Isu Terkini

Kerajaan Ubur-Ubur Diringkus Polisi, Ajaran Apa yang Mereka Sebarkan?

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Aisyah Tusalamaja Baiduri Intan, perempuan berumur 38 tahun itu mengaku menjadi Raja dari Kerajaan Ubur-Ubur. Tak main-main, Aisyah sudah berhasil mendapatkan sebelas orang pengikut. Satu orang adalah suaminya yang bernama Rudi Chairul Anwar, dan 10 orang lainya terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 20 hingga 40 tahun.

Para pengikut yang menyebut Aisyah dengan sebutan “Bunda” itu dinyatakan sebagai “anak batin” Raja Ubur-Ubur. Namun sejak 14 Agustus 2018 malam, Aisyah dan seluruh pengikutnya, termasuk suaminya, telah diamankan oleh polisi. Akibatnya, tiga anak Aisyah dan Rudi dititipkan kepada saudara mereka.

“AS kami periksa hingga Rabu, subuh. Kondisinya sehat tapi drop karena kelelahan. Belum ada status untuk AS, kami masih menunggu MUI apakah ini penodaan agama atau salah tafsir membaca Alquran,” kata Kepala Polres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin pada media, Rabu, 15 Agustus 2018.

Ketua RT 02 RW 07 Surya Miharja, menjelaskan Aisyah dan suaminya telah mendiami rumah di Lingkungan Sayabulu Kelurahan Serang Kota Serang sejak dua tahunan lalu. Lebih lanjut, Surya mengatakan bahwa warga di daerahnya mulai resah karena aktivitas janggal terlihat siang, malam, hingga dini hari di rumah Aisyah.

“Ada pengajian, zikir tapi tidak sholat, ada wewangian dupa, dan tertawa-tawa,” ungkap Surya.

Nama Kerajaan Ubur-Ubur itu sendiri, katanya, diambil karena filosofi hewan lunak yang jika bersatu mampu menenggelamkan kapal besar. Hingga kini, berbagai kegiatan Kerajaan Ubur-Ubur masih belum bisa ditafsirkan  apakah sesuai ajaran agama tertentu atau tidak.

Tak cukup membuat resah tetangga sekitar, Aisyah juga berusaha menjaring anggotanya melalui media sosial. Melalui beberapa videonya yang ia sebar, ibu dari tiga anak itu memberikan ajaran-ajaran keagamaan baru. Ia mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan dan mengakui keberadaan Alquran dan Allah SWT dari sudut pandang yang berbeda.

Ibadah mereka biasa dilakukan Aisyah dan para penganutnya pada tengah malam Jumat, hingga pukul empat dini hari. Menurut kepercayaan mereka, ibadan mereka adalah cara untuk mencairkan uang di luar negeri yang berada di Bank Swiss dan Bank Griffin 1999 Birmingham.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun juga ikut mengirim tim untuk mengecek Kerajaan Ubur-Ubur. MUI sendiri menduga sekte Kerajaan Ubur-Ubur itu bermotif penipuan berkedok agama, selain menyatakan kelompok ini sesat.

”Kami menenggarai adanya motif penipuan yang berkedok agama, di samping adanya dugaan penyimpangan aliran dari sekte Kerajaan Ubur Ubur itu,” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi seperti keterangan tertulisnya, pada Rabu, 15 Agustus 2018.

Zainut mengatakan MUI Pusat saat ini masih menunggu hasil investigasi Polri terhadap praktik paranormal Kerajaan Ubur Ubur. MUI mengecek langsung ke lokasi dan mengkonfirmasi sejumlah hal ke berbagai pihak terkait gerakan ini.

Share: Kerajaan Ubur-Ubur Diringkus Polisi, Ajaran Apa yang Mereka Sebarkan?