Isu Terkini

Khashoggi, Jurnalis yang Dikabarkan Hilang Setelah Masuk Konsulat Jenderal Negaranya Sendiri

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Khashoggi tentu tidak pernah menyangka bahwa kedatangannya ke Turki mengakibatkan pemberitaan internasional seluas ini. Yang ia tahu, kedatangannya ke Turki bertujuan untuk menemui seorang perempuan warga Turki bernama Hatice Cengiz, tunangannya. Bahkan mungkin, sampai ia masuk ke konsulat jenderal negaranya sendiri, ia tidak akan menyangka bahwa dunia internasional akan sebegitu besarnya memberitakan kehilangannya saat ini. Yang pasti, sampai saat ini, tidak ada yang tahu pasti nasib Khashoggi seperti apa. Ia dikabarkan sudah hilang selama dua minggu per tanggal 2 Oktober 2018. Hilangnya dia ini juga cukup misterius, karena ia dikabarkan tidak pernah terlihat ke luar dari konsulat jenderal Arab Saudi.

Khashoggi merupakan seorang jurnalis asal Arab Saudi yang begitu terkenal. Banyak sekali berita-berita yang sudah ia pernah liput, termasuk di dalamnya invasi Soviet ke Afghanistan dan kemunculan Osama bin Laden. Berita-berita ini ia liput untuk kantor berita Arab Saudi. Ia pernah dekat dengan pejabat-pejabat tinggi di Arab Saudi, namun hubungan tersebut semakin merenggang belakangan ini.

Seperti dilansir dari BBC, entah dengan alasan seperti apa, Khashoggi pun mulai mengasingkan dirinya ke Amerika Serikat tahun lalu. Di pengasingannya, ia tetap menulis. Namun kali ini, ia menulis untuk Washington Post. Melalui kolom bulanannya ini, ia cukup kritis akan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pangeran Mohammed bin Salman.

Di kolom pertamanya untuk Washington Post, salah satu yang dikhawatirkan oleh Khashoggi adalah ditangkap oleh negara akibat posisinya yang cukup berseberangan dengan pemerintah Arab Saudi. Menurut Khashoggi, bahkan kebanyakan dari jurnalis yang ditangkap bukan karena adanya posisi berseberangan dengan pemerintah. “Orang-orang yang ditangkap itu bukan lah seorang yang posisinya berseberangan, namun hanya berwawasan independen,” ungkapnya pada program BBC Newshour, tiga hari sebelum ia dikabarkan hilang.

Bertemu dengan Hatice Cengiz di bulan Mei 2018

Hatice Cengiz tentu merupakan salah satu orang yang paling bingung dan sedih dengan hilangnya Khashoggi. Seperti dilansir oleh New York Times, Cengiz bercerita bahwa ia dan Khashoggi bertemu di Istanbul bulan Mei 2018. Cengiz sudah cukup banyak mendengar tentang Khashoggi, karena memang Cengiz merupakan seseorang yang tertarik dengan isu di Timur Tengah. Salah satu yang paling ia ingat dari pertemuannya tersebut adalah Khashoggi bercerita tentang perubahan luar biasa di Arab Saudi, negara asalnya, yang justru membuat Khashoggi cemas.

Berangkat dari pertemuan pertamanya ini, hubungan terus berlanjut. Awal dari dialog yang dilakukan antara Cengiz dan Khashoggi justru berujung tumbuhnya hubungan yang emosional. Lebih lagi, mereka berdua sama-sama seseorang yang begitu memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berekspresi. Berbagai kesamaan ini lah yang membuat hubungannya terus berlanjut.

Hatice Cengiz Sudah Diwanti-wanti untuk Berjaga-jaga Jika Dirinya Tidak Kembali dari Konsulat Jenderal Arab Saudi

Pada kunjungan pertamanya di tanggal 28 September untuk mengurus berkas perceraiannya dengan mantan istrinya, Khashoggi disuruh untuk kembali ke konsulat jenderal. Pada kunjungan pertamanya ini, ia bercerita dengan teman-temannya bahwa penerimaan konsulat jenderal Arab Saudi terhadap dirinya tidak ada yang mencurigakan. Bahkan, ia meyakinkan rekan-rekannya bahwa ia tidak akan menghadapi permasalahan apapun.

Meskipun ia sudah cukup yakin tidak akan menerima masalah apapun, Khashoggi merasa tetap perlu untuk memberikan Cengiz, tunangannya, dua telepon genggam pada kunjungan kedua Khashoggi. Telepon ini nantinya harus dipergunakan Cengiz untuk menelpon orang yang dekat dengan Presiden Erdogan jika ia tidak kembali.

Khashoggi pun benar-benar tidak kembali. Cengiz menunggu 10 jam di depan konsulat jenderal dan kembali keesokan paginya. Namun tetap saja, tidak ada tanda bahwa Khashoggi akan keluar dari konsulat jenderal Arab Saudi sama sekali.

Jeff Bezos, Pemilik The Washington Post, Belum Angkat Bicara

Salah satu pandangan lain yang juga cukup perlu dibahas lebih lanjut adalah bagaimana Jeff Bezos, pemilik harian tempat Khashoggi saat ini bekerja, belum mengeluarkan komentar apapun. Entah dengan alasan apa, Bezos sebagai pemilik harian tempat Khashoggi bekerja tentu seharusnya telah mengeluarkan pernyataan. Dilansir dari CNBC, perwakilan Amazon atau The Washington Post, dua perusahaan yang dipimpin Bezos, belum memberikan respon ketika dimintai keterangan.

Posisi Jeff Bezos dalam kasus ini memang cukup dilema. Ia merupakan pemimpin dari The Washington Post, perusahaan yang masih secara resmi menjadi kantor tempat Khashoggi bekerja. Di sisi lain, sebagai seseorang yang begitu sering berseberangan dengan Donald Trump, Bezos pernah menyatakan untuk tidak begitu terlibat di ruang berita. Di tahun 2013, Bezos pernah menyatakan bahwa ia hanya akan memberikan saran-saran dari kejauhan saja. Hal ini nampaknya membuat Bezos tidak ingin begitu reaktif dengan permasalahan ini.

Share: Khashoggi, Jurnalis yang Dikabarkan Hilang Setelah Masuk Konsulat Jenderal Negaranya Sendiri