Budaya Pop

Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Twitwar Arie Kriting vs Faldo Sampai Heboh ‘Ikkon-Tol’

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Bahasan-bahasan politik masih mendominasi sebagian besar obrolan warganet di jagat media sosial terutama Twitter. Apalagi sudah memasuki tahun 2019, yang identik dengan tahun politik, di mana Pemilu akan berlangsung di bulan April. Isu-isu panas politik selalu bergulir setiap hari.

Pekan ini saja jagat Twitter sempat diramaikan dengan twitwar antara politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini dengan stand up comedian Arie Kriting. Twitwar itu berawal dari cuitan Faldo soal pemerintah dan hoax. Arie akhirnya membalas cuitan Faldo itu hingga akhirnya jadi obrolan panjang.

Selain soal Twitwar Faldo vs Arie, warganet juga diramaikan dengan isu politik lainnya yakni aksi tengil Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang membuat “Kebohongan Award Awal Tahun 2019” untuk tiga tokoh politik. Ketiga tokoh itu adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief.

Lalu, ada isu apa lagi yang ramai dibicarakan di sosial media terutama Twitter selama sepekan terakhir? Asumsi.co merangkum beberapa di antaranya.

Andi Arief dan Hoax Surat Suara di Kontainer

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief bikin heboh karena tweet-nya soal 7 kontainer surat suara. Atas cuitannya itu, Andi dipolisikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin ke Bareskrim Polri. Andi diduga menyebar berita bohong soal isu adanya tujuh kontainer yang membawa surat suara tercoblos pada Kamis, 3 Januari 2019.

TKN menilai cuitan Andi seperti menuduh pasangan Jokowi-Ma’ruf. Laporan atas Andi Arief tertuang dengan nomor LP/B/0013/I/2019/BARESKRIM tanggal 3 Januari 2019. Andi dilaporkan atas dugaan kejahatan terkait pemilihan umum, penyebaran berita bohong (hoax), pencemaran nama baik melalui media elektronik, dan penghinaan.

Cuitan yang dimaksud adalah cuitan Andi yang meminta agar kabar 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dicek kebenarannya. Cuitan itu kemudian dihapus dari Twitter Andi.

Wah tuit kontainer jadi rame. Saya gak ngikuti karena tertidur. Baguslah kalau KPU dan Bawaslu sudah mengecek ke lokasu. Soal beredarnya isu harus cepat menanggulanginya. Gak bisa dibiarkan dengan pasif. Harus cepat diatasi.— andi arief (@AndiArief__) January 3, 2019

Ketika anda tertidur, twit ini mendadak hilang ya? Hebat sekali anda. pic.twitter.com/92oKKwUBab— Save Indonesia (@SaveIDN) January 3, 2019

Bahaya Simpan Struk ATM di Dompet

Kalian pasti sering banget kan menyimpan kertas atau struk bekas pengambilan uang di ATM atau setelah belanja, di dalam dompet. Akhirya struk-struk itu numpuk dan membuat dompet tebal. Nah, ternyata terlalu lama menyimpan struk ATM itu bisa berbahaya bagi kesehatan lho.

Seorang warganet di Twitter dengan akun @mochactino berkicau soal bahayanya menyimpan struk bekas ATM dan belanja di dalam dompet, pada Kamis, 3 Januari 2019 lalu. Sampai Sabtu, 05 Januari 2019 pukul 18.20 WIB, kultwit di akun tersebut sudah mendapatkan 12979 retweet dan 15.430 yang menyukai.

Bahaya nyimpen struk atm, belanjaan di dompet!!!

-sebuah utas.— BIY (@mochactino) January 3, 2019

Twitwar Arie Kriting vs Faldo Maldini

Politisi muda PAN Faldo Maldini terlibat twitwar dengan stand up comedian Arie Kriting di Twitter pada Rabu, 2 Januari 2019 lalu. Twitwar itu berawal dari cuitan Faldo soal pemerintah dan hoax. Arie membalas cuitan Faldo itu dengan penjelasan soal hoax yang belakangan marak dibicarakan.

Komentar Arie itu pun langsung dibalas Faldo sehingga keduanya saling berbalas pendapat. Pada twitwar itu, banyak pula warganet lainnya yang juga ikut berkomentar sehingga meramaikan obrolan.

Penguasa yg paranoid dengan hoax adalah rezim yang memang tidak dipercaya oleh publik. Harusnya, tidak perlu takut karena punya semua alat pengungkap fakta. Sebuah catatan kecil perjalanan ke Dapil Kab. Bogor hari ini, setelah membaca buku “Trust” karya Francis Fukuyama #Trust— Faldo Maldini (@FaldoMaldini) January 3, 2019

Lalu yang memproduksi dan gemar menyebarkan Hoax apa dong? Kok ada oknum yang suka menyebar hoax, yang salah jadi pemerintah lagi.
Bung Faldo, kenapa malah pojokkan pemerintah? Bukan menyayangkan pembuat hoax? Ente akrab sama pembuat hoax nya atau bagaimana ini? ???? https://t.co/pLXszsVbne— ORANG TIMUR (@Arie_Kriting) January 3, 2019

Dagelan Tahun Baru dari Keluarga Scheunemann

Eks pelatih timnas putri Indonesia era 2009, Timo Scheunemann, berhasil membuat warganet terhibur lewat video percakapan menggunakan bahasa Jawa yang ia unggah di akun Twitter pribadinya pada Senin, 31 Desember 2018. Dalam video itu, Timo menunjukkan suasana harmonis ketika bercengkerama dengan keluarganya menggunakan bahasa Jawa.

