General

Mengenal Partai Berkarya, Dari Aura Soeharto Sampai Sosok Capres 2019

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) sudah mengumumkan nomor urut partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Dari total 14 partai, ada 4 partai baru yang akan ikut serta meramaikan kontestasi politik di 2019 tersebut. Ada partai apa aja guys?

Keempat partai baru yang berhasil lolos verifikasi faktual dan kini sudah mendapatkan nomor urut di Pemilu 2019 itu adalah Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda).

Nah, Asumsi.co ingin mengupas salah satu partai baru yang saat ini jadi sorotan karena dianggap mirip dengan Partai Golkar, yakni Partai Berkarya yang mendapatkan nomor urut 7. Seperti apa sih sejarah partai berlambang pohon beringin dan berwarna kuning itu? Lalu, apa target Partai Berkarya di Pemilu 2019 nanti?

Sejarah Partai Berkarya

Seperti dimuat di laman resmi, Partai Berkarya sendiri digagas oleh Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, putra dari mantan Presiden RI Kedua, Soeharto. Partai Berkarya merupakan parpol yang merupakan fusi dari 2 parpol yakni Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik.

Partai yang didirikan pada tanggal 15 Juli 2016 itu berhasil mendapatkan legitimasi hukum dan sah sebagai parpol di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016 lalu, berdasarkan SK Menkumham No. M.HH-21.AH.11.01 Tahun 2016.

Struktur partai

Dewan Pimpinan Pusat

Ketua Dewan Pembina Partai: Hutomo Mandala Putra
Ketua Dewan Pertimbangan: Tedjo Edhy Purdijatno
Ketua Dewan Kehormatan: Syamsu Djalal
Ketua Majelis Tinggi: Hutomo Mandala Putra
Ketua Dewan Pakar: Laode Kamaluddin

Dewan Eksekutif

Ketua Umum: Neneng A. Tutty
Wakil Ketua: Sonny Puji Sasono, Tintin Hendrayani, Ourida Seskania, Hari Saputra Yusuf
Ketua Harian Partai: Arsyad Kasmar
Sekretaris Jenderal: Badaruddin Andi Picunang
Bendahara Umum: Raden Mas Hendryanto Joyoningrat

Selain itu, ada juga Mantan Komandan Jenderal Kopassus dan mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Muchdi Purwoprandjono yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai. Lalu, ada juga Captain Indonesia Oktoberiandi yang menjabar sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.

Soeharto sebagai roh partai

Partai Berkarya memang didominasi oleh mantan kader Partai Golkar. Meski begitu, Tommy Soeharto selaku Dewan Pembina menjelaskan bahwa Partai Berkarya bukan pecahan Partai Golkar dan didirikan bukan karena sakit hati dengan Golkar.

Tommy menjelaskan bahwa Partai Berkarya memang ingin semangat berkarya yang ada pada zaman Orde Baru kembali muncul. Untuk itu, parpol ini menjadikan figur Presiden RI Kedua, Soeharto sebagai roh partai.

Tommy mengatakan banyak orang merindukan figur Pak Harto yang tidak membedakan suku, ras, agama dan mengutamakan persatuan dan nasionalisme.

Tujuan Partai Berkarya

Partai Berkarya sendiri ingin bersama-sama membangun Indonesia menjadi Indonesia Raya. Sebagai partai muda, Partai Berkarya memiliki fokus kegiatan pengabdian dan perjuangan politik dalam beberapa topik yang menjadi isu nasional terkini.

Ruang lingkup aktivitas Partai Berkarya adalah nasional yang terdiri dari 34 provinsi, 514 Kabupaten & Kotamadya, dan puluhan ribu Kecamatan, ratusan ribu kelurahan se-Indonesia hingga pembinaan ke tingkat Anak Ranting (RT/RW).

Target Pileg 2019

Asumsi.co berkesempatan ngobrol-ngobrol dengan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Seperti penjelasan Badaruddin, Partai Berkarya sendiri punya target realistis yang ingin dicapai di Pemilu 2019 nanti.

“Kita kan ikut Pemilu 2019 ya, nah di Pemilu 2019 itu kan ada Pileg dan Pilpres. Nah, kalau di Pileg 2019, target kita minimal satu kursi setiap dapil di semua tingkatan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang kepada Asumsi.co, Senin 19 Februari.

“Kalau dikonversi, dari 575 kursi berdasarkan UU Nomor 7 itu, jika berhasil maka kita akan meraih sekitar 78 kursi dari 78 dapil dan itu berarti kita harus meraih suara sebesar 13,75 persen,” lanjutnya.

Misi di Pilpres 2019

“Kalau bicara target di Pilpres 2019 sendiri, kita akan melihat dinamika perpolitikan beberapa bulan ke depan ya karena kan pendaftaran Pilpres sendiri itu pada Agustus 2018 ini. Kita kan baru semalam diumumkan jadi peserta Pemilu dan dapat nomor urut.”

Badaruddin mengungkapkan bahwa partainya akan melihat lebih dulu konstelasi politik yang terjadi. Yang jelas, Badaruddin yakin bahwa para peserta Pemilu 2019 akan melakukan pertemuan-pertemuan konsolidasi untuk membicarakan koalisi dan Pilpres 2019.

“Apalagi kita partai baru, tentu belum bisa mengusung (capres) ya karena ada aturan presidential threshold sebesar 20% itu.”

Partai Berkarya = partai anak muda?

“Tiada hari tanpa penggalangan. Kita bukan hanya anak muda ya, tapi juga gabungan orang tua juga. Karena basis kita kan rata-rata pemilih yang mengidolakan Soeharto pada zamannya ya seperti daerah-daerah transmigrasi atau orang-orang yang pernah merasakan kehidupan di era Pak Harto lah.”

“Iya, Pak Soeharto kan bapak pembangunan, beliaulah bapak ideologis kami dan ada Tommy Soeharto sebagai anak biologisnya beliau di partai ini. Otomatis secara keseluruhan visi misi kami dalam menjalankan partai ini adalah berpegang teguh dengan ide-ide keduanya,” jelasnya.

Dukung Jokowi dua periode?

“Yang jelas kita mendukung Pak Jokowi hingga akhir periodenya di 2019 nanti ya. Kalau masalah Pemilu 2019 nanti, itu masih dinamis ya,” katanya.

“Kita akan cari figur figur yang terbaik, ya salah satunya termasuk Pak Jokowi atau siapapun itu. Nanti, akan kami tetapkan kepada siapa dukungan akan kami berikan. Lalu, kami akan konsolidasikan dengan kader-kader terkait hal itu,” bebernya.

“Kami sadar sebagai partai baru kemungkinan kami pasti akan diajak partai-partai lain untuk berkoalisi,”

Ada kemungkinan mengusung Tommy Soeharto sebagai capres?

“Kita sangat percaya diri menghadapi Pemilu 2019 nanti. Apabila ada partai ingin melamar figur kami, kami pun siap. Kalau ada partai yang menginginkan kader kami atau bahkan Pak Tommy untuk maju sebagai capres atau cawapres, kenapa tidak,” harapnya.

Share: Mengenal Partai Berkarya, Dari Aura Soeharto Sampai Sosok Capres 2019