Isu Terkini

Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Kasus Meikarta Sampai Awkarin Jadi Relawan Palu

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Publik dikejutkan dengan adanya kasus suap dalam mega proyek Meikarta. Dalam kasus tersebut, ada sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK di antaranya Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Lippo Group Billy Sindoro. Kasus ini pun langsung ramai dibicarakan di media sosial Twitter.

Selain kasus suap Meikarta, ada sejumlah isu-isu lainnya yang membuat heboh media sosial. Misalnya saja kekesalan warganet yang ramai-ramai mempopulerkan tagar #UninstallGojek, sampai selebgram Awkarin yang terlihat ikut tergerak membantu masyarakat Palu yang terdampak gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. Yuk simak rangkumannnya berikut.

Kasus Suap Meikarta

Selain menetapkan Bupati Bekasi dan petinggi Lippo Group sebagai tersangka, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka. Kemudian, KPK juga menetapkan tiga kepala dinas sebagai tersangka, masing-masing Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor, lalu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.

Kelima orang tersebut diduga menerima suap terkait proyek perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Suap diberikan oleh pejabat pengembang properti Lippo Group. Neneng dan para kepala dinas diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh pengembang Lippo Group. Namun, menurut KPK, sejauh ini baru terjadi penyerahan Rp 7 miliar.

Kasus suap Meikarta pun jadi sasaran kritik warganet di Twitter. Banyak yang menyoroti kasus tersebut yang dituding belum menuntaskan masalah perizinan, sampai yang membully iklan Meikarta yang besar-besaran sejak awal, misalnya saja “Aku Ingin Pindah ke Meikarta” tapi menjadi “Aku berujung di KPK”.

Alasan dari dulu saya curiga dg Meikarta : 1) izin blm lengkap tapi sdh jalan, 2) dipasarkan masih, tmsk oleh Kementerian/Lembaga dan BUMN, 3) iklan super besar oleh hampir slrh Media, 4) banyak tokoh/pejabat yg “meresmikan”, 5) klo dikritik dibully oleh pasukan bully— Muhammad Said Didu (@saididu) October 16, 2018

Sejak awal kehadirannya, Meikarta memang dinasibkan menjadi meme— Fiersa Besari (@FiersaBesari) October 16, 2018

Antara Jakarta dan Bandung ada Meikarta. Bekasi cuma transit.— Rocky Gerung (@rockygerung) October 19, 2018

Awkarin Jadi Relawan Gempa

Selebgram Awkarin secara mengejutkan menutup akun Instagramnya beberapa waktu lalu. Pemilik nama asli Karin Novilda itu menyampaikan keinginannya rehat lewat pengumuman di Instagram Story miliknya pada Jumat, 12 Oktober 2018.

Namun secara tegas pula, Awkarin menjelaskan bahwa dirinya tak pensiun untuk menggunakan akun Instagram yang selama ini menghasilkan banyak uang. “Bagi yang berpendapat ini cuma hoax/drama, kalian salah. Tadi saya broadcast di line, tanggal 22 semua PP (paid promote) dan endorse akan di-post. Bukan berarti saya akan menggunakan akun ini lagi. Saya cuma akan post PP dan endorse mulai tanggal 22 untuk tanggung jawab sama olshop dan semua kerjaan saya yang sudah bayar,” tulis Awkarin.

Banyak warganet yang bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Awkarin. Lalu, setelah beberapa hari, muncul kabar bahwa Awkarin ternyata menjadi relawan bencana gempa dan tsunami Palu. Kabar itu diketahui setelah banyak beredar video Awkarin di Youtube sedang berada di tenda relawan. Ia tampak mengangkat barang-barang yang akan diberikan untuk para pengungsi dan korban gempa pada 16 Oktober 2018.

Pada video dan foto yang beredar luas tersebut, Awkarin sendiri mengenakan kaos putih, celana panjang abu-abu, dan kacamata, Awkarin tampak semangat ikut menyusun barang-barang yang akan diberikan untuk korban gempa Palu. Momen itu pun menuai beragam reaksi, banyak yang melontarkan pujian, meski dahulu ia kerap dianggap selalu tampil seksi di Instagram.

