General

Membaca Maksud Cak Imin Ajukan 20 Calon Menteri ke Jokowi

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjadi sorotan. Jika sebelumnya Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu secara terang-terangan meminta jatah 10 kursi menteri kalau Joko Widodo-Ma’ruf Amin terpilih di Pilpres 2019, kali ini ia dan partainya bakal mengajukan 20 nama calon menteri. Cak Imin pun dianggap kembali bermanuver.

Meski bakal mengajuk 20 nama calon menteri, Cak Imin mengatakan keputusan penentuan jatah menteri tetap diserahkan kepada Jokowi. “Ya, kita ngajukan 20 menteri. Berapa yang diterima, ya terserah Pak Jokowi,” kata Cak Imin kepada awak media di Gedung AW Center, Jl Raya Serpong, Tangerang Selatan, Kamis 31 Januari 2019.

Cak Imin juga bicara soal perjuangan partainya PKB dalam memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf. Selain optimistis bisa memenangkan Jokowi-Ma’ruf, Cak Imin dan PKB juga harus berjuang keras untuk meraih hasil maksimal di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Dua kontestasi politik yang dihelat dalam waktu bersamaan ini memang menguras tenaga dan pikiran.

Maka dari itu, Cak Imin pun berharap agar pilpres dan pileg bisa dipisahkan penyelenggaraannya pada pemilu selanjutnya. Pada Pileg 2019, Cak Imin juga optimistis PKB bisa merangsek ke posisi tiga dari hasil akhir nanti.

“Ya pemilu ini bareng antara pileg dengan pilpres, pemilu paling menyulitkan. Saya kecewa dengan MK yang memutuskan pemilu serentak ini. Pemilu serentak ini betul-betul menguras energi, sehingga tidak jelas mana pileg mana pilpres. Lima tahun yang akan datang harus diubah, tidak serentak lagi,” ujarnya. “Optimis, insyaallah PKB minimal juara 3,” tambahnya.

Apa Kata Partai Koalisi Jokowi-Ma’ruf?

Terkait pernyataan blak-blakan Cak Imin yang ingin mengajuk 20 nama calon menteri tersebut, sejumlah partai koalisi di kubu Jokowi-Ma’ruf pun memberika tanggapan. Misalnya saja PDIP yang menegaskan bahwa sah-sah saja mau meminta jatah menteri dengan jumlah berapa pun, namun keputusan tetap ad di tangan Jokowi.

“Nggak apa-apa, 100 juga oke. Kan nanti semua yang nentuin Pak Jokowi sesuai kapasitas, harapan, dan kuota masing-masing parpol sesuai maunya presiden, termasuk kinerja PKB selama pilpres dan pileg,” kata Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari kepada awak media, Jumat, 1 Februari 2019.

Menurut Eva, pemberian jatah kursi menteri ke partai koalisi juga akan mempertimbangkan banyak hal. Misalnya saja didasarkan pada kinerja partai pendukung selama Pemilu 2019. Maka dari itu, ia pun mengingatkan PKB untuk fokus bekerja memenangkan Jokowi-Ma’ruf. “Jadi sekarang mari genjot dukungan ke pemenangan Jokowi, sehingga kreditnya naik,” ucap Eva.

Senada dengan Eva, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno juga tak terlalu mempersoalkan soal pernyataan Cak Imin yang bakal mengajukan 20 nama calon menteri dari PKB. Menurut Hendrawan, yang terpenting adalah tak menjadikan partai sekedar makelar jabatan. “Yang harus dihindari adalah menggunakan partai sebagai makelar jabatan. Meski susah dihindari, ada saja pihak-pihak yang suka ‘dagang pengaruh’,”kata Hendrawan.

“Partai-partai besar hendaknya tetap menggunakan parameter integritas, kompetensi, dan kepemimpinan teruji dan terpuji ketika menyorongkan nama-nama kelada presiden terpilih,” imbuh dia.

Tak hanya PDIP, PPP juga memberikan tanggapannya terkait pernyataan Cak Imin tersebut. Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengungkapkan yang terpenting saat ini harus fokus memenangkan Jokowi-Ma’ruf, bukan meributkan jatah menteri. Awiek, sapaan akrabnya, khawatir jika saat ini urusan jatah menteri sudah diributkan, maka nanti stabilitas konsolidasi pun menjadi terganggu.

“Sebaiknya saat ini fokus untuk pemenangan Jokowi-Amin. Soal jatah menteri itu nanti saja. Karena kalau ribut sekarang, maka dikhawatirkan mengganggu untuk melakukan konsolidasi,” kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada awak media, Jumat, 1 Februari 2019.

“Kalau PPP lebih fokus kerja di lapangan untuk pemenangan dan tidak transaksional. Soal menteri menjadi hak prerogatif presiden-wapres terpilih. Parpol tidak bisa mendikte-dikte soal menteri,” ucapnya.

Bagian dari Manuver Cak Imin

Menurut Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bakir Ihsan, apa yang disampaikan Cak Imin secara blak-blakan soal jatah menteri dalam beberapa hari ini, merupakan bagian dari manuver. Hal itu juga, menurut Bakir, sudah menjadi karakter Cak Imin dalam berpolitik.

Bakir melihat ada usaha dari Cak Imin untuk mencari perhatian dari Jokowi. Biasanya kondisi seperti ini memang diperlukan dari sisi Cak Imin dan PKB sendiri agar bisa mendapat tempat dari pandangan Jokowi.

“Pernyataan politisi itu harus dilihat dari banyak perspektif. Tak ada hitam putih apalagi jalan tunggal, semua serba kemungkinan. Begitu pun pernyataan Cak Imin tentang menteri bisa jadi sebuah strategi memancing reaksi dari partai koalisi atau mencari perhatian dari Jokowi atau memang punya kalkulasi tersendiri,” kata Bakir kepada Asumsi.co, Jumat, 01 Februari 2019.

“Sekali lagi ini sudah karakter politik Cak Imin dengan cara melempar jala besar untuk mendapatkan banyak ikan, apakah bisa dapat banyak atau tidak, itu urusan nanti,” ujarnya.

Share: Membaca Maksud Cak Imin Ajukan 20 Calon Menteri ke Jokowi