Budaya Pop

Ngobrol Bareng Remotivi Soal Pernikahan Vicky Prasetyo-Angel Lelga yang Bakal Ditayangin Live

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Pembawa acara yang terkenal dengan jargon “Kontroversi Hati”, Vicky Prasetyo, akan segera melanggengkan pernikahan dengan aktris Angel Lelga, guys. Rencananya mereka akan melangsungkan akad nikah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Februari, dan resepsi pernikahan di Ancol Beach City, keesokan harinya, 10 Februari.

Pernikahan dua figur publik ini kabarnya menghabiskan biaya Rp 5 miliar, lho. Enggak mau kalah dengan pernikahan selebriti papan atas lainnya seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang disiarkan secara langsung oleh sebuah stasiun televisi pada 2014 silam, akad dan resepsi pernikahan Vicky dan Angel juga bakal disiarin live, nih guys.

Wah kayaknya, Vicky dan Angel enggak mau kalah dengan Presiden Joko Widodo yang menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan seorang pemuda bernama Bobby Nasution sekitar akhir 2017 lalu. Saat itu, pernikahan Kahiyang-Bobby juga disiarin secara live, bukan hanya cuma televisi swasta melalui program hiburan dan infotainment, tapi juga oleh stasiun televisi berita.

Sebelumnya, pernikahan kedua putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, juga diliput dan disiarkan langsung oleh berbagai media penyiaran selama berjam-jam.

Tapi tahu enggak, sih, kalau siaran langsung acara pernikahan figur publik kayak ini pernah dikritik oleh salah satu lembaga studi dan pemantauan media, Remotivi?

Kritik Remotivi ini mengacu pada peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS). Peraturan itu menyebutkan, lembaga penyiaran wajib memperhatikan kemanfaatan dan perlindungan untuk kepentingan publik. Remotivi berulang kali mengatakan bahwa sebenarnya “tidak ada kepentingan publik” dalam pernikahan selebriti atau pun figur publik seperti anak pejabat.

Buat paham lebih lebih lanjut soal isu ini, yuk kita ngobrol langsung sama Direktur Remotivi Roy Thaniago.

ASUMSI: Remotivi selalu ngasih kritikan pada stasiun televisi yang nyiarin acara pernikahan public figure secara berjam-jam, dan publik sendiri kayaknya juga suka kok, terus kenapa dikritik, Bang?

Roy: Publik dan pasar itu hal  yang berbeda. Yang dimaksud peminat itu adalah pasar. Pasar itu sifatnya enggak natural dan seleranya bisa diatur oleh media. Sedangkan publik ini lebih natural dan ideal, di mana hak utamanya saat menonton televisi adalah mendapatkan informasi.

ASUMSI: Publik kan enggak cuma butuh informasi, tapi juga butuh hiburan, Bang?

Roy: Ya, hiburan memang masih dibutuhkan, tapi porsi hiburan masih belum jelas dasarnya, dan hal ini bisa menjadi liberalisasi [pembebasan] pasar. Aturan dalam KPI yang belum jelas ini juga menjadi akibat dari kepentingan publik yang samar-samar. Hal inilah yang perlu dirumuskan, apa yang dibutuhkan publik sebenarnya.

ASUMSI: Apa nih, Bang, solusinya untuk televisi Indonesia yang udah keenakan nyari keuntungan dari selera pasar?

Roy: Memang sebenarnya sistem udah kacau dan perlu dirombak, tapi untuk mengatasi permasalah ini secara cepat.

Pertama, KPI bersama Menteri Komunikasi dan Informatika perlu kasih sanksi berupa denda. Kenapa denda? Karena televisi yang hanya memenuhi kebutuhan pasar ini pasti hanya ingin mendapatkan keuntungan, dan sanksi berupa denda materi bisa membuat stasiun televisi justru merugi. Dana yang dihasilkan dari sanksi ini juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan anak-anak Indonesia, ini lebih bermanfaat ketimbang hanya kasih teguran.

Kedua, tentu ketegasan KPI dalam pencambutan izin siaran. Wewenang KPI dalam mekanisme evaluasi stasiun televisi tiap 10 tahun sekali ini perlu dijalankan.

Terakhir, izin siaran. Frekuensi elektromagnetik yang dipakai untuk siaran televisi dan radio sebenarnya sumber daya alam yang terbatas. Seharusnya, mereka yang mendapatkan izin bisa menggunakan haknya untuk hal yang lebih bermanfaat untuk publik.

Jadi begitu, guys. Intinya, rakyat memang masih butuh hiburan, tapi perlu ada porsi yang lebih jelas, biar enggak saru. Informasi-informasi yang lebih bermanfaat masih banyak, kok, yang belum ditayangkan di televisi. Kalau kalian sendiri, apakah punya saran lain?

Share: Ngobrol Bareng Remotivi Soal Pernikahan Vicky Prasetyo-Angel Lelga yang Bakal Ditayangin Live