Karin pernah bilang kalo awkarin itu artinya awkward karin ( cmiiw )

Sekarang mah,

Awesome Karin. pic.twitter.com/Czq3QfKgN5— (`・ㅅ・´) (@cimoljanai) October 17, 2018

✔ reza arap nyumbangin akun yutubnya ke rumah kanker
✔ awkarin turun langsung ke donggala bantuin korban bencana

ayo atta bisa yok minimal balikin rambutnya jadi item dulu ????— jek (@jek___) October 17, 2018

semoga aja awkarin tetap begitu dan terus begitu, biar pujian netizen bukan cuma sementara. dan sekalian mau minta maaf kalo udah pernah ngatain dia mirip maling onde2 di film warkop dki, nasi uduk 2ribu, quote chairil tanjung dll.— Firgiawan Ramaulana (@seterahdeh) October 17, 2018

Uninstall Gojek

Tagar #UninstallGojek ramai diperbincangkan di media sosial dalam sepekan terakhir, khususnya di Twitter. Tagar itu muncul usai Wakil Presiden Pengembangan Bisnis dan Operasi GoJek, Brata Santoso, menulis sebuah status di Facebook. Dalam statusnya, Brata menulis bahwa Gojek adalah perusahaan yang menerima keberagaman latar belakang, salah satunya menerima kelompok LGBT, di mana Go-Jek sudah memiliki sekitar 30 karyawan LGBT.

Alhasil, hal itu pun memicu berbagai reaksi warganet dan masyarakat luas yang mengetahuinya. Seperti yang kita ketahui, isu LGBT masih menjadi kontroversi, apa lagi sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung masih menentang keberadaan kaum LGBT.

Bahkan, tagar #UninstallGojek sempat menduduki posisi teratas dalam trending topic di Twitter. Warganet pun ramai-ramai mengeluarkan pendapatnya terkait hal tersebut. Ada yang mengaku harus menghapus aplikasi Go-Jek karena kecewa, ada pula yang berpendapat bahwa masyarakat tak harus sampai berlaku seperti itu, karena hak masing-masing orang dalam bersuara.

Pihak Go-Jek sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resminya. Perusahaan menegaskan bahwa unggahan atau status yang tersebar di media sosial sendiri merupakan sebuah interpretasi pribadi dari salah satu karyawan mereka.Go-Jek menambahkan bahwa pendapat yang disampaikan itu merupakan pendapat pribadi yang tidak mewakili Go-Jek. Go-Jek juga menyampaikan bahwa pihaknya menjujung tinggi nilai-nilai kebudayaan Indonesia.

Lu yang mau #UninstallGojek Cuma gegera sikap perusahaan yang mendukung LGBT, mending lu jgn setengah2 dalam menolak LGBT.
Stop juga pemakaian brand dibawah ini, buang iPhone lu, buang android lu, buang sepatu lu, buang kartu kredit lu, sekalian juga bakar mobil lu..
Done. pic.twitter.com/mJBIrC46D1— 「A R I B」 (@aribanang) October 13, 2018

jangan cuma #UninstallGojek lah
twitter microsoft apple google semua ada karyawan homonya

langsung stop pake semuanya trus komunikasi pake semapur— sam ibor (@hairobi) October 13, 2018

Daripada #UninstallGojek mending uninstall otak lu yg goblok itu karena rela begadang nungguin balesan chat dia, padahal dia bodoamat.— Squidward tenpoles (@Moohd_Ilham) October 13, 2018

Perusahaan Teh Celup Sariwangi Pailit

Beberapa hari ini, warganet juga dihebohkan dengan kabar bahwa teh celup Sariwangi pailit. Bahkan, di media sosial, banyak yang prihatin, sedih, sampai menyampaikan kalimat perpisahan karena banyak yang menganggap teh celup legendaris tersebut tak akan bisa dinikmati lagi.

