General

Kesepakatan Politik ‘Aneh’ dari Nasdem untuk Ridwan Kamil, Apa Itu?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil akhirnya fix ikutan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 bersama pasangannya, Uu Ruzhanul Ulum. Namun, Kang Emil yang diusung empat partai itu (PPP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Hanura) menerima kesepakatan politik ‘aneh’, apa itu guys?

Ternyata nih ya, DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meminta secara khusus kepada Ridwan Kamil untuk menjaga jarak dengan seluruh partai politik setelah memenangkan Pilgub Jabar nanti. Lho, emang-nya kenapa?

Lewat kesepakatan politik yang diajukan Nasdem tersebut, itu artinya Kang Emil gak boleh masuk atau menjadi kader partai politik mana pun selama lima tahun penuh. Berarti selama Kang Emil menjabat sebagai gubernur nantinya (ya ini kalo Kang Emil terpilih ya, kalo gak ya mungkin beda cerita lagi), beliau gak boleh masuk jadi pengurus partai.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny Plate di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (08/01). Menurut Johnny, kesepakatan politik itu dibuat agar Kang Emil bisa fokus sepenuhnya mengurusi pemerintahan dan gak sibuk mikirin urusan rumah tangga partai. Oh gitu ya.

“Kami meminta Kang Emil berjarak dengan semua partai politik supaya bisa menjalankan roda pemerintahannya dengan lancar,” ujar Sekretaris Jenderal Nasdem Jhonny Plate seperti dinukil dari Kompas.com, Minggu (07/01).

“Jangan masuk partai politik, termasuk di Nasdem yang sudah mengusung dia dari awal,” sambung politisi yang berlatar belakang pengusaha itu.

Lalu, gimana dengan Kang Emil? Apakah pria berkacamata itu setuju dengan kesepakatan politik tersebut? Menurut penuturan Plate, Kang Emil udah sepakat dengan hal itu dan Nasdem berharap Kang Emil bisa memegang teguh komitmen tersebut.

Kesepakatan politik yang ditawarkan Nasdem ini emang agak aneh ya guys. Wong Nasdem juga ngaku kok kalo kesepakatan itu gak lazim dan malah gak ada partai politik yang berani melakukan hal demikian. Kok Nasdem berani ya ngasih tawaran kesepakatan itu?

Secara logika, sebenarnya sih akan lebih menguntungkan bagi partai politik jika mendapatkan kader baru, apalagi kader tersebut merupakan kepala daerah. Selain bisa mendongkrak popularitas partai, kehadiran kader kepala daerah juga bisa menjaga elektabilitas partai.

Meski begitu, Plate tetap menegaskan bahwa kesepakatan politik itu merupakan langkah yang tepat. Yang jelas, inti dari kesepakatan itu adalah agar Kang Emil bisa menjalankan program kerja dengan baik dan lancar sesuai visi dan misi.

“Itu memang komitmen yang sulit dilakukan yang lain-lain ya. Coba, ada gak partai politik yang mau begitu? Tapi kami tidak. Kami konsisten karena ini untuk negara,” lanjut Plate.

Tak hanya kesepakatan politik itu aja nih guys yang ditawarkan Nasdem, partai pimpinan Surya Paloh itu juga meminta Kang Emil agar menyelaraskan program-programnya dengan program pemerintah pusat dan hal itu juga udah disepakati suami dari Atalia Praratya tersebut.

Sekadar informasi, Kang Emil sendiri resmi berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum untuk maju di Pilgub Jabar 2018. Kepastian itu pun terlihat dari postingan Kang Emil di akun Twitter dan Instagram pribadinya @ridwankamil pagi ini, Minggu (07/01).

Lewat Twitter dan Instagram, Wali Kota Bandung berusia 46 tahun tersebut memposting foto dirinya bersama Uu sebagai bentuk deklarasi. Kang Emil menulis keterangan foto singkat menggunakan dua kata yakni “Alhamdulillah. Bismillah”.

Informasi soal pasangan Kang Emil-Uu dibenarkan oleh partai pengusung. Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani menuturkan, kesepakatan tersebut dibuat oleh empat partai koalisi, Sabtu (06/01) lalu. Adapun empat partai tersebut adalah PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

“Resmi. Kemarin sore PPP, PKB, Nasdem, Hanura ketemu dan sepakat,” kata Arsul Sani seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (07/01).

Share: Kesepakatan Politik ‘Aneh’ dari Nasdem untuk Ridwan Kamil, Apa Itu?