Konflik Internal Hanura Terus Berlanjut, Kini Kedua Kubu Saling Lapor Polisi

Saling pecat? Sudah. Rebutan SK Parpol? Juga sudah. Sekarang saatnya main lapor-laporan ke polisi nih guys. Tebak partai mana yang lagi dibahas? Yap, Partai Hanura, partai yang masih “panas” sampai sekarang. Kabar terbaru adalah kedua kubu, yaitu kubu Oesman Sapta Odang (Oso) dan kubu Sarifuddin Sudding sama-sama berencana ingin melaporkan kasusnya ke polisi. Gimana ceritanya permasahan partai jadi sampai di bawa ke ranah hukum segala?

Awalnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura kubu Sudding, Sudewo sempat berkata bahwa Oso telah diduga meminta uang kepada sejumlah calon kepala daerah yang meminta dukungan dari partai berwarna orange itu. Sejumlah uang itu diminta untuk ditransfer ke rekening Oso. Gak tanggung-tanggung, jumlahnya kata Sudewo mencapai Rp 200 miliar.

“Uang itu masuk ke rekening Oso Sekuritas dari Beni Pranoto. Dia diperintah Oso untuk mengambil dan memasukkan uang itu,” ungkap Sudewo dikutip Tempo.co pada (21/12) lalu.

Dengan dugaan itu, Sudewi membeberkan rencananya untuk lapor ke polisi.

“Kami akan melaporkan dugaan penyimpangan keuangan ini ke Mabes Polri agar menjadi ranah hukum,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, kubu Oso tak tinggal diam.

“Kami selaku kuasa hukumnya telah melakukan laporan terhadap 3 orang oknum kader Hanura yang secara terbuka membuat pernyataan di media online bahwa Pak Oso sebagai ketua Hanura yang sah melakukan penggelapan uang 200 M,” kata pengacara Oso, Serfasius Serbaya Manek usai membuat laporan di Polda Metro Jaya.

Tiga kader Partai Hanura kubu Daryatmo yang dilaporkan dalam kasus tersebut adalah Dadang Rusdian, Ari Mularis dan Sudewo. Serfasius mengatakan bahwa laporan itu berdasarkan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik, Pasal 311 KUHP tentang fitnah, Pasal 45 ayat 3 tentang Juncto Pasal 27 ayat 3 UU RI No.19 Tahun 2016 tentang ITE.

Waduh, makin rumit deh jadinya, kira-kira konflik internal Hanura yang jadi konsumsi publik ini kapan selesainya ya guys?