Budaya Pop

Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Tsunami Selat Sunda Sampai Kontroversi ‘Sekolah Ibu’ Hengky Kurniawan

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Dalam sepekan terakhir, sosial media diramaikan dengan informasi seputar bencana tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung. Bahkan, beberapa di antaranya yang menjadi korban adalah tiga personel band Seventeen. Nyaris setiap hari warganet menanti kabar soal Seventeen yang hanya menyisakan sang vokalis Ifan saja yang selamat.

Selain soal bencana tsunami dan perjuangan Ifan Seventeen yang mencari rekan-rekannya serta sang istri pasca bencana tsunami, di mana akhirnya semua meninggal, ada sejumlah isu lainnya yang berkembang dan ramai dibicarakan di sosial media. Misalnya saja soal kontroversi ‘Sekolah Ibu’ yang ingin dicetuskan Wakil Walikota Bandung Barat Hengky Kurniawan, yang merupakan mantan aktor itu.

Berikut Asumsi.co merangkum sederet isu-isu lainnya yang heboh di pekan terakhir penghujung tahun 2018 ini.

Ifan Seventeen dan Bencana Tsunami Selat Sunda

Vokalis band Seventen Ifan menjadi satu-satunya yang selamat dalam grup band-nya saat tsunami selat sunda menerjang pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu. Dalam musibah itu, Ifan harus kehilangan tiga atau semua anggota Seventeen yakni Bani (bassist), Herman (gitaris) dan Andi (drummer). Tak hanya itu saja, ia juga kehilangan istri tercintanya, Dylan Sahara.

Bencana tsunami pun ramai dibicarakan di sosial media seperti Twitter dan Instagram. Apalagi, setelah kejadian, Ifan yang selamat dari terjangan tsunami, selalu update informasi terkini terkait perkembangan pencarian rekan-rekan dan istrinya waktu itu. Cuplikan video detik-detik tsunami menerjang band Seventeen saat membawakan lagu kedua di atas panggung pun viral.

Alfatihah buat ahli kumpulan seventeen yang terkorban ???? stay strong ifan, it must be so hard for him to lose his loved ones. Satu satunya ahli yang hidup 🙁 ya Allah it must be so hard for him.— ديانة (@DenaBahrin) December 24, 2018

Ifan Seventeen ini sedikit banyak membuka mata gua bahwa yang membuat dia kuat itu adalah keimanan.— ig: adindafala (@falla_adinda) December 24, 2018

Teruntuk Ifan Seventeen, saya tidak bisa membayangkan rasanya menjadi Anda. Saya harap Anda tetap kuat. Kami semua mengirimkan doa dari sini— Fiersa Besari (@FiersaBesari) December 24, 2018

Betapa berat jadi seorang Ifan Seventeen. Kawan2 satu band-nya meninggal semua karena tsunami. Ia jadi satu-satunya personel Seventeen yg tersisa. Istrinya pun kemudian ditemukan meninggal. Dan masih saja ada yg mengaitkan bencana tsunami tersebut dengan azab seorang penyanyi…— Agus Mulyadi (@AgusMagelangan) December 24, 2018

Nama Fiktif Penerima Bonus Asian Para Games 2018

Warganet sempat dihebohkan dengan kabar yang menyebutkan ada nama fiktif penerima bonus di Asian Para Games 2018 beberapa waktu lalu. Unggahan Twitter dari pemilik akun @ainurohman membahas soal nama Agus Sundardi yang dinilai sebagai pelatih nasional. Sontak hal itu pun langsung menuai kehebohan.

“Di sana ada nama Agus Sundardi yang bergelar pelatih nasional (no. 17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada!,” tulis Ainur Rohman di akun Twitternya, Selasa, 25 Desember 2018.

Namun, belakangan, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto membantah ada nama fiktif penerima bonus Asian Para Games 2018 atas nama Agus Sundardi. Dalam Surat Keputusan Penetapan/Penerima Bonus, Agus disebut sebagai Pelatih Nasional. Hal itu lah yang menjadi pertanyaan.

Gatot pun menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memasukkan nama tersebut dalam daftar penerima bonus. “Pemberitaan tentang Agus Sundardi yang dianggap menerima bonus padahal fiktif merupakan berita tidak benar dan mengandung unsur hoaks. Kemenpora pastikan tidak ada nama fiktif dalam SK penetapan tersebut,” demikian pernyataan tertulis Gatot.

Jawa Pos mendapatkan salinan daftar penerima bonus atlet dan pelatih para-cycling di Asian Para Games 2018.

Di sana ada nama Agus Sundardi yg bergelar pelatih nasional (no.17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada! pic.twitter.com/sSZ0xKYZzT— A. Ainur Rohman (@ainurohman) December 26, 2018

Karpet Nyangkut di Atas KRL

Perjalanan kereta listrik commuter line atau KRL di Tanah Abang sempat terhambat pada Minggu, 23 Desember 2018 lalu. Setelah ditelusuri, ternyata penyebab terhambatnya perjalanan KRL itu adalah lantaran ada karpet nyangkut di kabel listrik bagian atas KRL. Kondisi itu pun memicu imajinasi liar warganet.

Informasi soal karpet ini awalnya disampaikan lewat Twitter oleh seorang pengguna Twitter @adihanifi. Cuitannya lalu langsung dibalas oleh akun Twitter @CommuterLine. “Udah nunggu kereta cukup lama, akhirnya nanya satpam kenapa belom berangkat. ‘Ada karpet mushola nyangkut di atas mas’ Kok bisa ya?” tulisnya, Minggu, 23 Desember 2018 pukul 15.50 WIB.