Timo bercerita bahwa selama ini ia seringkali mendapatkan pertanyaan apakah keluarganya bisa berbicara menggunakan bahasa Jawa atau tidak. “Aku lak sering ditakoni wong, mas-masku iki isa Jawa apa ora. Saiki kumpul masku, wis tak takoni wis. (Aku kan sering ditanya orang, saudaraku ini bisa bahasa Jawa atau tidak. Sekarang saudaraku berkumpul, baik aku tanyakan,” kata Timo.

Tak perlu berlama-lama, Timo akhirnya bertanya kepada saudaranya satu per satu terkait kemampuan masing-masing dalam berbicara bahasa Jawa. Secara mengejutkan, satu per satu saudara Timo menunjukkan kemahirannya dalam berbahasa Jawa dengan fasih.

Bahkan, salah satu kakak Timo, menegaskan bahwa dirinya masih bisa berbahasa Jawa dengan mudah meskipun telah meninggalkan Malang selama 20 tahun untuk hidup di Jakarta. Lalu, kakak tertua Timo juga mengungkapkan bahwa selama ini ia lah yang kerap menularkan komunikasi berbahasa Jawa kepada adik-adiknya.

Timo sendiri merupakan pria kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 29 ovember 1973 silam. Ia dilahirkan oleh pasangan berkebangsaan Jerman. Nama Timo sendiri memang sudah tak asing lagi di telinga publik tanah air terutama suporter sepakbola.

Dulu pada 2009, Timo pernah menjadi pelatih timnas Putri Indonesia. Selain itu ia juga pernah melatih sejumlah klub sepakbola Indonesia, seperti Persiba Balikpapan dan Persema Malang.

Dagelan tahun baru dari keluarga scheunemann.. selamat tahun baru teman! ???????????????? pic.twitter.com/LepIVJ0NdH— timo scheunemann (@coachtimo) December 31, 2018

???? keluarga kami sudah sejak 50an di indo ????????????????— timo scheunemann (@coachtimo) January 1, 2019

PSI Berikan Kebohongan Award

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali jadi perhatian. Pada Jumat, 4 Januari 2018 kemarin, PSI memberikan Kebohongan Award Awal Tahun 2019 kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief. Ketiga nama itu dinilai PSI sudah membuat kebohongan pada awal tahun 2019.

Penghargaan untuk Prabowo diberikan lantaran Ketum Gerindra tersebut dianggap sudah membuat kebohongan mengenai selang cuci darah untuk pasien sudah dipakai 40 kali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, belakangan pihak RSCM sudah membantah pernyataan Prabowo tersebut.

Lalu, Sandiaga Uno dianggap sudah melakukan kebohongan mengenai Tol Cipali dibangun tanpa utang. Ternyata menurut Tsamara, pembangunan Tol Cipali yang dilakukan perusahaan Sandiaga ada pinjaman bank. Selain itu, penghargaan terakhir diberikan untuk politikus Partai Demokrat yang tergabung dalam koalisi Prabowo-Sandi, Andi Arief. Wasekjen Partai Demokrat itu disebut melakukan kebohongan isu 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Bro dan Sis, siang ini DPP PSI mau bagi-bagi piala, nih. Piala untuk Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno dan Pak Andi Arief. Piala apa? Simak terus live tweet mimin yhaa~ pic.twitter.com/K7TkurjgZ2— #PSInomor11 (@psi_id) January 4, 2019

#KebohonganAward langsung otw pake ojol. Safe ride, Bang! pic.twitter.com/T8g9ijmj3n— #PSInomor11 (@psi_id) January 4, 2019

Award ini akan kami jadikan barang bukti lapiran ke polisi krn ini pidana. Menuduh org dlm sertifikat itu sbg pembohong pdhl blm ada keputusan pengadilan yg incrach.@psi_id jg tdk punya kapasitas memberi award sprt ini. Sistem penilaian jg tdk jelas, mk ini praktis pidana. pic.twitter.com/ueo5h1H1Et— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) January 4, 2019

Heboh Istilah Ikkon-Tol

Belakangan video wawancara Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang menyinggung soal jalan tol jadi sorotan warganet di sosial media. Dalam video tersebut, ada momen di mana Triawan menyebutkan nama program tersebut dan dilanjutkan dengan kata ‘Tol’. Lantaran terdengar janggal, sebutan itulah yang membuat ramai.

Wawancara itu Triawan itu sendiri berlangsung di BeritaSatu TV pada 1 Januari 2019. Ketika itu Triawan tengah berbicara soal pemanfaatan jalan tol bagi pemasaran produk-produk ekonomi kreatif berkualitas dari berbagai daerah yang terlintasi jalan tol, salah satunya Trans Jawa.

Program yang dimaksud Triawan ialah IKKON (Inovasi, kreativitas, Kolaborasi Nusantara). IKKON, seperti yang diutarakan Triawan di atas, merupakan program yang bisa dimanfaatkan khusus untuk daerah-daerah yang dilewati tol tersebut.

ampun yah Papa Sherina ???????????? pic.twitter.com/P8BlRRx2hk— ☘️ jabrik ☘️ (@7abrik) January 1, 2019

Sebenarnya maksud Papanya Sherina ini IKKON-Tol (IKKON di sekitaran area jalan tol). IKKON sendiri merupakan salah satu program kerjanya Bekraf, kepanjangannya Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara. https://t.co/FB8mlJNZbX— Ayi. (@rzkyayi) January 1, 2019

Ini yang bikinin singkatan emang lagi nge-prank si bapak kayanya pic.twitter.com/5h1bvvUaGG— Si Juki (@JukiHoki) January 2, 2019

Share: Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Twitwar Arie Kriting vs Faldo Sampai Heboh ‘Ikkon-Tol’