Isu Terkini

Larasati Gading, Dari Model Jadi Ratu Berkuda di Asian Games

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Larasati Iris Rischka atau yang akrab disapa Larasati Gading merupakan seorang mantan model yang kini menjadi atlet berkuda profesional Indonesia. Larasati saat ini tengah bersiap mengharumkan nama bangsa di pentas Asian Games 2018.

Sebelumnya, Larasati adalah sosok yang berkecimpung di dunia modelling dan pernah jadi bintang dari sebuah produk kosmetik. Tak hanya itu saja, Larasati juga aktif dalam organisasi Abang-None Jakarta.

Namun, pada tahun 1998, Larasati memutuskan untuk mengurangi aktivitasnya di dunia modelling lantaran dirinya ingin berkonsentrasi dalam dunia olahraga berkuda.
Perempuan kelahiran Stuttgart, Jerman pada 14 November 1971 silam ini memang memiliki potensi besar di dunia berkuda.

Tak ayal, kemampuan Larasati dalam menunggang kuda pun terus mengalami perkembangan pesat. Ia pelan-pelan menunjukkan kualitas terbaiknya bahkan di ajang-ajang berkuda internasional.

Apa saja prestasi yang sudah diraih Larasati di cabang olahraga berkuda untuk Indonesia? Lalu, seperti apa persiapannya jelang tampil di Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang? Yuk simak ulasan Asumsi berikut.

Prestasi Larasati di Olahraga Berkuda

Ketekunan dan totalitas Larasati dalam berlatih memang berbuah hasil. Di ajang SEA Games 2001 lalu, Larasati sukses meraih medali perunggu untuk Indonesia di cabang olahraga berkuda.

Lalu pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004, Larasati akhirnya berhasil meraih medali emas di cabang olahraga yang sama. Nah, di ajang SEA Games 2011, Larasati mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam berkuda.

Atlet berkuda andalan Indonesia, Larasati Gading saat tampil di pentas Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Foto: Getty Images

Saat itu, Larasati tampil untuk menunjukkan kebolehannya dalam berkuda dalam nomor serasi. Seperti diketahui, nomor serasi sendiri membutuhkan ketekunan, kesabaran dan kontrol dari tubuh dari atlet sendiri.

Hasilnya, Larasati yang memiliki ketiga komponen tersebut akhirnya berhasil memadukannya sehingga ia tampil apik. Ia pun sukses naik ke podium tertinggi dan menggondol medali emas saat itu.

Berlanjut di kompetisi yang lebih tinggi, Larasati pernah meraih medali perunggu di nomor nomor dressage (tunggang serasi) individu Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan. Sayangnya, Larasati tak puas dan kecewa dengan pencapaiannya itu.

Saat itu, Larasati yang menunggang kuda Wallenstein 145 berada di posisi ketiga dengan poin 74,075. Larasati berada di bawah dua wakil tuan rumah, Kim Dong-seon (77,225 poin) dan Hwang Young-shik (76,575 poin).

“Tidak puas. Saya juga kecewa karena tidak tampil sempurna. Ini karena masa persiapan yang tidak pas dan hasil tim dressage Sabtu, 20 September 2014 kemarin memang sedikit banyak berpengaruh pada penampilan saya hari ini,” kata Larasati usai pertandingan, Selasa, 23 September 2014.

“Cuaca panas jelas membuat saya dan kuda terganggu, karena membuat titik lelah kuda jadi cepat sekali terjadi. Sementara di Jerman kami mendapatkan cuaca yang agak dingin, jadi buat kudanya juga enak. Selain itu, flow penonton sulit diatur.”

Meski tak puas dan kecewa, Larasati tetap bersyukur dengan apa yang sudah ia raih untuk Indonesia. Perempuan blasteran Jerman-Indonesia itu pun menjelaskan sejumlah kendala yang ia hadapi selama melakukan persiapan.

