General

Keamanan Senayan Kerap Terancam, DPR-Polri Perketat Penjagaan

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Hi, guys! Kalian yang suka ngelewatin Jalan Jenderal Gatot Subroto, khususnya di depan gedung DPR RI, pasti setuju kalau daerah itu sering banget macet. Apalagi kalau lagi ada demo. Iya kan? Nah, saat ini, DPR dan Polri udah bikin kesepakatan untuk meningkatkan keamanan di sekeliling gedung parlemen Senayan. Yah, enggak bisa demo lagi dong kita?

Kesepakatan peningkatan keamanan di lingkungan MPR, DPR, dan DPD RI ini udah tertuang pada penandatanganan Nota Kesepahaman antara DPR RI dengan Polri yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu, 14 Februari kemarin. Penandatanganan nota kesepahaman itu dihadiri oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kabaharkam Polri Komjen Moechgiyarto, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz. Serta hadir pula sejumlah pimpinan DPR, MPR, DPD, Fraksi, dan Perwira Tinggi Polri.

Saat ngasih sambutan, Bamsoet menyebut bahwa peningkatan pengamanan lingkungan parlemen yang merupakan objek vital negara ini merupakan tanggung jawab Polri.

“Penandatangan nota kesepahaman ini merupakan wujud nyata adanya sinergitas antara DPR dan Polri dalam rangka menciptakan stabilitas keamanan sekaligus kenyamanan bagi semua yang beraktivitas di lingkungan parlemen,” ujar Bamsoet dilansir dari Cnnindonesia.com pada Kamis, 15 Februari.

Bamsoet juga menyebut bahwa ada beberapa alasan yang mendorong perlunya peningkatan keamanan di lingkungan parlemen. Hal ini karena ancaman keamanan di daerah itu sangat tinggi, dimulai dari kericuhan antara pengunjuk rasa yang enggak mematuhi aturan, sampai ancaman bom. Duh, ngeri!

“Dengan melihat beberapa potensi kejadian tersebut maka DPR, MPR, dan DPD merasa melakukan kerja sama konkret dengan Polri,” ujar pria kelahiran Jakarta 1962 itu.

Ngomongin masalah ancaman bom, dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menyebut bahwa dirinya pernah menangani kasus ledakan bom di basement Gedung DPR saat dirinya masih menjabat sebagai Kasat Keamanan Negara Polda Metro Jaya.

“Memang tidak ada korban, tapi mengejutkan kita semua. Ini gedung DPR, simbol negara,” sambung Tito.

Dalam penyelidikannya kala itu, Tito berkesimpulan bahwa teror tersebut terjadi karena pengamanan di lingkungan DPR yang sangat tidak tertata. Kala itu, ada banyak akses masuk ke DPR yang tidak diamankan oleh pihak keamanan dalam DPR maupun kepolisian. Dengan alasan itulah, Tito menyadari perlunya pengamanan khusus terhadap kawasan parlemen.

Tapi buat kalian yang masih ingin melakukan demonstrasi, tenang aja guys, karena Ketua DPR dan Kapolri sama-sama punya pandangan bahwa DPR tetap menjadi tempat aspirasi rakyat. Jadi, nanti bakalan disiapin kok tempat khusus untuk berdemo.

“Jadi di satu sisi kita memperkuat kawasan lingkungan dan anggota (DPR) yang terhormat, tapi di sisi lain kita memberi ruang kepada rakyat,” ujarnya.

Share: Keamanan Senayan Kerap Terancam, DPR-Polri Perketat Penjagaan