Isu Terkini

Penembakan Misterius di Gedung DPR dan Dugaan Tanpa Dasar Kuat

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Kalau biasanya gedung DPR jadi sasaran untuk tempat melakukan demonstrasi, nah hari ini, Senin, 15 Oktober 2018, ada kejadian penembakan di ruang kerja anggota DPR Fraksi Gerindra, tepatnya di ruangannya Irjen (Purn) Wenny Warouw. Saat kejadian, Wenny yang merupakan anggota DPR periode 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Sulawesi Utara itu sedang berada di ruangannya bersama Pendeta Hesky Roring dan AKBP Ronal Rumondor. Setidaknya, ada satu peluru yang melesat membuat kaca kantor berhamburan.

“Kira-kira kejadian itu sekitar pukul 14.35 WIB. Kami bertiga baru ngobrol 2-3 menit, kaca meledak. Saya lihat ada pecahan, kemudian ada bocor di plafonnya, kemudian saya disuruh tiarap,” kata Wenny pada media di DPR RI, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018. Namun ternyata tembakan enggak terjadi hanya sekali aja, sekitar 10 menit setelah tembakan terjadi di ruangan Wenny, suara tembakan kembali terdengar yang katanya menyasar ke ruangan anggota DPR Golkar Bambang Heri Purnomo. “Sepuluh sampai 15 menit kemudian (jeda waktu penembakan). Ruang 1601 dulu, baru 1313. Gerindra duluan baru Golkar,” kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono bilang kalau saat ini polisi masih proses memeriksa tempat kejadian perkara. Polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi yang berada di lokasi. “Nanti kita akan minta keterangannya dari sejumlah saksi dan mencari barang bukti. Saat ini tim dari Polda Polres dan Polsek sedang melakukan pemeriksaan di TKP,” ucap Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Sayangnya, sepuluh anggota Inafis dan Labfor Polda Metro Jaya baru tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, sekitar dua jam dari waktu kejadian perkara. Wenny Warouw pun mengungkapkan dugaannya terhadap motif penembakan yang terjadi di ruangannya. “Situasi politik sekarang saling kait menguat. Tapi sebaiknya biar polisi yang melacak. Kalau saya yakin itu ada hubungan (politik), apalagi Komisi III. Itu nanti pembuktian ya, nanti polisi yang temui. Mudahan-mudahan nanti bisa dilacak sniper, dari jenis senjata apa dan bisa dilihat pemilik sniper. Hanya beberapa orang atau kesatuan,” katanya.

Wenny ini sendiri memang mengemban tugas di Komisi III membidangi Hukum, HAM dan Keamanan. Sebelum menjadi anggota dewan, Wenny lebih dulu mengabdi selama 34 tahun di kepolisian. Dirinya sempat menjabat sebagai Direktur Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri pada 2006-2008.

Tapi, benarkah ada unsur politis dari penembakan yang terjadi di Gedung DPR? Mungkin benar, mungkin juga tidak. Tapi sepertinya polisi perlu bergerak lebih cepat agar dugaan itu enggak membuat gaduh ke berbagai pihak.

Seperti yang pernah terjadi di kantor pusat YouTube, di San Bruno, California, Amerika Serikat, Selasa, 3 April 2018. Kejadiannya siang-siang, pas karyawan lagi pada makan siang, sekitar pukul 17.31 EST atau Rabu pukul 04.31 WIB. Kejadian yang mengakibatkan 3 orang luka-luka itu dikabarkan pertama kali oleh salah seorang pegawai yang berada di kantor itu. Selanjutnya, sejumlah akun media sosial ikut meramaikan kabar terkait insiden penembakan. Mereka melakukan itu melalui beragam media sosial, termasuk gambar dan video.

Kepolisian San Bruno pun juga enggak mau kalah dengan ngasih instruksi menjauh dari kawasan kantor pusat YouTube dari akun Twitter-nya. Sehari setelahnya, motif pelaku bisa langsung terungkap, sehingga pihak YouTube sendiri enggak perlu was-was terlalu lama dengan dugaan terorisme. Sebab, sebenarnya pelaku adalah seorang YouTuber yang sakit hati lantaran videonya tak mendapatkan bayaran dari YouTube.

Belajar dari kejadian penembakan di kantor pusat YouTube, ada baiknya kalau segala motif di balik penembakan ini dipendam dan biarkan polisi menjalankan tugasnya untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Jangan sampai, dugaan-dugaan kurang mendasar ini hanya menjadi bahan saling serang antar pihak. Bisa jadi tidak ada motif politik sama sekali dalam kejadian ini. Makanya, yang perlu kita lakukan sekarang ya lebih baik memberikan waktu bagi polisi untuk bekerja dan pendam segala dugaan yang ada.

Share: Penembakan Misterius di Gedung DPR dan Dugaan Tanpa Dasar Kuat