Larasati Gading bersama dua atlet berkuda Korea Selatan, Hwang Youngshik dan Kim Dongseon saat meraih medali di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Foto: Getty Images.

“Asian Games tahun ini (2014) sepertinya serba mendadak. Mulai dari entry by number hingga entry by name semua serba dadakan. Saya juga sebenarnya sudah memprediksi sulit dapat emas karena dalam dressage itu banyak faktor politiknya.”

“Juri juga pasti ingin mengamankan tuan rumah makanya mereka diistimewakan. Harapan saya ke depan untuk event-event internasional, persiapannya bisa diperbaiki agar hasilnya bisa maksimal,” kata Larasati.

Melihat performa apiknya dalam berkuda, prestasi yang diraih Larasati memang terlihat sangat stabil dari tahun ke tahun. Untuk itu lah, di ajang Asian Games 2018 nanti, Larasati kembali dipercaya untuk menjadi atlet berkuda andalan Indonesia.

Larasati Raih Wild Card dan Jadi Andalan di Timnas Berkuda

Kini, Larasati pun mulai menatap ajang Asian Games 2018. Kabarnya, Larasati bersama tim berkuda lainnya melakukan persiapan dengan mengikuti pemusatan latihan dan bertanding di Jerman yang menjadi domisilinya selama ini.

Sejauh ini, ada total 12 atlet atau rider berkuda ketangkasan yang akan mewakili Indonesia di kompetisi equestrian Asian Games 2018. Namun, dari 12 rider tersebut, baru satu nama yang sudah dapat dipastikan bergabung di timnas berkuda tanah air.

Satu nama tersebut adalah Larasati Gading. Sementara untuk 11 rider lainnya akan ditentukan dari hasil babak kualifikasi dengan masing-masing menjalani empat kualifikasi pada tiga disiplin; dressage, jumping dan eventing.

Nama Larasati memang sudah diputuskan untuk langsung masuk di timnas berkuda Indonesia di Asian Games 2018 tanpa harus mengikuti babak kualifikasi yang digelar oleh satuan kerja khusus berkuda Asian Games bentukan PP Pordasi.

“Khusus untuk Larasati memang dapat wildcard untuk tidak ikut babak kualifikasi,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Bidang Equestrian, Jose Rizal Partokusumo, Selasa, 20 Februari lalu.

Atlet berkuda Indonesia, Larasati Gading saat berlatih. Foto: Istimewa

“Terang terang, pencapaian Larasati memang di atas rata-rata rider nasional lainnya. Jadi satu kuota untuk disiplin tunggang serasi sudah pasti buat Larasati,” ucap Jose.

Selain itu, Jose menambahkan bahwa persentase keberhasilan Larasati saat ini adalah 70%. Persentase tersebut dicapai dari penampilannya di berbagai event internasional yang sudah dijalani.

Hal lainnya terkait persiapan Larasati adalah soal kuda yang akan dipakainya nanti di Asian Games. Jose menjelaskan bahwa khusus untuk Larasati, nantinya akan disewakan kuda tangguh dari Eropa, kemungkinan Jerman.

Kabarnya, untuk sewa kuda yang akan digunakan Larasati nanti, itu akan membutuhkan dana sekitar 350.000 euro, atau sekitar Rp 5 miliar. Hal itu dilakukan memang demi menunjang dan mendongkrak performa Larasati yang memang jadi andalan.

Sekali lagi, Jose mengatakan bahwa Larasati memang jadi atlet berkuda yang paling diharapkan bisa menyumbang satu medali emas, terutama dari kompetisi tunggang serasi perorangan. Nah untuk itulah, agar bisa memperbesar peluang meraih medali emas itu, Larasati wajib dibekali kuda yang bisa diandalkan.

Semoga sukses dan bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di cabor berkuda Asian Games ya, Larasati!

Share: Larasati Gading, Dari Model Jadi Ratu Berkuda di Asian Games