Virus corona yang mewabah sejak Desember lalu di kota Wuhan, Cina, kini menjadi momok bagi masyarakat dunia. AFP melaporkan, penyakit mirip Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) itu telah menyebar di 13 negara dunia, termasuk tetangga-tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura.
Di Cina sendiri, korban jiwa akibat virus corona terus bertambah. Otoritas Cina mengatakan korban tewas melonjak menjadi 80 usai 24 orang meninggal di Hubei. Seperti dilansir dari AFP, Senin (27/01/20), jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi naik tajam menjadi 2.744.
Berdasarkan perhitungan nasional, jumlah orang yang terinfeksi meningkat 769, dengan 461 di antaranya berada dalam kondisi serius.
Sementara itu, di Indonesia, seorang warga negara (WN) Cina diisolasi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS), Bandung karena diduga terjangkit virus corona. Pasien itu dirujuk dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), Kabupaten Bandung Barat, ke RSHS, Minggu (26/01).
Baca Juga: Wabah Penyakit Baru Itu Bernama Pneumonia Wuhan
Namun, hingga Senin (27/01), belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi pasien tersebut. Para dokter RSHS masih melakukan observasi, apakah benar ia terkena virus corona atau mengalami sakit lain. Tak hanya itu, Jakarta juga sempat dihebohkan dengan dugaan masuknya virus corona pada Jumat (24/01) lalu di Gedung BRI II, Bendungan Hilir, yang kemudian terbukti keliru.
Virus corona diduga berasal dari banyak spesies hewan seperti unta, sapi, kucing, dan kelelawar. Proses penularannya berbeda dari MERS dan SARS. Mereka yang terinfeksi kebanyakan bekerja atau sering berbelanja di pasar grosir makanan laut di Wuhan, Cina. Pasar grosir tersebut menjual hewan hidup dan yang baru disembelih.
Penyebaran virus tersebut terjadi dengan cepat karena gejala yang ditimbulkan virus pada penderita muncul agak lama setelah penderita terjangkit. Hal ini membuat pencegahan menjadi lebih sulit, sebagaimana disampaikan menteri kesehatan Cina, Minggu (26/01).
“Orang-orang dapat menyebarkan virus sebelum gejalanya muncul, yang akan membuatnya lebih sulit untuk dibendung,” kata menteri kesehatan Cina, dikutip dari CNN International, Senin, (27/01).
Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi, penularan virus corona terjadi dari manusia ke manusia. Selain itu, virus corona Wuhan menyebabkan pneunomia. Orang yang terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki gejala seperti batuk, demam, dan kesulitan bernafas.
Bahkan, pada kasus parah, dapat terjadi kegagalan organ. Sejauh ini, daya tahan pasien bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuhnya.
Baca Juga: Virus Wuhan Menyebar Cepat, Bagaimana di Indonesia?
Biasanya pasien yang dirawat di rumah sakit karena terdampak virus corona akan mendapatkan perawatan untuk paru-paru dan organ lainnya. Banyak juga pasien yang meninggal lantaran sudah dalam kondisi buruk saat terkonfirmasi terinfeksi virus corona.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pasien yang terinfeksi virus corona akan menderita penyakit pernapasan ringan hingga berat. CDC menjelaskan bahwa gejala virus corona akan muncul dalam dua hingga 14 hari setelah pasien terpapar virus corona.
Kesimpulan ini didasarkan pada masa inkubasi virus MERS. Bagi orang yang mengalami gejala virus corona sebagaimana disebutkan di atas, sebaiknya segera menghubungi layanan kesehaan terdekat. Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa membuat seseorang kebal terhadap virus ini.
Selagi menunggu pengembangan vaksin, masyarakat dapat melakukan tindak pencegahan dan meminimalisir risiko terkena virus corona. Pertama, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Kedua, coba hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Ketiga, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Keempat, tutupi batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah. Kelima, bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh.
Perlu diketahui bahwa langkah-langkah pencegahan tersebut sebaiknya dilakukan setiap hari dan konsisten.
Sekadar informasi, untuk mengetahui peta penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia, bisa klik link berikut.