Isu Terkini

“Kader Yang Tak Dianggap”, Kisah Drama Baru Dari PKS

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Sakit gak guys, kalo lo jadi kekasih yang tak dianggap? Buat kalian yang pernah ngalamin ini, pasti sakit banget, ya kan. Nah ternyata, fenomena ini gak cuma ada di lagunya Pinkan Mambo, tapi juga kejadian di lembaga negara kita yang penuh drama, DPR RI. Adalah Fahri Hamzah, seorang politisi kawakan yang sekarang sedang duduk manis di kursi Wakil Ketua DPR RI, yang diputus hubungannya oleh partainya sendiri, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Gak cuma dicopot dari jabatannya sebagai wakil ketua DPR RI, Fahri juga udah gak dianggap sebagai kader oleh partai yang berkantor pusat di Jl. TB. Simatupang, Jakarta Selatan itu. Duh, gak dianggap kok double-double gitu, ya. Sakitnya pasti double juga deh.

Tak terima jadi “kader yang tak dianggap”, Fahri pun menuntut keputusan pemecatan ini ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada (5/4) tahun 2016 lalu. Usahanya berbuah manis, karena majelis hakim memenangkan gugatan Fahri dengan menyatakan bahwa pemecatan yang dilakukan PKS tidak sah. Namun perseteruan itu tak berakhir begitu saja. PKS, yang udah teguh dengan pendiriannya untuk “mutusin” Fahri memutuskan untuk banding. Tidak hanya banding, PKS juga mengirim surat kepada pimpinan DPR pada (11/12) untuk mengganti Fahri dari posisinya sebagai wakil ketua DPR dengan rekan separtainya, Ledia Hanifa. Sebelumnya, pada April 2016 lalu, Ledia sudah pernah diajukan sebagai pengganti Fahri di kursi Wakil Ketua DPR. Tapi faktanya, kursi tersebut masih diduduki oleh “Bung Mantap” sampai sekarang.

Lebih dari setahun bersabar ngeliat sepak terjang Fahri yang tak tergoyahkan di kursi wakil ketua DPR, PKS langsung memanfaatkan momentum mundurnya Setya Novanto dan pergantian posisi Ketua DPR untuk kembali menyuarakan penggantian Fahri dari kursi wakil ketua DPR. Tak tanggung-tanggung, Presiden PKS, Sohibul Iman langsung mengirim surat ke pimpinan DPR meminta Fahri segera diganti.

“Karena ada pergantian Ketua DPR, alangkah eloknya Wakil Ketua DPR yang sudah diusulkan PKS dilaksanakan bersamaan,” harap Sohibul Iman seperti dikutip Tempo.co pada Senin (11/12) kemarin malam.

Ledia Hanifa yang ditunjuk PKS sebagai pengganti Fahri merupakan Wakil Ketua Komisi VIII yang sudah dua kali menjabat untuk menangani masalah sosial, agama, dan pemberdayaan perempuan. Ledia pernah menjadi ketua panitia kerja untuk rancangan undang-undang jaminan produk halal dan revisi undang-undang tentang perlindungan anak. Perempuan yang mengambil S2 di jurusan Psikologi Terapan ini juga berhasil merubah paradigma RUU penyandang disabilitas dari charity base (kedermawanan) ke right base (pemenuhan hak).

Dikabarkan bahwa ibu dari empat orang putra ini sudah gemar melakukan kegiatan sosial sejak masih di bangku SMP. Di partainya, ia memiliki tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS bidang kewanitaan. Lewat posisinya ini, Ledia berhasil mendorong teman-temannya dalam mengaktifkan 4500 pos Wanita Keadilan di 33 Propinsi sebagai salah satu program unggulan dalam pemberdayaan masyarakat.

Jadi, menurut kalian kursi Wakil Ketua DPR RI lebih dicocok diisi oleh Fahri Hamzah atau Ledia Hanifa, guys?

Share: “Kader Yang Tak Dianggap”, Kisah Drama Baru Dari PKS