Isu Terkini

Nasib ‘Tragis’ Ketua DPC PDIP Bima Usai Bentak Polisi saat Ditilang

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mencopot Ketua DPC PDIP Bima, Nusa Tenggara Barat, Ruslan Usman dari jabatannya usai bersitegang dengan polisi yang tengah menggelar operasi penertiban lalu lintas.

Insiden tersebut langsung viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik. Pihak DPP PDIP pun mengambil langkah tegas dengan membebastugaskan Ruslan dari jabatannya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan aksi Ruslan tersebut sangat tidak terpuji dan tidak pantas dilakukan sebagai kader partai. Hasto mengatakan Ruslan seharusnya memberi contoh dengan taat pada hukum dan tidak arogan.

“Tindakan yang dilakukan saudara Ruslan Usman tidak pantas dilakukan oleh seorang kader partai,” kata Hasto melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Senin 23 April.

Baca Juga: Maruarar Sirait Beberkan Alasan Jokowi Tak Akan Aksi Telanjang Dada

“DPP Partai, setelah mendalami persoalan tersebut, mendengarkan masukan dari Ketua DPP Bidang Kehormatan Komaruddin Watubun dan masukan dari DPD Partai, mengambil tindakan tegas dengan membebaskan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai Ketua DPC Kota Bima,” ujarnya.

Hasto juga mengatakan bahwa Ruslan memang bersalah lantaran menggunakan plat nomor mobil yang tidak sesuai dengan peraturan. Hasto menyebut tindakan Ruslan tersebut sebagai pelanggaran disiplin yang serius.

“Atas dasar hal tersebut, maka DPP partai meminta kepada Ketua DPD PDIP Provinsi NTB, Rachmat Hidayat, untuk melakukan klarifikasi kepada pihak kepolisian, dan menyampaikan pemberian sanksi partai tersebut,” ucapnya.

DPP PDI Perjuangan juga menginstruksikan kepada seluruh anggota dan kadernya untuk turut mendukung rasa aman dan ketentraman masyarakat dengan menaati hukum, dan memperkuat kesadaran dan budaya hukum. Pihaknya juga meminta para kader menampilkan perilaku yang sesuai dengan watak dan jati diri partai.

“PDI Perjuangan terus berupaya membumikan Pancasila dalam seluruh keputusan politik dan kehidupan sehari-hari. Kedisiplinan dalam berorganisasi, disiplin dalam sikap, tindakan, dan berbicara sangat penting sebagai cermin kualitas kekaderan partai,” katanya.

Baca Juga: KPU: Nyoblos Kotak Kosong Tidak Sama Dengan Golput!

Hasto menambahkan, anggota dan kader partai harus menjadi teladan, menjadi elemen pemersatu, dan terus menyatu dengan rakyat.

Keputusan pembebastugasan Ketua DPC Bima ini akan disampaikan ke seluruh jajaran PDI Perjuangan se-Indonesia agar tidak ada kejadian serupa yang terulang di masa yang akan datang.

Sekadar informasi, insiden Ruslan yang menolak dan membentak polisi saat terkena operasi penertiban lalu lintas itu tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, Ruslan ditilang lantaran pelat nomor mobilnya bertuliskan tulisan yang tak sesuai aturan yakni MAN 1.

Ruslan terlihat marah-marah kepada seorang polisi lantaran kunci mobilnya diambil. “Kesalahan saya apa?” tanya Ruslan ke polisi itu dengan nada marah.

Petugas itu kemudian menjawab bahwa ada kesalahan dalam hal TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor). Kemudian polisi itu juga menunjukkan pelat nomor mobil Ruslan yaitu MAN 1.

“Terserah bapak. Kalau itu peraturan tilang, Pak. Tapi jangan ambil mobil saya,” ucap Ruslan masih dengan nada tinggi.

Share: Nasib ‘Tragis’ Ketua DPC PDIP Bima Usai Bentak Polisi saat Ditilang