Arkeolog Israel menemukan lampu minyak kuno lengkap dengan sumbu yang usianya ditaksir 2.000 tahun di Yerusalem, baru-baru ini. Sekilas bentuknya menyerupai lampu wasiat di film “Aladdin”. Namun, saat diamati lebih saksama, bentuknya separuh wajah manusia dengan gagang seperti daun. Ada jinnya enggak ya?
Penemuan Langka
The Times of Israel, seperti dikutip BBC, melaporkan, lokasi penemuan lampu minyak ini berada di Jalan Ziarah di Kota Daud, Yerusalem. Dr Yuval Baruch dan Ari Levy dari Badan Purbakala Israel (IAA) mengatakan, lokasi ditemukannya benda tersebut merupakan rute yang biasa dilewati banyak orang pada 2.000 tahun yang lalu.
Baca juga: Kucing Raksasa, Geoglif Nazca, dan Misteri-misteri yang Meliputinya | Asumsi
Kala itu, jalur tersebut dilewati banyak orang untuk mengunjungi bangunan suci pemeluk Yahudi, Temple Mount, yang di kalangan Muslim dikenal dengan Haram al-Sharif.
Bangunan ini didirikan sekitar tahun 516 Sebelum Masehi hingga tahun 70 Setelah Masehi. Baruch menyebut lampu minyak ini merupakan bagian dari benda-benda persembahan buat leluhur supaya penyembahnya mendapatkan keberuntungan.
Bisa juga, kata mereka, lampu minyak ini merupakan tempat sesajen bagi “penjaga” situs sakral yang ada di sekitar kawasan tersebut, yakni Kolam Siloam.
“Mungkin punya kaitan dengan Kolam Siloam, sumber utama air bagi warga kota,” demikian disampaikan kedua arkeolog.
Baruch menambahkan, penemuan lampu minyak ini sangat unik dan langka. Pasalnya, inilah kali pertama benda semacam ini ditemukan di Israel.
“Penemuan di dunia hanya ada beberapa saja dan untuk di Yerusalem ini adalah untuk pertama kalinya,” katanya.
Kolam Siloam dan Mukjizat Yesus
Levy yang menjabat Direktur Ekskavasi IAA mengungkapkan bangunan tempat lampu ditemukan, Second Temple, berada tak jauh dari Kolam Siloam, yang pada zaman Romawi dipakai sumber utama air bagi warga kota.
Ia menduga bagian lain dari lampu minyak ini masih ada. Soalnya lampu minyak yang ditemukan berbentuk setengah wajah manusia. Saat ini, para arkeolog pun masih melakukan penjelajahan di sekitar situs tersebut.
Pastor Paroki Kumetiran Yogyakarta serta pengamat sejarah keagamaan, Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr, mengaku tak heran bila di sekitar kawasan itu, hingga kini, masih terdapat benda-benda kuno yang mungkin usianya mencapai ratusan tahun.
Kolam Siloam, kata dia, merupakan kolam air di Yerusalem yang dihubungkan oleh terowongan dengan sumber air Gihon yang memiliki keterikatan dengan kejadian-kejadian yang ada di Alkitab.
“Dalam Alkitab, arti kata Siloam adalah “yang diutus”. Dijadikan nama sebuah kolam air di Yerusalem. Berfungsi sebagai tempat persediaan air,” kata pria yang akrab disapa Romo Santo ini, saat dihubungi Asumsi.co melalui sambungan telepon, Selasa (11/5/21).
Di terowongan penghubung ini, lanjutnya, ditemukan sebuah prasasti oleh dua orang muda pada tahun 1880. “Waktu pembuatannya (prasasti) tak lama sebelum 701 SM, ketika pasukan raja Sanherib mengepung kota Yerusalem. Terowongan itu juga merupakan bagian dari sistem pertahanan kota Yerusalem,” ucapnya.
Kitab Nabi Yesaya, ujar Romo Santo, menyebutkan tentang air kolam itu yang mengalir lamban. Kolam ini juga disebutkannya memiliki keterikatan sejarah sebagai salah satu situs Yesus Kristus saat menunjukkan mukjizatnya.
“Ada catatan dalam Injil Yohanes bahwa ada peristiwa mukjizat dimana Yesus menyembuhkan seorang buta dengan air kolam itu. Segala hal yang menyangkut “air”, dalam ajaran Katolik, pasti mengacu ke Sang Air Hidup, yaitu Kristus, yang menyelamatkan manusia dari dosa, dan Baptisan yang membuat orang mengalami hidup baru dalam Kristus,” tuturnya.