Pidato Memukau Si Cantik Dian Sastro di Bali Democracy Forum, Apa Isinya?
Siapa yang nggak kenal Dian Sastrowardoyo? Baiklah, nggak ada yang ngacung berarti fix udah pada tau siapa doi. Ya iyalah pada kenal, kecantikannya Mbak Dian yang super ngeselin itu emang bikin susah tidur. Ternyata, aktris dengan wajah cantik fenomenal ini tak cuma jago akting kayak perannya sebagai ‘Cinta’ di film ‘Ada Apa dengan Cinta’ aja, doi juga melek kondisi sosial politik Indonesia lho!
Lihat aja tindak tanduk perempuan kelahiran 16 Maret 1982 itu saat ikut serta pada pelaksanaan Bali Democracy Students Conference (BDSC) yang pertama kali diselenggarakan bersamaan dengan Bali Democracy Forum ke-10, di ICE Serpong-Banten, Kamis (07/12) hari ini. Dian berpidato dan sukses memukau audiens.
Tak cuma menyampaikan pidato dengan lugas, Dian Sastro juga menyampaikan pertanyaan menggelitik. Apa sih yang ditanyakan istri dari Maulana Indraguna Sutowo itu?
“Does Democracy (Give) Power to the People or to Some?” demikian pertanyaan yang disampaikan Dian Sastrowardoyo pada forum tersebut seperti dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri, kemlu.go.id.
Dalam pidato yang disampaikan di tengah-tengah 151 mahasiswa asing dari 61 negara, aktris berusia 35 tahun itu menggarisbawahi bahwa demokrasi adalah suatu kenyamanan, kalau tidak bisa disebut kemewahan (luxury) yang dalam pengalaman Indonesia, yang harus dibayar mahal pada tahun 1998.
Meskipun demikian, kerusuhan tahun 1998 telah membangkitkan kesadaran berdemokrasi Indonesia. Bertelsmann Stiftung’s Transformation Index (BTI) menunjukkan indikasi positif perkembangan demokrasi di Indonesia pasca kerusuhan Mei 1998.
Lebih lanjut, Dian menyampaikan mimpi besarnya terhadap anak-anak bangsa di masa depan, saat perbedaan pendapat adalah suatu hal yang lumrah, dan semua orang nyaman meskipun “berbeda”.
Aktris yang juga bermain di beberapa film seperti ‘Ungu Violet’ dan ‘Pasir Berbisik’ itu mengajak para generasi muda khususnya peserta BDSC untuk bersama-sama berkontribusi meninggalkan warisan bagi generasi penerus yakni kebebasan (freedom), harapan (hope), dan perdamaian (peace).
Keren ya, Mbak Dian, gak cuma cantik dan piawai akting tapi doi juga berperan sebagai aktivis perempuan!
