Isu Terkini

Lagi, Tengku Zulkarnain Beri Ceramah Berkesan Rasis

Irfan — Asumsi.co

featured image
Facebook/KH Tengku Zulkarnain Official

Penceramah Tengku Zulkarnain kembali terjegal isu tak sedap. Kali ini, ceramahnya yang viral di media sosial disebut berisi muatan rasis.

Berdasarkan video yang beredar, Selasa (13/4/2021), Tengku Zulkarnain berbicara terkait orang yang bisa masuk surga. Muatan yang dinilai rasis adalah pernyataan Tengku Zulkarnain bahwa orang hitam tak boleh masuk surga.

Dalam video berdurasi 2.20 menit tersebut ,Tengku Zulkarnain juga menyebut kalau dia tak selera masuk surga jika ada orang hitam di dalamnya.

“Orang hitam tak boleh masuk surga, jelek surga ada orang hitam, aku gak selera kalau di surga ada orang hitam. Nenek-nenek nggak bisa masuk surga rusak kalau ada nenek-nenek,” ujarnya.

Dalam video tersebut juga Tengku Zulkarnain menyebut orang yang masuk surga terlebih dulu dimandikan di sungai kehidupan. Dia mengatakan kulit ahli surga berwarna merah jambu.

“Masuk surga dimandikan dulu di sungai kehidupan diganti kulit yang keriput jadi halus, kulit hitam diganti jadi merah jambu, pink. Kulit ahli surga itu merah jambu. Kulit nabi Adam dan Siti Hawa diciptakan di surga warna kulitnya merah jambu,” ucap dia.

Namun Tengku Zulkarnain mengklaim bahwa video yang beredar tidak sesuai dengan pernyataanya. Mengutip detik.com, menurut Tengku Zulkarnain, narasi yang dituliskan pada video yang beredar mengubah dan menggiring opini masyarakat seolah-olah dirinya mengatakan bahwa orang hitam tidak boleh masuk sorga. 

“Mana ada aturan Allah seperti itu?” ujar Tengku Zulkarnain pada Detik.

Dia menyebut orang hitam jika saleh akan masuk surga dan akan diubah kulitnya menjadi seperti Nabi Adam. Dia menuturkan orang yang kafir kepada Allah lah yang tidak masuk surga.

“Padahal orang hitam, jika sholih, dia akan masuk sorga, dan saat masuk sorga dia akan dirobah jadi berkulit merah muda seperti nabi Adam… jauh sekali ungkapannya orang hitam tidak boleh masuk sorga? yang tidak boleh masuk sorga orang kafir kepada Allah…,” tuturnya.

Dia lantas kembali menjelaskan isi ceramahnya, yaitu tidak adanya orang cacat atau jelek di surga. Menurutnya, ceramah tersebut kerap ia sampaikan dan sesuai dengan ajaran Islam.

“Semua orang di sorga diganti kulitnya seperti kulit nabi Adam di sorga yakni merah jambu, yang tua keriput diganti jadi muda dan perawan selama lamanya. Bahkan yang di dunia cacat fisiknya akan menjadi tampan/cantik jika dia masuk sorga kelak karena sholihnya. Tidak ada orang cacat dan jelek di sorga semuanya dirobah jadi tampan/cantik dan muda belia… begitu….,” kata Tengku Zulkarnain.

“Dan itu semua ini berdasarkan ajaran Islam. Mana mungkin Allah melarang orang hitam atau jelek masuk sorga? Bukankah itu ciptaan Nya juga? yang jelas di sorga semuanya akan dirobah jadi cantik dan tampan. Wallahu alam. Begitu isi ceramah saya di banyak tempat,” sambungnya.

Sempat Tersandung Isu Kesukuan

Bukan kali ini saja Tengku Zulkarnain dihujat. Pada tahun 2020, dia juga sempat tersandung isu kesukuan. Bahkan, jagat twitter di tanah air sempat heboh dengan tagar #TengkuzulRasis.

Pada video yang tersebar di tahun 2020, Tengku Zulkarnain tengah menyampaikan ceramah atau dakwahnya dalam suatu acara pengajian. Di dalam ceramah tersebut, Tengku Zulkarnain menyinggung soal Jawa, Solo, dan Sumatera.

“Biarkan kami ustadz-ustadz Sumatera dengan gaya Sumatera, betul? Jangan di Solo kami gaya Solo,” kata Tengku Zulkarnain dalam ceramahnya tersebut.

Mengutip Viva, Tengku Zulkarnain menuturkan, dalam menyampaikan ceramah, pemuka agama dari Jawa punya gaya sendiri. Lalu dia mencontohkan cara berceramah atau berdakwah pemuka agama Solo dengan nada yang halus dan pelan.

“Biarlah dia dengan gaya Solo-nya. Iya kan. Aku dengan gaya Medanku. Tak senang kau, kita selesaikan di luar,” katanya diikuti suara tertawa dari para jemaah yang hadir.

Selanjutnya, Tengku Zulkarnain berbicara mengenai prinsip orang Sumatera dengan menyebut “kerisnya di depan”. Kemudian, “lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai”. Lalu, “Lebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut”.

Setelah itu, dia membicarakan orang Jawa yang punya prinsip lain dengan mencoba menirukan gaya bicara mereka yang lebih halus atau lambat. “Kalau Jawa lain. Kue arep tak pateni,” kata Tengku Zul sambil menirukan gaya bicara orang Jawa.

Sejumlah netizen atau warganet tidak suka dengan apa yang dilakukan Tengku Zulkarnain tersebut. Bahkan, sejumlah orang sempat membawa hal ini ke jalur hukum. 

Share: Lagi, Tengku Zulkarnain Beri Ceramah Berkesan Rasis