Isu Terkini

Maju Sebagai Calon Gubernur Sumut, Pangkostrad Ini Harus Pensiun Dini

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Tak kalah ramainya dengan Pulau Jawa, pemilihan Gubernur di Pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara juga sedang ramai diperbincangkan. Jadi, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional udah sepakat berkoalisi dan mengusung Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi di pemilihan gubernur Sumatera Utara 2018. Edy akan dipasangkan dengan tokoh muda Sumut, Musa Rajekshah.

Edy Rahmayadi sendiri masih belum mundur dari TNI. Pengunduran diri akan dilakukan setelah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), sedangkan pendaftaran pasangan calon baru akan dibuka pada awal Januari mendatang.

Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI tak mempermasalahkan rencana Pangkostrad Edy Rahmayadi untuk pensiun dini. Hadi menilai hal tersebut merupakan hak yang dimiliki Edy sebagai warga negara.

“Ya, haknya. Haknya Pangkostrad,” kata Marsekal Hadi seperti dilansir Kompas.com pada Kamis (21/12) di Monas, Jakarta.

Tapi ternyata ada Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Mochammad Afifuddin yang meminta Bawaslu Sumatera Utara untuk memberikan teguran kepada Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu. Karena sudah beredar tuh yang namanya spanduk-spanduk yang menunjukan Letjen Edy maju sebagai calon gubernur. Jadi ceritanya nyuri start buat kampanye gitu deh.

Afif, sebagai anggota Bawaslu mengingatkan untuk mencegah bakal calon melakukan kampanye atau pencitraan diri menjelang pemilu sebelum waktunya.

“Bawaslu kemudian akan berkirim surat untuk menjelaskan pencegahannya. Bahwa kegiatan serupa akan berpotensi untuk disalahgunakan dalam proses pencalonan ” kata Afif dilansir dari Tempo.co pada Selasa (26/12).

Waduh kayaknya Letjen Edy semangat banget nyalon jadi Gubernur Sumut, udah bosen bertugas di TNI ya Pak?

Share: Maju Sebagai Calon Gubernur Sumut, Pangkostrad Ini Harus Pensiun Dini