Budaya Pop

Merayakan ‘Sobat Misqin’, Merayakan Persatuan

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Sudah jelas rimbanya bahwa istilah ‘sobat misqin’ memang sekedar guyonan dan bentuk sindiran saja di media sosial terutama Twitter. Lebih dari itu, meski kental bermakna sindiran, istilah ‘sobat misqin’ ini ternyata juga merupakan bentuk selebrasi atau perayaan yang mempersatukan.

Lho kok bisa ada istilah pelesetan yang berisi sindiran tapi malah bisa mempersatukan? Ya siapa sih yang meragukan kekuatan kata-kata terhadap perubahan situasi sosial? Aktivis mahasiswa saja menjadikan rangkaian kata-kata dalam orasi di setiap aksi sebagai ujung tombak perubahan.

Kira-kira seperti itulah keberadaan istilah ‘sobat misqin’, yang meskipun kehadirannya hanya untuk bahan guyonan saja, namun diam-diam justru mempersatukan. Memang solidaritas anak-anak di media sosial itu lumayan kuat.

Hal itulah yang ikut diamini seorang selebtwit yang kini tengah naik daun Handoko Tjung, akunnya ini nih @handokotjung. Kepada Asumsi.co, Handoko mengatakan bahwa istilah ‘sobat misqin’ itu sudah semacam bentuk selebrasi dan bisa mempersatukan.

“Di Twitter istilah ‘Sobat Misqin’ ini jadi sebuah selebrasi, semacam istilah yang mempersatukan. Kalau di Instagram sih kayaknya enggak ada yang mengaku sobat misqin ya,” kata Handoko kepada Asumsi.co, Jumat, 14 September.

Hal menarik dari istilah ‘sobat misqin’ ini adalah soal perbedaan maknanya di Twitter dan Instagram. Menurut Handoko, di Twitter banyak yang sebenernya kaya tapi mengaku miskin, tapi sebaliknya di instagram banyak yang misqin tapi ingin terlihat kaya.

Istilah ‘sobat misqin’ sendiri ternyata muaranya dari sebuah gambar di dalam komik Indonesia. Nah, gambar itulah yang akhirnya jadi meme buat lucu-lucuan di kalangan warganet sampai hari ini.

“Sepengetahuan saya terms Sobat Miskin ini pertama kali berasal dari komik Indonesia jadul yang gambarnya ada seorang pria yang naik mobil sambil berkata “bye teman-teman miskinku” dan memenya bisa dilihat sendiri,” ujarnya.

Gambar dan meme soal ‘sobat misqin’ itulah yang akhirnya dipakai dalam sebuah interaksi yang tujuannya ingin menyindir.

“Gambar ini (sobat miskin) populer jadi meme dan digunakan ketika ada perbincangan yang menggambarkan kontras seperti seseorang yang mengenakan fashion yang mahal sekali, atau memiliki barang yang harganya mahal tidak masuk akal.”

Menurut Handoko, terms ‘sobat misqin’ sendiri secara spesifik sepertinya dipopulerkan oleh Ikram, salah satu selebtwit juga yang punya akun Twitter @ikramarki. “Tujuannya untuk apa ya sepertinya merayakan “kemiskinan” saja, karena misery loves company,” ucap Handoko.

Namun memasuki era digital seperti sekarang ini, istilah ‘sobat misqin’ pun mengalami sedikit modifikasi misalnya saja dari sisi pelafalan. Seperti yang kita tau sendiri di jagat media sosial, banyak kata-kata dan istilah yang dipelesetkan dengan perubahan huruf.

“Huruf K yang berubah menjadi Q ini termasuk word bastardization yang umum digunakan di Twitter. Seperti aku sedih jadi “sedy aqutu, bangsat jadi bgst, haha iya bang jadi hhe hhe iy bg”. Yang artinya penulisannya bermaksud menjadi bercandaan atau tidak serius, bahkan sarkasme.”

Sampai di sini, u ngerti gak? Oke, lanjut!

Menariknya, hal yang tentu jadi penting adalah soal proses menjadi bersatu dan mempersatukan dari setiap lontaran istilah ‘sobat misqin’ ini yang remeh sebetulnya. Tapi memang begitu adanya, bahwa istilah ‘sobat misqin’ seperti punya kekuatan sendiri yang berpengaruh hebat.

Baca Juga: Sobat Misqin: Spesies Langka ‘Anti Rich-rich Club’ di Jagat Maya

Enggak percaya? Coba deh lihat ‘sobat misqin’ Twitter kalau lagi belanja di Indomart. Mereka kudu wajib perginya berdua karena masing-masing ada tugas, yang satunya masuk ke dalam buat belanja dan yang satunya lagi nungguin di atas motor duduk-duduk, biar enggak usah bayar parkir.

Bersatu kan? Iya bersatu demi kemaslahatan bersama. Nah, di sisi lain juga kadang nasib ‘sobat misqin’ ini agak-agak miris. Kalau lagi pas ada diskon barang-barang branded di mall-mall, dompet ‘sobat misqin’ ini selalu kempis. Nah pas ada duit keesokan harinya, harga barang justru udah normal lagi. Nasib.

Atau ‘sobat misqin’ ini tipe-tipe orang yang kalau di pergaulan masih numpang tethering hotspot temannya. Bahkan, kalau yang gaya-gayaan jalan-jalan di mall cuma liat-liat harga barangnya aja, ya terus belanjanya di toko online lah, sist.

Baiklah kembali lagi ke istilah ‘sobat misqin’ yang menjadi perayaan dan bisa mempersatukan. Wiji Thukul aja berpegang teguh kok dengan kata-kata yang tak pernah binasa. Lewat kata-kata, Wiji Thukul menyampaikan suara dan kritikannya.

“Jangan kau penjarakan ucapanmu jika kau menghamba pada ketakutan. Kita akan memperpanjang barisan perbudakan,” demikian kata Wiji Thukul.

Melalui jalan panjang dan berdarah, Wiji Thukul mendobrak pintu kebebasan berbicara. Kata-katanya selalu hidup dalam sejarah. Ia tak pernah takut mati melawan ketidakadilan.

Deretan puisi-puisi ciptaannya benar-benar bernada penuh semangat, pemberontakan, dan lantang tanpa tedeng aling-aling. “Hanya ada satu kata, Lawan!”, inilah salah satu kalimat paling populer dari sajaknya.

Jadi, wahai para ‘sobat misqin’ jangan patah arang dan semangat. Terus gelorakan persatuan, rapatkan barisan dan tetaplah membumi.

Mari rayakan persatuan ‘sobat misqin’ dengan gaya kiki challenge. Eh lupa, ‘sobat misqin’ enggak punya mobil ya? Tenang ‘sobat misqinku’, kita masih punya angkot jurusan Ciputat-Kebayoran. Sabi kan? Sikat!

Share: Merayakan ‘Sobat Misqin’, Merayakan Persatuan