Di masa pandemi Covid-19, banyak orang yang ragu untuk memulai investasi, namun tidak sedikit pula yang malah menemukan momentum untuk menanamkan uang dan memetik keuntungan. Nah, apa saja yang harus diperhatikan dalam berinvestasi saat pandemi melanda?
1. Tak Perlu Langsung Jor-joran
Mulailah berinvestasi dengan modal kecil, lalu naik secara bertahap. Katakanlah, awalnya, kamu bisa menyisihkan 10% gaji bulananmu sebagai dana investasi. Di sisi lain, pelajari berbagai tips investasi saham dan Reksa Dana. Dan jangan lupa, pahami risiko investasi dan tes profil risiko investasi pribadimu.
2. Pilih Investasi yang Tepat
Ada berbagai jenis investasi, mulai dari di pasar modal (saham, obligasi, Reksa Dana), logam mulia, deposito, hingga properti (tanah, rumah, apartemen). Syarat pertama investasi yang efisien, yang bisa mendatangkan untung maksimum, ialah menentukan jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko investasi, lama investasi, serta tujuan dan kemampuan kamu secara finansial.
Perlu diingat, setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan risiko masing-masing. Saham, misalnya, menawarkan peluang untung besar, tetapi juga disertai risiko yang tinggi. Pelajari setiap produk investasi dan pilih yang sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Untuk tujuan keuangan jangka panjang, produk yang sesuai ialah saham, Reksa Dana saham dan Reksa Dana campuran. Untuk jangka menengah: Reksa Dana campuran, Reksa Dana pendapatan tetap dan obligasi. Adapun untuk jangka pendek, kamu bisa mengandalkan emas, deposito, dan Reksa Dana pasar uang.
3. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi adalah membagi modal ke dalam beberapa aset.
Dalam berinvestasi, diversifikasi merupakan hal yang penting, sebab diversifikasi dapat mengurangi resiko kerugian secara total. Beban finansial karena risiko investasi bisa terminimalisir.
Contoh diversifikasi investasi yang umum dilakukan adalah memiliki beberapa produk investasi sekaligus, misalnya saham, Reksa Dana, emas dan deposito. Menyoal diversifikasi ini, kamu bisa rutin meninjau kembali portofolio investasimu.
Hindari berinvestasi di dalam satu keranjang atau hanya memilih satu produk saja. Pelajari kembali produk-produk investasi yang sesuai dengan profil risiko investasi. Usahakan selalu memiliki beberapa produk investasi untuk meraih tujuan keuangan.
4. Investasi Berkala
Lakukan pembelian investasi secara berkala, misalnya sebulan sekali. Dengan begitu, kamu tidak terlalu memusingkan kenaikan atau penurunan harga. Sebab, akhirnya, yang didapatkan adalah rata-rata harga yang berpotensi terakumulasi dan memberikan keuntungan di masa depan.
5. Temukan Platform Tepercaya
Mencari platform online yang memiliki reputasi baik jelas penting. Karena itu, kami memperkenalkan aplikasi Welma dari BCA. Sebagai institusi finansial tepercaya yang punya perhatian besar terhadap kemandirian keuangan generasi muda Indonesia, BCA menciptakan Welma.
Tak hanya memiliki nama yang terkesan ramah untuk bidang “wealth management”, Welma juga menyediakan fitur-fitur yang beginner friendly, salah satunya melakukan pendaftaran Single Investor Identification (SID) agar bisa bertransaksi investasi Reksa Dana dan Obligasi, auto subscription atau pembelian Reksa Dana secara berkala, pembelian obligasi negara, selain itu bisa mendapatkan informasi asuransi melalui fitur Leave Contact Asuransi.
Kenali Welma lebih jauh di bca.co.id/welma