Isu Terkini

Respons Positif dan Negatif atas Terpilihnya Boris Johnson sebagai PM Inggris Raya

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Boris Johnson baru saja terpilih sebagai Ketua Partai Konservatif Inggris Raya. Keputusan ini efektif membuat dirinya menjadi perdana menteri, menggantikan Theresa May yang undur diri beberapa waktu lalu. Johnson juga otomatis menjadi perdana menteri setelah pada pemilu terakhir, koalisi Partai Konservatif bersama Democratic Unionist Party (DUP) membentuk mayoritas di parlemen.

Terpilihnya Johnson menjadi sebuah sorotan karena dirinya penuh dengan kontroversi. Sebagian orang memberikan ucapan selamat, sebagian lainnya mengungkapkan rasa kecewa. Berikut beberapa respons tentang terpilihnya Boris Johnson.

Berbagai Pemimpin Negara Ucapkan Selamat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah salah satu politikus dunia yang mengucapkan selamat atas kemenangan Johnson atas Jeremy Hunt. Ia mengucapkan selamat atas terpilihnya Johnson sebagai perdana menteri Inggris Raya bahkan sebelum Ratu Inggris secara resmi mengangkat Johnson sebagai perdana menteri. Berikut tweet Donald Trump.

Congratulations to Boris Johnson on becoming the new Prime Minister of the United Kingdom. He will be great!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 23, 2019

Dalam sebuah acara kepemudaan di Amerika Serikat, Turning Point USA, Trump mengatakan bahwa Johnson adalah seseorang yang kuat dan cerdas. Ia juga bangga karena Johnson disebut sebagai “Britain Trump”.

“Kita menyaksikan seseorang yang sangat baik baru saja terpilih sebagai perdana menteri Inggris Raya,” ujar Trump. “Mererka memanggilnya “Britain Trump.” Orang-orang merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang baik. Mereka menyukai saya di sana. Itu yang mereka inginkan. Itu yang mereka butuhkan.”

Ucapan selamat lain datang dari Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini. Ia mengatakan bahwa penyebutan Johnson sebagai “sosok yang berbahaya” justru membuat dirinya semakin dicintai. Salvini juga memberikan selamat melalui Twitter.

Buon lavoro a #BorisJohnson.
Il fatto che da sinistra lo dipingano “più pericoloso della Lega” me lo rende ancor più simpatico????@BorisJohnson pic.twitter.com/EjJUFDURv6— Matteo Salvini (@matteosalvinimi) July 23, 2019

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut serta mengucapkan selamat kepada Johnson. Dalam twitnya, Trudeau berharap bahwa kedekatan hubungan antara Kanada dan Inggris Raya di berbagai sektor semakin membaik.

Congratulations, @BorisJohnson – I look forward to working with you to keep the close friendship between Canada & the UK strong and to increase trade and create more jobs for people in both our countries.— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) July 23, 2019

Namun, berbeda dari Kanada, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar berharap adanya perbincangan yang konstruktif perihal perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia setelah keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa. Permasalahan perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia ini memang masih belum menemui titik terang.

Congratulations to @borisjohnson on his election as party leader. Look forward to an early engagement on #Brexit, Northern Ireland and bilateral relations— Leo Varadkar (@LeoVaradkar) July 23, 2019

Kubu Oposisi Ungkapkan Kekecewaannya

Respons berbeda diutarakan oleh politisi dari Partai Buruh yang merupakan oposisi. Sebut saja Anggota Parlemen untuk Tottenham David Lammy. Ia merasa bahwa kemenangan Johnson adalah titik rendah untuk Inggris Raya. Ia juga merasa bahwa kemenangan Johnson ini membuat seluruh dunia menertawakan negaranya. Berikut tweet David Lammy.

A low moment for Britain. The man who conned the country with Brexit in 2016 will be rewarded today with the keys to Number 10. Boris Johnson has no plan other than to rebrand bluster as “energy”.

The whole world is laughing at us. pic.twitter.com/4WLqPZJTLW— David Lammy (@DavidLammy) July 24, 2019

Senada dengan rekannya, Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn juga amat kecewa atas kemenangan Boris Johnson. Dalam sebuah wawancara, Corbyn menyayangkan kondisi perpolitikan Inggris Raya yang membuat Johnson dapat memimpin Inggris Raya hanya dengan suara kurang dari 100 ribu. Selain itu, ia juga merasa Boris Johnson akan memperlebar kesenjangan di Inggris Raya.

Boris Johnson has been elected by fewer than 100,000 unrepresentative Tory members. pic.twitter.com/cixmOtBvce— Jeremy Corbyn (@jeremycorbyn) July 23, 2019

Nama lain yang mengutuk kemenangan Johnson adalah Owen Jones. Jurnalis The Guardian ini merasa bahwa Johnson adalah seorang pembohong yang tak pantas memenangkan kursi perdana menteri Inggris Raya. Dalam sebuah cuitan yang berisikan video, ia juga mengingatkan masyarakat Inggris Raya terkait ucapan-ucapan Johnson yang dianggapnya diskriminatif.

The Tories have elected Boris Johnson as leader. He is a serial liar, a charlatan, and a bigot. Make sure everyone knows the truth pic.twitter.com/yNYQoo9L0Q— Owen Jones???? (@OwenJones84) July 23, 2019

Share: Respons Positif dan Negatif atas Terpilihnya Boris Johnson sebagai PM Inggris Raya