Isu Terkini

Partai Hanura Bergejolak, Dua Petinggi Ini Saling Pecat

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Selama proses menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, tentunya akan banyak partai yang mulai bergejolak, konflik antar partai, ataupun konflik di internal partai itu sendiri. Jika Partai Golkar baru saja menyelesaikan masalah internalnya dengan menunjuk Ketua Umum baru dan menetapkan Ketua DPR pengganti, kini giliran Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang sedang dirundung masalah. Pasalnya, saat ini di dalam tubuh Partai Hanura memiliki dua kubu yang saling pecat, kubu Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) yang ingin memecat Sekjen Partai Hanura Syarifudin Sudding, dan ada kubu Sudding yang ingin memecat Oso.

Saat ini, (15/1) kubu Oso sedang menggelar rapat di Ballroom Hotel Manhattan, Jakarta Selatan. Sementara kubu Sudding juga akan menggelar rapat pemecatan di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Oso yang menjadi Ketum Partai Hanura sejak 22 Desember 2016 lalu itu, sudah diberikan mosi tidak percaya oleh kubu Sudding. Hal itu bisa saja berakibat pemecatan, melihat Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto yang berada di kubu Sudding.

Mosi tidak percaya yang dikeluarkan oleh pengurus DPP Partai Hanura untuk Oso itu juga sudah disetujui oleh 27 DPD se-Indonesia dan 400 orang tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Hal tersebut dilakukan karena kubu Sudding menganggap Oso sudah banyak melakukan pelanggaran.

“Yang dilanggar ketum cukup banyak. Setelah dipaparkan cukup melanggar AD/ART. Memberhentikan DPD tanpa mekanisme. Keputusan dalam Pilkada tidak melihat partai,” ungkap Ketua Fraksi Partai Hanura Dossy Iskandar, dilansir Kumparan.com pada (15/1) hari ini.

Menanggapi mosi tidak percaya tersebut, Oso tidak ingin berkomentar. Ia hanya ingin menyampaikan hasil rapat yang akan berlangsung di Hotel Manhattan.

“Nanti saja setelah rapat,” tutur Oso dikutip Detik.com (15/1) di Hotel Manhattan.

Rapat yang digelar tertutup itu juga membahas persiapan pemilu Partai Hanura, dan Oso sendiri yang memimpin jalannya rapat. Sedangkan loyalis Oso menganggap bahwa pemecatan Ketum Hanura itu sebagai tindakan yang ilegal dan tidak sah.

Waduh, rumit banget kayaknya ya guys. Menurut kalian, antara Oso dan Sudding, siapa yang nantinya benar-benar akan dipecat?

Share: Partai Hanura Bergejolak, Dua Petinggi Ini Saling Pecat