Isu Terkini

Pengamat: Prabowo Bisa Untung Kalau Gaet Puan di Pilpres

Irfan — Asumsi.co

featured image
Partaigerindra.or.id

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya serius
mengusung Puan Maharani untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024 nanti. Setelah
sebelumnya “berseteru” dengan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader
PDIP Ganjar Pranowo, kini kabar Puan akan disandingkan dengan Ketua Umum
Gerindra Prabowo Subianto makin santer.

​Kabar ini ditanggapi positif oleh dua kubu. Sekjen
Gerindra, Ahmad Muzani yang mulanya membuka opsi ini. Gayung bersambut, Sekjen
PDIP Hasto Kristiyanto juga nampaknya membuka diri. Apalagi ada kesamaan
ideologi antara banteng dan garuda.

​Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and
Consultan, Sirojuddin Abbas menyebut bersandingnya Puan dengan Prabowo sering
dikaitkan dengan Piagam Batu Tulis yang menyandingkan Prabowo dan Megawati
Soekarnoputri di Pilpres 2009. Piagam ini memang sering diangkat oleh Gerindra
dengan harapan bisa satu jalan lagi dengan PDIP yang dalam data saat ini masih
menjadi salah satu partai tekuat.

“Ini jadi harapan Gerindra untuk berpasangan dengan
calon dari PDIP. Salah satu yang coba didekati ya saat ini Puan,” kata
Abbas kepada Asumsi.co, Minggu (30/5/21).

Menurut dia, berpasangan dengan Puan bisa menjadi modal
besar untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo. Soalnya, mengacu pada survei
SMRC terakhir, meski popularitas Prabowo paling tinggi yakni mencapai 90%, namun elektabilitas dia masih relatif sama dengan nama-nama lain
seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

​”Untuk tokoh yang telah tiga kali ikut pemilu,
elektabilitas pak Prabowo tidak jauh berbeda dengan Ganjar dan Anies atau
Ridwan Kamil yang popularitasnya jauh di bawah Prabowo. Prabowo sfendiri belum
terlihat sebagai kandidat yang berpotensi besar untuk menang. Jadi bisa
dimengerti kalau pendukung Prabowo mendorong agar mereka bersatu,” ucap
dia.

Baca juga: Duet Prabowo-Puan, Ganjar Mau Dibawa ke Mana?

​Karena dengan begitu, maka peluang Prabowo untuk dapat ekstra
dukungan dari pendukung Jokowi dan PDIP menjadi lebih besar. Untuk diketahui,
survei SMRC memperlihatkan suara pendukung Jokowi akan terbagi rata pada
Pilpresf 2024. Meski yang mendulang lebih banyak berdasarkan survei SMRC adalah
Ganjar Pranowo.

​Bisa Tiga Calon

​Abbas menduga Pilpres 2024 nanti berpotensi diisi oleh tiga
kandidat. Tetapi ini tentunya kembali pada pilihan partai di parlemen. 

“Tergantung mereka mau membangun koalisi bagaimana. Selain itu seberapa
solid pendukung pak Jokowi. Kalau solid mungkin hanya akan ada dua koalisi.
Tetapi ketika menjelang pemilu nanti berubah haluan, maka terbuka ruang koalisi
yang baru,” kata Abbas.

Ia juga mengingatkan bahwa Pilpres masih lama. Negosiasi
antar-partai pun baru dimulai. Maka kemungkinan bagi siapa yang hendak maju pun
masih terbuka lebar.

​Saat ini setidaknya ada lima nama yang selalu muncul di
survei. Selain Prabowo, Anies, dan Ganjar, ada juga nama Ridwan Kamil dan
Sandiaga Uno. Dalam beberapa survei ikut serta pula Tri Rismaharini. Kalau mengacu
pada popularitas, Prabowo, Sandi, dan Anies punya popularitas tinggi. Sementara
Ganjar dan Ridwan Kamil belum begitu dikenal.

​”Kalau dua tokoh terakhir bisa meningkatkan
popularitasnya, maka tentu akan mengubah lagi peluang meningkatnya elektabilitas
mereka,” ucap dia.

Mngutip Suara.com, Politikus PDIP Effendi
Simbolon malah meyakini kalau Puan Maharani bisa menjadi Capres alih-alih
sekadar Cawapres. Menurutnya, popularitas dan elektabilitas Puan bisa naik
tinggi kalau dia sudah bersafari.

​”Ini masalahnya mbak Puan sendiri masih sangat
terbatas gerakan politik di luar kepartaian dan fungsi DPR-nya. Coba dia keluar
jualan ke 34 provinsi,” kata Effendi dalam diskusi daring, Minggu
(30/5/21) yang dikutip dari Suara.com.

​Dia juga mengusulkan agar Puan Maharani dipasangkan dengan
Anies Bawedan dalam Pilpres 2024. Menurut Effendi pasangan Puan-Anies merupakan
kombinasi yang pas antara nasionalis dan religius.

​”Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies
cawapres. Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi,” kata Effendi.

​Menurutnya pasangan dengan kombinasi nasionalis dan
religius antara Puan dan Anies memiliki potensi lebih besar ketimbang Prabowo
dengan Puan, yang dinilai Effendi tidak ada lagi sesuatu hal yang baru.

​”Kalau cuma Prabowo-Puan, menurut saya gak ada yang
news,” kata Effendi.​

Share: Pengamat: Prabowo Bisa Untung Kalau Gaet Puan di Pilpres