Padahal, kondisinya bukan seperti itu. Jadi sebenarnya, dalam perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pembatalan homologasi dari PT Bank ICBC Indonesia terhadap PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung. Dengan status tersebut, saat ini, dua perusahaan perkebunan teh itu pun resmi menyandang status pailit

Dalam hal ini, jelas bahwa yang pailit itu perusahaannya, kalau brand dan merek Sariwanginya akan tetap eksis di bawah naungan Unilever. Jadi, nanti teh celup Sariwangi kebanggaan banyak orang itu, masih akan dijual di warung-warung kelontong, pasar, hingga supermarket di Indonesia, karena akan tetap diproduksi oleh Unilever

Maka dari itu, konsumen tetap akan bisa menikmati teh celup Sariwangi. Hal itu karena merek dagang teh celup Sariwangi sendiri merupakan milik PT Unilever Indonesia Tbk dan sudah diakuisisi oleh Unilever pada 1989 silam. Selain itu, sejumlah aset PT Sariwangi AEA berupa mesin-mesin juga sudah dibeli Unilever.

Berkaitan dengan berita yang beredar mengenai salah satu brand kami yaitu SariWangi, Unilever sebagai pemilik brand ingin menyampaikan:

Unilever tetap memproduksi SariWangi, sehingga masyarakat Indonesia tetap bisa menikmati teh SariWangi. pic.twitter.com/eoxkBB001P— Unilever Indonesia (@UnileverIDN) October 18, 2018

Sariwangi pailit karena banyaknya penikmat kopi pecandu senja, tapi tidak banyak penikmat teh pecandu pagi.— Handoko Tjung (@handokotjung) October 18, 2018

Sariwangi pailit karena tidak seperti kopi, tidak ada orang yang memposting foto segelas teh sambil dikasih caption “Mood Boosteeeer.”— Handoko Tjung (@handokotjung) October 18, 2018

Ada masanya admin duduk leyeh2 baca Tabloid Bola smbil ditemani teh celup Sariwangi plus pisang goreng yg hangat.

Kini kedua brand ikonik itu telah tiada. Yg satu mati. Satunya pailit.

Pelajarannya : tak ada brand yg abadi.

Yg tetap bertahan selamanya adalah pisang goreng.— Strategi + Bisnis (@Strategi_Bisnis) October 18, 2018

Peluru Nyasar Ditemukan di Gedung DPR

Beberapa hari terakhir, warganet diramaika dengan peristiwa ditemukannya peluru di sejumlah ruangan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Kasus peluru nyasar tersebut berawal dari tertembaknya ruangan anggota DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan anggota DPR dari Fraksi Golkar Bambang Heri pada Senin, 15 Oktober 2018 kemarin.

Tak berhenti sampai di situ, berikutnya ditemukan lubang bekas peluru di ruangan anggota DPR dari Fraksi PAN Totok Daryanto, dan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Khatibul Umam Wiranu pada Rabu, 17 Oktober.

Setelah ditelusuri, peluru tersebut berasal dari lapangan tembak Perbakin yang letaknya di samping Kompleks Parlemen. Setelah diselidiki, peluru ternyata dari orang yang tengah berlatih tembak reaksi.

Kejadian itu pun menuai beragam reaksi dari warganet dimulai dari yang serius sampai yang bercanda. Bahkan, banyak warganet bertanya-tanya dengan nada bercanda, apakah peluru tersebut menghantam ruangan Fadli Zon atau belum.

“Ada berita penembakan di gedung DPR, mas.”

“Fadli kena?”

“Gak.”

“Itu sih bukan berita…”— Eko Kuntadhi (@eko_kuntadhi) October 15, 2018

“Peluru yang nyasar ke gedung DPR berasal dari lapangan tembak, tidak sengaja, pemilik senjata adalah anggota perbakin tangsel” – Bambang Soesatyo barengan sama ketua perbakin DKI.

Dah clear ya. Jangan digoreng lagi ya…— Iman Sjafei (@imanlagi) October 15, 2018

Td sy periksa ruangan sy tdk ada peluru nyasar. ???? https://t.co/ZZNJBiyAgS— Fadli Zon (@fadlizon) October 18, 2018

Share: Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Kasus Meikarta Sampai Awkarin Jadi Relawan Palu