosial untuk melakukan kampanye terhadap capres-capresnya.

“Masing-masing grassroot bacapres PKS mulai bergerak. Contoh grassroot Anis Matta bergerak di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera memasang media outdoor seperti baliho spanduk dan lainnya. Dan juga ada gerakan cyber seperti lewat Facebook dan lainnya. Ini bisa menjadi bumbu kompetisi menarik jelang 2019,” imbuh Riko.

Dari 9 nama kandidat capres dan cawapres yang ada tersebut, PKS juga memunculkan sosok-sosok dari luar Pulau Jawa. Hal itu dilakukan demi memperkuat representasi dari luar Pulau Jawa karena selama ini sosok Presiden RI selalu berasal dari Pulau Jawa.

“Ini membuat tokoh seperti Anis Matta dan Tifatul Sembiring misalnya, jadi tokoh yang menarik dalam konstruksi geografis Anis Matta mewakili perwakilan timur sementara Tifatul dari Sumatera Utara,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman menyatakan, Musyawarah Majelis Syuro VI PKS pada 13-14 Januari 2018 kemarin, telah menetapkan bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden dari partainya. Sohibul menyatakan ada 9 capres atau cawapres yang dimunculkan dari hasil penjaringan internal guna ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada 2019.

“Sebagai partai kader, PKS telah melakukan proses kaderisasi kepemimpinan dalam berbagai jenjang,” ujar Mohamad Sohibul Iman melalui keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (15/01).

“Maka, Musyawarah Majelis Syuro VI PKS menetapkan sembilan nama sebagai bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden hasil penjaringan internal,” ungkapknya.

Berikut 9 nama capres dan cawapres PKS untuk Pilpres 2019:

1. Dr Ahmad Heryawan, Lc, MA
2. Dr M. Hidayat Nur Wahid
3. M. Anis Matta, Lc
4. Prof Dr Irwan Prayitno
5. M. Sohibul Iman, PhD
6. Habib Dr Salim Segaf Al Jufri
7. Ir Tifatul Sembiring
8. Drs Al Muzammil Yusuf, MS
9. Dr Mardani Ali Sera

Share: Satu Dari Sembilan Kader PKS Ini Siap Rebut Kursi RI 1 Dari Jokowi!