Isu Terkini

Penembakan di Ruang Publik Kembali Terjadi, Akibat Alotnya Perdebatan Kepemilikan Senjata di AS

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

“This is America… This doesn’t happen anywhere else on the planet. We can’t let folks forget that. We can’t allow this to be normalized.”

Kalimat di atas diungkapkan oleh Gubernur California terpilih, Gavin Newsom, sebagai sebuah bentuk belasungkawa sekaligus kekecewaannya pada kejadian penembakan di ruang publik yang terjadi Jumat dini hari (9/11/2018) waktu setempat. Dalam kalimat tersebut, ia mengungkapkan bahwa penembakan yang mengerikan seperti ini tidak terjadi di negara-negara lain di dunia. Amerika Serikat tidak boleh menormalisasi kejadian ini. Apa yang sebenarnya terjadi?

Dilaporkan oleh cnn.com, penembakan terjadi tepat di Borderline Bar & Grill, Thousand Oaks, California. Penembakan terjadi sekitar pukul 2 dini hari. Penembak, Ian David Long yang mengenakan sweater hitam, berjalan ke dalam bar dan langsung menembak petugas keamanan yang berdiri di depan. Setelah menembak petugas keamanan, ia juga sempat baku tembak dengan seorang sersan bernama Sersan Ron Helus. Dalam baku tembak ini, Sersan Helus turut tewas tertembak olej Long. Kemudian, ia pun masuk ke dalam bar dan langsung menembak siapapun yang ada di dalam bar tersebut.

Tidak lama setelah masuk dan menembak beberapa orang, pihak kepolisian Thousand Oaks langsung masuk ke dalam bar. Sudah terlambat, pihak kepolisian ternyata menemukan Long telah tergeletak tewas. Ia tewas tepat di pintu masuk bar. Diduga, ia menembak dirinya sendiri. Dari kejadian ini, dilaporkan ada 12 orang tewas. Gedung putih, kantor tempat Donald Trump bekerja, mengibarkan bendera merah untuk memberikan simbol belasungkawa atas kejadian ini.

Penembak yang kemudian teridentifikasi dengan nama Ian David Long tersebut adalah seorang mantan tentara Angkatan Laut dari bulan Agustus 2008 hingga bulan Maret 2013. Ibu Long yang memang tinggal bersama dirinya sempat menyatakan bahwa ia mengalami kecemasan anaknya dapat melakukan sesuatu yang membahayakan orang lain, termasuk dirinya. Long sendiri sebelumnya cukup sering datang ke bar Borderline.

Selang beberapa jam dari penembakan, pihak kepolisian dan masyarakat langsung bekerja sama bahu membahu memastikan agar seluruh aspek di masyarakat kembali normal. Masyarakat bergerak melakukan berbagai aksi kemanusiaan, termasuk di dalamnya mendonorkan darah untuk membantu korban luka-luka yang mengalami penembakan. Dilaporkan sudah ada lebih dari 200 orang yang menawarkan untuk mendonorkan darahnya. Titik donor darah dilakukan di sekolah tinggi La Reina, Thousand Oaks.

Tidak hanya mendonorkan darahnya, para masyarakat pun memberikan penghargaan terakhir untuk Sersan Ron Helus yang tertembak ketika menjalankan tugasnya. Masyarakat berdiri di pinggir jalan Lynn Road di daerah Thousand Oaks untuk memberikan penghargaan terakhir dengan cara mengibarkan bendera dan melambaikan tangannya. Jim Meser, salah satu warga Thousand Oaks, mengabadikan momen ini dan menuliskan rasa syukurnya atas kinerja First Responders (tim kepolisian yang dipersiapkan untuk bergerak paling depan ketika ada satu insiden).

View this post on Instagram

A post shared by Jim Meser (@jimmeser) on Nov 8, 2018 at 10:21am PST

Selain masyarakat, tentu pihak kepolisian juga bergerak cepat untuk mengidentifikasi kejadian sekaligus mengusut tuntas kejadian ini. Asisten Direktur FBI, Paul Delacourt, mengatakan kalau investigasi sedang terus berjalan dibantu dengan pihak penegak hukum lainnya, sekaligus mencari kemungkinan pihak lain yang juga sedang  merencanakan serangan yang sama. Sejauh ini, FBI belum menemukan indikasi akan adanya serangan lanjutan tersebut, terutama di daerah sekitar Thousand Oaks. Delacourt pun juga menyatakan bahwa terlalu prematur untuk berspekulasi tentang motivasi dari penembak.

Akibat Regulasi Kepemilikan Senjata yang Masih Diperdebatkan

Penembakan di ruang publik memang merupakan satu momok yang terus terjadi di Amerika Serikat. Meskipun telah terjadi berkali-kali di berbagai negara bagian dan telah mengakibatkan korban tewas yang tidak sedikit, belum ada konsensus dari para pengambil kebijakan terkait kebijakan seperti apa yang harus diambil. Perdebatan yang alot masih terus terjadi. Senator dari California, Kamala Harris, merasa bahwa Congress harus segera mengambil langkah untuk menghentikan penyalahgunaan senjata seperti ini terulang kembali. Dalam cuitannya, ia merasa bahwa Congress tidak boleh mengulur-ngulur waktu lagi untuk segera mengambil langkah menghentikan penyalahgunaan senjata api ini.

Praying for the injured and the families of those killed who, like so many others, have lost their loved ones to gun violence. Leaders in Congress must act – not some day, but now.” – Senator Kamala Harris.

Share: Penembakan di Ruang Publik Kembali Terjadi, Akibat Alotnya Perdebatan Kepemilikan Senjata di AS