Isu Terkini

Pantai Tanjung Berikat, ‘Surga’ di Ujung Timur Pulau Bangka

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Pantai, pantai, dan pantai, ngomongin pantai yang ada di Pulau Bangka, memang enggak pernah ada habisnya. Pantai memang identik dengan Pulau Bangka dan salah satu pantai yang paling menawan adalah Pantai Tanjung Berikat.

Pantai Tanjung Berikat sendiri berada di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Posisi Pantai Tanjung Berikat sangat mudah dicari yakni di ujung timur Pulau Bangka.

Jika kita lihat dari peta, maka Tanjung Berikat berada paling ujung di bagian ekor yang runcing dari Pulau Bangka. Nama ‘Tanjung’ sendiri disematkan lantaran posisi pantainya yang berada di ujung daratan yang jauh menjorok ke laut.

Keberadaan Tanjung Berikat memang cukup jauh dari pusat kota Koba, ibu kota Kabupaten Bangka Tengah yakni berjarak sekitar 58 km. Jadi jika menggunakan motor atau sepeda, maka butuh waktu sekitar 1 jam lebih untuk sampai ke lokasi.

Sementara jika berangkat dari Bandara Depati Amir, Kota Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, maka butuh waktu sekitar 2 jam lebih untuk mencapai Tanjung Berikat.

Jalan aspal yang dilalui dari Koba menuju Tanjung Berikat terbilang sudah cukup bagus. Kondisi di sepanjang jalan pun relatif sepi dan para pengunjung masih akan melewati banyaknya hutan serta danau-danau bekas penambangan timah.

Batu-batu granit dan latar bukit menjadi pemandangan di Pantai Tanjung Berikat, Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Menariknya, jika bosan menempuh perjalanan selama 1 jam menuju Tanjung Berikat, maka pengunjung bisa singgah dulu ke spot-spot wisata lain yang berada di satu jalur perjalanan. Ada dua tempat yang bisa dikunjungi dalam waktu singkat yakni objek wisata Air Terjun Sadap dan Bangkanesia.

Kedua tempat itu sama-sama berada di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Air Terjun Sadap terletak di Dusun Sadap, sementara spot perkebunan dan pepohonan Bangkanesia juga berada di Desa Perlang.

Air Terjun Sadap sendiri berada di bawah kaki Bukit Pading dan airnya mengalir dari ketinggian sekitar 6-8 meter dan di bawahnya terdapat sejumlah bebatuan granit. Konon menurut warga sekitar, sumber airnya berasal dari danau besar yang terbentuk secara alami yang berada di puncak bukit.

Balik lagi ke perjalanan menuju Tanjung Berikat tadi, setelah sampai di Desa Beriga, maka pengunjung juga bisa singgah sebentar ke Pantai Batu Beriga, sebelum benar-benar menginjakkan kaki di Tanjung Berikat.

Soal pemandangan, Pantai Batu Beriga sebenarnya juga tidak kalah cantik jika dibandingkan dengan Pantai Tanjung Berikat. Nantinya saat berada di Pantai Batu Beriga, pengunjung bisa membeli ikan segar secara langsung dari nelayan setempat.

Selain itu, Desa Batu Beriga juga punya tradisi lain yakni upacara adat pantai yakni taber laut atau bisa diartikan sebagai sedekah laut atau rebo kasan bagi masyarakat Pulau Bangka secara umum.

Hamparan laut dan langit biru juga jadi penyempurna pemandangan di Pantai Tanjung Berikat, Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Nah, Taber Laut sendiri adalah tradisi yang dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur masyarakat, yang pada umumnya merupakan nelayan atas limpahan hasil laut yang didapat.

Lalu, jika sudah selesai berkunjung ke Pantai Batu Beriga, maka pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke tujuan utama yakni Tanjung Berikat. Seperti diketahui, penduduk di Dusun Tanjung Berikat sendiri memang tidak seramai seperti di Desa Batu Beriga, sehingga kemurnian dan keasrian pantainya masih sangat terjaga.

Saat tiba di Tanjung Berikat, pandangan mata akan langsung disuguhkan dengan hamparan laut biru, pasir putih, langit biru, pantai dengan latar bukit, dan bebatuan granit. Sungguh ‘surga’ yang luar biasa indahnya di pantai yang masih relatif sepi dari pengunjung ini.

Di salah satu bukit yang mengelilingi Pantai Tanjung terdapat sebuah mercusuar yang menjulang tinggi. Nah, dari mercusuar inilah para pengunjung bisa menikmati langsung pemandangan yang lebih gila ketimbang berada di daratan saja.

Memang, untuk bisa mencapai puncak mercusuar, para pengunjung harus menaiki tangga besi berdiri. Jika sudah naik, maka diwajibkan berhati-hati karena keselamatan memang tergantung pada masing-masing orang yang naik ke atas mercusuar.

Pemandangan dari puncak mercusuar di Pantai Tanjung Berikat, Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Sesampainya di atas mercusuar, pengunjung pun akan merasakan kencangnya angin laut. Dari atas puncak mercusuar itu pula, para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan laut biru di sekeliling dari ketinggian.

Seperti diketahui, keberadaan mercusuar itu sendiri memang berfungsi sebagai petunjuk arah bagi kapal-kapal yang melintas di sekitar Tanjung Berikat, serta untuk memandu para nelayan saat pergi melaut.

Kalau memang tak mau naik ke mercusuar, jangan khawatir, menjelajahi setiap jengkal pasir putih Tanjung Berikat juga tak kalah seru. Pengunjung bisa menikmati langsung berada di dekat bebatuan granit dan bukit-bukit di sekitar.

Jika melihat kondisi di sekitar Tanjung Berikat, rasa-rasanya tempat ini bisa dijadikan tempat untuk camping mendirikan tenda dan menginap barang satu atau dua hari dengan teman-teman. Nanti saat pagi, para pengunjung pun bisa menikmati sunrise.

Berikut rincian perjalanan menuju Pantai Tanjung Berikat:

Dari Bandara Depati Amir, Kota Pangkalpinang, pengunjung bisa menggunakan angkutan umum seperti bus atau taksi untuk menuju ke Kota Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Waktu tempuh sekitar 50 menit dan biayanya sekitar Rp 40.000.

Lalu, dari Kota Koba, pengunjung bisa menyewa mobil di beberapa tempat penyewaan mobil di sekitar Kota Koba. Hal ini dilakukan lantaran tak ada sarana transportasi umum menuju Pantai Tanjung Berikat.

Share: Pantai Tanjung Berikat, ‘Surga’ di Ujung Timur Pulau Bangka