Isu Terkini

Raih Gelar Kehormatan dari IPDN, Megawati Sudah Koleksi 7 Gelar

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada hari ini, Kamis 8 Maret menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) di Balairung Rudini, Kampus IPDN, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Dengan penghargaan ini, Megawati telah resmi mengoleksi total tujuh gelar kehormatan.

Seperti diketahui, pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Megawati itu ternyata sempat tertunda selama lebih dari 1,5 tahun. Meski begitu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan gelar kehormatan itu menjadi lebih istimewa, lantaran bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Kamis 8 Maret.

Gelar Doktor Honoris Causa yang diterima Megawati dari IPDN tersebut sekaligus memunculkan sejumlah fakta menarik. Apa aja sih guys fakta-fakta tersebut? Yuk simak penjelasan berikut.

Gelar Kehormatan Pertama dari IPDN

Gubernur IPDN Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH menjelaskan bahwa gelar Doktor Honoris Causa yang diterima Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri itu merupakan gelar pertama yang diberikan sepanjang IPDN berdiri.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Ermaya saat membuka upacara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang politik pemerintahan di Kampus IPDN.

“Pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk pertama kalinya sejak berdirinya 1956 dengan nama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, yang didirikan Presiden RI pertama Soekarno tepat 17 Maret bulan ini, di Malang,” kata Ermaya di kampus IPDN, Jatinagor, Jawa Barat, seperti dilansir laman resmi PDI Perjuangan, Kamis 8 Maret.

Alasan IPDN Beri Gelar ke Megawati

Bukan tanpa alasan IPDN memberikan gelar Doktor Honoris Causa pertamanya untuk Megawati. Gelar tersebut diberikan setelah melihat sepak terjang Megawati serta berbagai kebijakannya untuk pemerintahan saat dirinya menjadi Presiden RI ke-5.

Megawati Soekarnoputri dinilai punya peran sebagai tokoh bangsa dan pelaku sejarah ketika dimulainya era reformasi di Indonesia. Ermaya juga menjelaskan bahwa Megawati berhasil mendorong terciptanya good governance dalam pemerintahan. Selain itu, Megawati juga menggagas perlunya koridor desentralisasi dalam bentuk otonomi daerah.

“IPDN memberikan gelar doktor kehormatan sebagai pengakuan kenegarawanan Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau sosok berpengetahuan luas mengenai politik dan pemerintahan, serta konsisten menegakkan demokrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau sosok yang meletakkan dasar kebijakan desentralisasi berkesinambungan untuk Indoneaia Raya,” kata Ermaya.

Prof Ermaya menjelaskan bahwa bukan sebuah kebetulan pihaknya memberikan gelar doktor kehormatan kepada Megawati pada Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret itu. Ia menilai Megawati Soekarnoputri sosok perempuan yang teguh berprinsip dan tegas.

Selama memimpin terutama sebagai Presiden RI ke-5, seluruh jajaran kabinet gotong royong bekerja dengan tenang karena Megawati Soekarnoputri selalu tegas mengambil tanggung jawab terhadap berbagai persoalan penting.

“Namun pada saat bersamaan Ibu Megawati Soekarnoputri tetap menampilkan kepemimpinan perempuan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan dan sangat respek terhadap lingkungan dan kebudayaan,” ujar Prof Ermaya.

Tak hanya itu, Megawati juga dinilai sebagai mandataris yang konsisten untuk desentralisasi. Konsistensinya itu juga terbukti dalam mengatasi masalah pasca tuntutan reformasi.

“Ibu Megawati Soekarnoputri, telah memberikan justification bahwa otonomi daerah perlu diperkuat untuk menguatkan pemerintah,” ucapnya.

Selain itu, Megawati juga melahirkan otonomi khusus (otsus) Papua dan Aceh. “Terutama masalah krisis bangsa, utang negara oleh IMF, beliaulah yang menyelesaikannya. Dan mengatasi gerakan disentegrasi bangsa di Papua, Aceh, dan Ambon pada saat itu,” ujar Ermaya.

Perempuan kelahiran Yogyakarta pada 23 Januari 1947 itu juga telah menanamkan landasan bagi pemerintahan yang akan datang. “Yaitu untuk penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Ermaya.

Gelar ke-7 Megawati Soekarnoputri

Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan apresiasinya dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika IPDN atas penghargaan yang telah diberikan kepada Megawati.

Gelar doktor kehormatan yang diberikan kepada Megawati yang juga Ketua Umum PDIP tersebut, dianggapnya jadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh kader partai. Kontribusi Megawati untuk Indonesia memang cukup besar.

Hasto mengungkapkan saat menjabat sebagai presiden, Megawati juga adalah inisiator yang mendirikan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di eranya juga, demokrasi terjadi dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden one man one vote.

“Ini bukti, kualitas kepemimpinan dan kiprah Megawati memang diakui berbagai pihak. Termasuk oleh kalangan akademisi,” kata Hasto.

Hasto mengatakan gelar Doktor Honoris Causa dari IPDN ini merupakan gelar kehormatan ketujuh yang diterima putri sang proklamator Bung Karno tersebut. Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri sudah menerima 6 Gelar Doktor Honoris Causa

Empat gelar di antaranya diberikan oleh universitas luar negeri yakni dari: Universitas Waseda, Tokyo, Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relations, Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel (2015), dan Mokpo National University, Mokpo, Korsel (2017).

Lalu, dua gelar diberikan oleh universitas dalam negeri yakni dari Universitas Padjadjaran (2016) dan Universitas Negeri Padang (2017).

Sekadar informasi, IPDN sendiri didirikan oleh Presiden Soekarno di Malang, Jawa Timur pada 1956. Kala itu lembaga pendidikan tinggi ini bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

Selamat ya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri atas gelar kehormatannya. Semoga menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Selamat Hari Perempuan Internasional juga untuk seluruh perempuan hebat di Indonesia dan seluruh dunia.

Share: Raih Gelar Kehormatan dari IPDN, Megawati Sudah Koleksi 7 Gelar