General

Moeldoko Ingin Menambah Personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Masyarakat, Perlukah?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Hi guys! Akhir-akhir ini, kalian nyadar enggak sih kalo kondisi keamanan di sekeliling kita lagi turun naik? Beragam fenomena yang mengancam keamanan seperti jambret, penipuan, pencurian hingga jagal bergantian jadi headline media massa, hingga menyebabkan keresahan di masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, tentunya keberadaan aparat keamanan menjadi sangat dibutuhkan agar negara bisa memberikan rasa aman kepada warganya.

Bicara soal keamanan negara yang tentu dimulai dari desa, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko melemparkan wacana soal penambahan jumlah Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara pembinaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Indonesia. Bakal ditambah berapa banyak ya guys kira-kira?

Moeldoko menjelaskan bahwa jumlah personel Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri yang ada saat ini masih kurang memadai. Menurut mantan Panglima TNI di era Presiden SBY dan Jokowi itu, semua desa harusnya memiliki personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Malah bisa satu orang (Babinsa/Bhabinkamtibmas) itu (bertanggung jawab atas) lima desa. Bhabinkamtibmas itu saya pikir tidak semua desa terisi. Ini sebuah persoalan ya,” kata Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden Jakarta, seperti dilansir Kompas.com, Rabu 14 Februari.

Apa tugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas?

Presiden RI, Joko Widodo pernah menegaskan bahwa pentingnya tugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Hal itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan jajaran TNI dan Polri se-Solo Raya di Hotel Alila, Solo, Senin 30 Januari 2017 lalu.

Jokowi memandang Babinsa dan Bhabinkamtibmas memiliki tugas penting yang berhubungan langsung dengan keamanan, memelihara ketertiban serta deteksi dan pencegahan dini. Keduanya dianggap jadi garda terdepan dalam mendapatkan informasi soal tindak kejahatan.

“Merekalah yang pertama sering mendapatkan informasi baik yang berkaitan dengan kejahatan, keamanan dan terorisme. Mereka yang pertama, sehingga kalau cara mendengarnya benar, kejadian-kejadian yang tidak diinginkan itu bisa dicegah, ini preventif yang ingin kita lakukan,” kata Presiden Joko Widodo seperti dilansir laman resmi Presiden RI, Senin 30 Januari 2017.

Jokowi pun menginginkan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman. ”Jika informasi dari atas ke bawah itu bisa betul-betul lurus semuanya, sehingga ngerti semuanya, apa sih yang harus dilakukan. Oleh sebab itu perlu penyampaian langsung,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Apa alasan Moeldoko ingin tambah jumlah keduanya?

Moeldoko menilai, kondisi geografis di desa-desa terpencil yang terjal dan sulit diakses, ditambah lagi terbatasnya akses transportasi, membuat keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas mutlak diperlukan. Jika jumlah keduanya ditambah, Moeldoko yakin bakal memperkuat peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang sebelumnya sudah berjalan.

Sejalan dengan penjelasan Presiden Joko Widodo di atas, Moeldoko pun sepakat bahwa Babinsa dan Bhabinkamtibmas merupakan garda terdepan negara dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Babinsa dan Bhabinkamtibmas lah yang pertama kali terjun ke lapangan jika ada persoalan di masyarakat.

“Mereka ini mewakili negara berada paling depan, sehingga semua hal yang terjadi di lingkungan masyarakat, Babinkamtibmas dan Babinsa mengikuti, menit demi menit, hari demi hari, termonitor dengan baik,” tandas Moeldoko.

“Kalau terjadi sesuatu, Bhabinkamtibmas dan Babinsa lah yang memberikan respons. Tugas-tugas itu sebenarnya sudah sangat bagus dalam konteks struktur bernegara,” pungkasnya.

Share: Moeldoko Ingin Menambah Personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Masyarakat, Perlukah?