Internasional

Mantan Menteri Muda Inggris Klaim Dipecat karena Muslim

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
wealdenconservatives.com

Mantan Menteri Muda Transportasi Inggris, Nusrat Ghani,
membuat pengakuan ke publik kalau dirinya dipecat dari kabinet Perdana Menteri
Boris Johnson pada Februari 2020, karena keyakinan yang dianutnya.

Membuat Tak Nyaman: Ghani diketahui merupakan menteri
perempuan Muslim pertama dalam sejarah Kerajaan Inggris. Melansir BBC, ia
mengungkapkan kalau saat rencana perombakan dibahas oleh PM Johnson, persoalan
dirinya merupakan Muslim diangkat sebagai isu pembahasan.

“Saya diberitahu bahwa dalam pertemuan perombakan
kabinet di Downing Street (rumah dinas PM Inggris) kalau status saya sebagai
menteri perempuan Muslim, membuat rekan-rekan di kabinet tidak nyaman,”
ujarnya.

Ia mengakui, pemecatan dirinya yang dipicu oleh hal personal
ini membuatnya mempertimbangkan kembali untuk setia pada posisinya sebagai
anggota parlemen dari Partai Konservatif.

Dinilai Sebarkan Fitnah: Pihak kantor PM Inggris belum mau
bicara soal tudingan ini. Namun, kepala penegak disiplin pemerintah Inggris
Mark Spencer, menepis pernyataan yang disampaikan Ghani.

Ia bahkan menyebut Ghani telah menyebarkan fitnah kepada
publik. Menurutnya, selama ini Ghani juga menolak untuk membawa masalah ini ke
penyelidikan internal formal saat mengungkapkannya ke publik pada Maret tahuj
lalu.

“Tuduhan yang disamaikan Ghani ini sepenuhnya salah dan
saya anggap ucapannya sebagai fitnah,” ucapnya.

Sikap Oposisi: Pihak oposisi pemerintah Inggris pun angkat
bicara soal ini. Politikus Partai Buruh, Keir Starmer, mendesak agar Partai
Konservatif mesti menyelidiki lebih lanjut pengakuan Ghani.

Starmer mengaku terkejut dengan pengakuan Ghani, menyusul sikap
Partai Konservatif yang dianggap publik menunjukkan Islamofobia.

Adapun anggapan sikap Islamofobia tersebut disebabkan adanya
pernyataan PM Johnson di masa lalu pada salah satu surat kabar yang menyebutkan
wanita mengenakan burqa, penampilannya mirip seperti kotak surat. Ia lalu
menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya ini.

Baca Juga

Share: Mantan Menteri Muda Inggris Klaim Dipecat karena Muslim