General

Kampanye Pemilu 2019 Dimulai, Kedua Paslon Janji Bertarung Damai

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Seremonial deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan pada Minggu, 24 September 2018 kemarin sekaligus menjadi petanda telah dimulainya masa kampanye untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Acara unik yang mewajibkan para peserta untuk memakai baju adat itu dikemas sedemikian rupa oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunjukkan keberagaman yang ada di Indonesia.

“Ini menandakan keberagaman Indonesia tapi kita tetap satu, kita juga saling menghargai. Saya harapkan juga demikian di Pemilu nanti, baik pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) berjalan dengan damai, tertiba dan saling menghargai,” ujar Ketua Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani pada media di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 23 September 2018.

Pelepasan balon pun menjadi tanda dimulainya karnaval kampanye damai, yang diawali dengan penampilan marching band dengan iringan lagu nasional. Di barisan tengah, tampak dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, mereka ikut berkeliling menggunakan mobil golf.

Para petinggi 16 partai politik peserta Pemilu 2019 pun tak ketinggalan, mereka menyemarakkan acara dengan menggunakan baju daerah dari Sabang hingga Marauke. Usai karnaval, para capres cawapres mendeklarasikan kampanye damai Pemilu 2019 bertema Indonesia Menolak Hoax, SARA, dan Politik Uang. Acara lalu dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati bersama-sama, dan kedua pasangan capres-cawapres, yaitu Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menandatangani prasasti sebagai komitmen menjalankan kampanye damai hingga 13 April 2019.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan dilangsungkannya acara tersebut guna mengedukasi masyarakat serta memperkenalkan para kandidat yang mengikuti Pilpres dan Pileg 2019. Tentunya, KPU berharap tiap proses pesta demokrasi akan berjalan dengan damai, terhindar dari konflik yangberbau isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan terbebas dari penyebaran kabar bohong (hoaks) yang berpotensi memanaskan suasana dan memecah-belah bangsa.

“Manfaatkan masa kampanye sebaiknya dengan menawarkan visi, misi, dan program kampanye. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah kampanye damai anti hoaks untuk menjadikan pemilih berdaulat agar negara kuat,” kata Arief.

Tiga Janji Peserta Pemilu

Dalam kesempatan yang sama pasangan capres nomor urut satu dan nomor urut dua kompak melakukan ikrar di halaman Tugu Monumen Nasional. Pembacaan ikrar itu dipimpin oleh Ketua KPU Arief Budiman dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan. Pada acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 tersebut, para pimpinan partai politik peserta Pemilu dan perwakilan anggota DPR Provinsi DK Jakarta juga ikut membacakan tiga janji, yang terdiri dari:

  1. Mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;
  2. Melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, politisasi SARA, dan politik uang;
  3. Melaksanakan kampanye berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hingar bingar masa kampanye Pemilu 2019 sendiri akan terus berlangsung hingga batasnya pada 13 April 2019 mendatang. Sebab tiga hari sebelum pencoblosan, akan dilakukan masa tenang, pada 14-16 April. Pemungutan suara sendiri akan berlangsung pada 17 April 2019 yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

Rampungnya Tim Pemenangan dan Deretan Juru Bicara

Tim kampanye, atau tim sukses (timses) tentunya dibentuk untuk merencanakan, mempersiapkan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan kampanye yang bertujuan untuk pemenangan. Timses juga dibentuk guna melakukan kajian kecenderungan pemilih, yang kemudian dijadikan bahan menyusun strategi.

Tak hanya timses, juru bicara (jubir) pun dibentuk khusus untuk menjadi perpanjangan informasi yang ingin disampaikan kedua pasangan capres-cawapres ke seluruh warga Indonesia. Jokowi-Ma’ruf terlebih dahulu menentukan daftar jubir dengan total ada 7 orang yang akan menghadapi dan menepis serangan-serangan dari kubu Prabowo. Di sisi lain, dari informasi yang dihimpun, tim Prabowo-Sandi sementara ini menunjuk 17 orang.

Susunan jubir timses Jokowi-Ma’ruf adalah:

  1. Ahmad Basarah (PDIP)
  2. Abdul Kadir Karding (PKB)
  3. Ace Hasan Syadzily (Golkar)
  4. Irma Suryani Chaniago (NasDem)
  5. Arif Budimanta (PDIP)
  6. Arya Sinulingga (Perindo)
  7. Lena Maryana Mukti (PPP)

Berikut ini susunan jubir timses Prabowo-Sandiaga:

  1. Dahnil Anzar Simanjuntak (koordinator)
  2. Mayjen TNI (Purn) Sudrajat
  3. Al-Muzzammil Yusuf
  4. Dede Yusuf
  5. Ferry Juliantono
  6. Viva Yoga Mauladi
  7. Rachland Nashidik
  8. Desi Ratnasari
  9. Andre Rosiade
  10. Rahayu Saraswati Djodjohadikusumo
  11. Memed Sosiawan
  12. Ledia Hanifa Amaliah
  13. Faldo Maldini
  14. Rico Rustombi
  15. Putu Supadma
  16. Irene
  17. Sugiono

Kedua pasangan calon yang akan bersaing dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 juga sudah memberikan laporan dana awal kampanye ke KPU di hari perdana kampanye. Tim pemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin melaporkan dana awal sebesar Rp11,9 miliar; sedangkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan Rp2 miliar.

Visi Misi Kedua Capres-Cawapres 2019

Dikutip dari laman resmi KPU, capres petahana Jokowi yang menggandeng Ma’ruf Amin mengusung ekonomi arus baru Indonesia untuk membantu menyukseskan program-program yang telah dibuat Jokowi. Koalisi Indonesia Kerja ini memiliki visi “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.” Dengan menjabarkan misi yang terdiri dari:

  1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
  2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
  3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
  4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
  5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
  6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
  7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
  8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
  9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.

Sedangkan, Koalisi Indonesia Adil Makmur, Prabowo Subianto serta Sandiaga Uno memiliki visinya “Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur bermartabat, relijius, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Semua itu didampingi dengan misinya yang terjabar menjadi:

  1. Membangun perekonomian nasional yang adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-ekonomi sesuai Pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  2. Membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualltas, produktif. dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai, dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi.
  3. Membangun keadilan di bidang hukum yang tidak tebang pilih dan transparan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui jalan demokrasi yang berkualitas sesuai dengan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  4. Membangun kembali nilai-nilai luhur kepribadian bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, dan bersahabat, yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Membangun sistem pertahanan dan keamanan nasional secara mandiri yang mampu menjaga keutuhan dan integritas wilayah Indonesia.

Share: Kampanye Pemilu 2019 Dimulai, Kedua Paslon Janji Bertarung Damai