Isu Terkini

Di Balik Desas-desus Honor Penari Ratoeh Jaroe Asian Games 2018 yang Kabarnya Tidak Sesuai Budget..

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Belakangan beredar isu adanya permasalahan honor para penari ratoeh jaroe yang tampil di pembukaan Asian Games 2018. Disinyalir, jumlah uang yang diterima para penari tidak sesuai dengan nominal yang sudah dianggarkan pihak INASGOC sebagai panitia penyelenggara Asian Games 2018 kemarin. Salah satu akun Twitter yang mengeluarkan pernyataan terkait polemik ini adalah Timothy Lumare lewat akun Twitter-nya yang bernama @timothylumare. Menurut cuitan Timothy, sapaannya, para penari yang sudah bekerja keras berlatih demi kesuksesan acara pembukaan Asian Games 2018 kemarin ternyata hanya diberikan honor sekitar Rp 500 ribu. Padahal semestinya mereka menerima lebih dari itu.

Kasihan ini anak2 yg latihan nari Asian Games. Latihan 5 bulan mestinya dapat honor 2jtan, pas terima dari sekolah cuma 500ribu. Coba KPK cek dulu lah itu uang lari ke mana.— Tim Kardashian ™ (@timothylumare) September 19, 2018

Menyebar di Grup Whatsapp Orangtua Murid dan Media Daring, Dikonfirmasi di Media Sosial

Meskipun anak Timothy bukanlah salah satu penari dari tarian daerah Aceh ini, namum teman-teman anaknya adalah bagian dari ribuan penari yang dipuji banyak kalangan. Timothy melanjutkan, di sekolah anaknya itu terdapat grup WhatsApp yang terdiri dari para orangtua murid. Grup ini fungsinya sebagai medium komunikasi antar orangtua murid. Salah satu kabar yang santar dibicarakan adalah adanya masalah terkait honor yang diterima para siswa yang menganyam pendidikan di sekolah tersebut.

Mendengar kabar tidak enak itu, Timothy kemudian menyampaikan keluh kesahnya di akun Twitter yang ia miliki. Kemudian, topik ini jadi ramai dibicarakan. Yang mengejutkan adalah, ada salah satu penari yang membenarkan kabar mengenai nominal uang yang diterima para penari ini.

“Saya bukan orang tua dari relawan, tapi saya tahu dari WAG (Whatsapp Group) orang tua murid. Sebelum kemudian saya tahu ternyata sudah ramai dari 2 hari yg sebelumnya, dan ada media online yang bahas tapi saya lupa media mana. Kemudian saya tweet-kan. Dari tweet saya timbul jawaban respon dari follower yang seorang relawan, dari mbak Lenas Tsuroiya, kalau memang benar ada masalah dg pembayaran. Orang tua relawan enggan menuntut karena kuatir akan dipersulit setelahnya,” ujar Timothy untuk Asumsi.co.

Belum Semua Terbayarkan, Para Penari Seharusnya Mendapatkan $15 per Hari

Dari berbagai sumber, Timothy sendiri mendapatkan informasi bahwa para penari mendapatkan bayaran $15 per hari termasuk latihan, dengan total latihan 15 hari. Itu artinya, dengan asumsi kurs Rupiah Rp14.500 per Dolar AS, para penari seharusnya mendapatkan bayaran sekitar 3 jutaan Rupiah. Sehubungan dengan nominal tersebut, ia mendapatkan informasi bahwa ada yang sudah mendapatkan honor sebesar 3 juta Rupiah, tetapi ada juga yang belum dibayarkan.

“15 Dolar AS per hari, untuk 15 hari. Dengan kurs 14.500 saja, yang seharusnya diperoleh sekitar Rp3.262.500,-. Tapi kemarin salah satu follower yang orang tua murid malah menyebutkan anaknya belum dibayar. Sementara dari Mbak Lenas relawan dari SMA 24 malah menerima di angka 3 juta. Sementara yang lain justru tidak transparan pemotongannya untuk apa saja,” ungkap Timothy.

Timothy sendiri juga belum mendapatkan banyak iketerangan dari sekolah-sekolah lain. Namun ia juga mendengar bahwa siswa-siswa SMA Negeri 3 Jakarta belum menerima bayaran dari jerih payah mereka. “Yang saya ingat, justru SMA 3, almamater Erick Thohir, sampai saya ngetweet saat itu relawannya belum menerima bayaran. SMA lain saya belum dapat infonya,” ucap Timothy.

Inasgoc Klaim Sudah Berikan Dana Tersebut ke Tiap Sekolah

Pada hari Rabu (19/9) kemarin, Eris Herriyanto, Sekretaris Jenderal Panitia Pelaksana Asian Games 2018, menyatakan bahwa Inasgoc, organisasi pelaksana Asian Games 2018, telah melakukan pembayaran penuh untuk para relawan, khususnya para penari yang membuka Asian Games 2018. Ia menyatakan bahwa pembayaran sudah dilakukan ke setiap-setiap sekolah yang mengirimkan para penari untuk pembukaan Asian Games. “Mekanisme Pembayarannya kami lakukan melalui transfer bank ke rekening sekolah asal penari,“ ucap Eris kepada media.

Namun sampai berita ini diturunkan, masih belum bisa dipastikan bagaimana kebenaran yang terjadi di lapangan.

Share: Di Balik Desas-desus Honor Penari Ratoeh Jaroe Asian Games 2018 yang Kabarnya Tidak Sesuai Budget..