Admin @CommuterLine lalu menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada pukul 16.08 WIB, karpet itu sudah dipindahkan. “Dapat kami sampaikan proses evakuasi benda asing di Listrik Aliran Atas Stasiun Tanah Abang saat ini telah teratasi. Perjalanan KRL normal kembali,” tulis akun Twitter @CommuterLine.

Namun, pihak KRL sendiri tak menjelaskan secara detail dari mana asal karpet tersebut. Yang jelas, warganet sudah kepalang terhibur dengan cuitan admin Twitter KRL yang menyebut karpet tersebut sebagai benda asing. Padahal, sudah jelas bahwa benda itu adalah karpet.

Udah nunggu kereta cukup lama, akhirnya nanya satpam kenapa belom berangkat.

“Ada karpet mushola nyangkut di atas mas”

Kok bisa ya ????

Cc: @CommuterLine pic.twitter.com/xPY0oFdwqL— Adi Hanifi (@adihanifi) December 23, 2018

Selamat sore. Dapat kami sampaikan proses evakuasi benda asing di Listrik Aliran Atas Stasiun Tanah Abang saat ini telah teratasi. Perjalanan KRL normal kembali, tks.— Info Commuter Line (@CommuterLine) December 23, 2018

Itu bukan benda asing. Tapi karpet mushola— Safi’ul huda (@HudaSyafi) December 23, 2018

Hengky Kurniawan dan Kontroversi ‘Sekolah Ibu’

Mantan aktor sekaligus Wakil Wali Kota Bandung Barat Hengky Kurniawan jadi obrolan warganet hari ini, Sabtu, 29 Desember 2018. Pasalnya, ia mengunggah sebuah postingan yang memicu kontroversi di akun Instagramnya pada Kamis, 27 Desember 2018 lalu. Postingan yang niatnya baik itu dinilai ‘menyudutkan’ kaum perempuan.

Dalam postigannya itu, Hengky menjelaskan mengenai program yang akan diluncurkan pada tahun 2019. Salah satu yang menjadi fokus Hengky adalah kasus perceraian. Ia menjelaskan bahwa dari 5 hingga 30 November terdapat 244 kasus perceraian di Bandung Barat.

Untuk mengurangi angka tersebut, Hengky pun berencana mendirikan ‘Sekolah Ibu’ untuk para Ibu dan istri. Tujuan didirikannya sekolah ibu untuk memberikan pemahaman tentang berumah tangga. Misalnya bagaimana menghadapi suami, menahan emosi, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak yang beranjak dewasa, dan materi lainnya.

Sayangnya, warganet justru beranggapan lain. Banyak warganet yang menyerang balik Hengky lantaran ide tersebut dianggap menyudutkan perempuan sebagai penyebab perceraian. Ia pun akhirnya menonaktifkan kolom komentar di akun Instagram-nya.

Hengky Kurniawan, deputy regent of West Java, is under fire for planning to launch a “school for mothers” in 2019 in attempt to stem the high number of divorces in the regency. Why put the blame on women only, esp with many divorces caused by DV, polygamy, financial neglect… pic.twitter.com/L09d9aUGCg— Yenni Kwok (@yennikwok) December 28, 2018

Kaget baca instagram Hengky Kurniawan, Wakil Bupati Bandung Barat. Mau buat sekolah Ibu untuk menekan angka perceraian katanya. Bikin sekolah sih ok-ok aja ya. Tapi maksudnya untuk menekan angka perceraian itu apa ya? Memang cerai selalu karena ibu?— Tsamara Amany Alatas (@TsamaraDKI) December 29, 2018

Nana gave no mercy to Hengky Kurniawan pic.twitter.com/WDsSfOjcui— Bobby’s Secretary (@chishabrina) December 27, 2018

Reklame Milik Tsamara PSI Disegel

Salah satu reklame Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan jadi perhatian publik. Jika dilihat dengan seksama, di bagian tengah gambar Tsamara terdapat segel Pemprov DKI Jakarta. Di segel itu tertulis bahwa reklame beserta konstruksinya akan dibongkar.

“Reklame berikut konstruksinya disegel. Akan dibongkar Pemprov DKI Jakarta. Melanggar Perda No 9 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan reklame,” demikian tulisan di segel berwarna oranye tersebut mendapat penyegelan objek pajak tertanda pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Dengan panjang lebar Tsamara pun berusaha menjelaskan kepada publik bahwa reklame itu sudah mendapatkan izin untuk dipasang melalui vendor. Namun, kehebohan warganet tetap saja tak bisa dibendung. Kini, reklame Tsamara itu pun ramai diperbincangkan di media sosial.

Ternyata benar disegel. Ini saya foto tadi sore pic.twitter.com/pw6G1xU5pW— Cipta Panca Laksana (@panca66) December 27, 2018

Sebagai warga negara yg taat hukum, jika memang itu melanggar aturan saya tak keberatan. Tapi saya ulangi sekali lagi, saya memasang itu secara LEGAL melalui vendor. Terima kasih. ????????— Tsamara Amany Alatas (@TsamaraDKI) December 28, 2018

Share: Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Tsunami Selat Sunda Sampai Kontroversi ‘Sekolah Ibu’ Hengky Kurniawan