Anggota DPR Mulai Ngantor Lagi, Siapa Yang Gantikan Setya Novanto di Kursi Ketua?
Natal udah lewat, tahun baru juga udah jalan semingguan. Berarti sekarang saatnya kembali ke rutinitas biasanya nih. Sama halnya seperti para anggota DPR yang harus memulai masa sidangnya kembali. Meskipun sampai saat ini Partai Golkar masih belum mengirimkan nama calon Ketua DPR baru yang gantiin Setya Novanto, tapi hari ini (9/1) DPR tetap ngegelar rapat paripurna ke-15 untuk pembukaan masa sidang III. Adapun rapat paripurna dipimpin oleh Plt Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Dalam paripurna itu, Fadli ngasih laporan kalau sudah ada sebelas rancangan undang-undang (RUU) yang lagi disusun oleh DPR. Apa aja sebelas RUU-nya? Ada tentang Radio dan Televisi Republik Indonesia, Sumber Daya Air, Pertambangan Mineral dan Batu Bara, juga RUU tentang Praktik Pekerja Sosial. Kemudian ada juga RUU tentang Perbankan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pesantren, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, Konsultan Pajak serta Penyadapan.
Selain memberi laporan, Fadli juga meminta agar DPR bisa mendorong pemerintah supaya lebih konsisten dalam merealisasikan anggaran sesuai dengan peruntukannya. Pria kelahiran Jakarta 1971 itu juga ngasih warning ke pemerintah supaya anggaran yang udah dialokasikan bisa cepat dilaksanakan dan dioptimalkan penggunaannya.
“Terutama anggaran yang mampu menstimulus konsumsi masyarakat lebih baik dari tahun 2017,” kata Fadli dikutip Merdeka.com pada (9/1) hari ini.
Selain Fadli, Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat, Fahri Hamzah juga hadir dalam pembukaan sidang. Sebenarnya kalau kata Fahri, kursi ketua DPR jangan dibiarkan terlalu lama diisi oleh pelaksana tugas (plt).
“Memang sebaiknya ketua DPR itu enggak boleh terlalu lama di plt,” kata Fahri dilansir Kompas.com pada Selasa (9/1).
Padahal kata Fahri, DPR bakalan ngasih prioritas lebih untuk ngadain rapat pimpinan jika nama calon Ketua DPR sudah fix diberikan Fraksi Golkar.
“Kalau ada permintaan melantik ketua DPR hari ini, pagi ini harusnya kami rapim dulu sampai sore, kemarin enggak ada. Tadi malam juga enggak ada. Jadi, kalau ada surat pagi ini, misalnya, minta ketua DPR dilantik segera tentu kami prioritaskan,” demikian Fahri.
