Isu Terkini

Kader Pemuda Muhammadiyah Takut Terseret Kasus Dana Kemah

Fariz Fardianto — Asumsi.co

featured image

Sejumlah kader Pemuda Muhammadiyah khawatir terkena getahnya atas mencuatnya kasus dugaan penyimpangan dana kemah dan apel kebangsaan Indonesia. Pasalnya, Dahnil Azhar Simanjuntak yang sedang diperiksa oleh kepolisian merupakan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, AM Jumai menyebut bahwa penggunaan dana kegiatan kemah dan apel kebangsaan Indonesia yang digelar di Prambanan, Yogyakarta pada 2017 itu, dapat dipertanggungjawabkan.

“Karena kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama sejumlah pihak mulai dari pihak kami, Pemuda Anshor dengan memakai anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Jadi sumbernya sama,” tutur Jumai tatkala mengklarifikasi terkait kasus dugaan penyelewengan dana kemah, di Sekretariat Pemuda Muhammadiyah Semarang, Kamis 29 November.

Ketika itu, kata Jumai pengurus Pemuda Muhammadiyah kebagian jatah dana kemah sebesar Rp 2 miliar. Kemudian Pemuda Anshor mendapat jatah Rp 3,5 miliar. Pemakaian dana tersebut sudah dipertanggungjawabkan kepada Kemenpora melalui pengajuan proposal-proposal secara resmi. “Dan program itu sudah dilaksanakan,” kata Jumai.

Berpotensi Dibenturkan

Oleh sebab itu, ia mendesak penyidik Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan itu. Jika dibiarkan berlarut-larut, ia takut akan menjadi isu liar yang menyudutkan eksistensi gerakan Pemuda Muhammadiyah di semua daerah. “Ini saya rasa ada potensi untuk membenturkan antar kader Pemuda Muhammadiyah maupun dengan Anshor. Maka penyelidikan harus dituntaskan,” jelasnya.

“Kita sudah tempuh upaya hukum lewat LBH Muhammadiyah. Kita serahkan kepada penegak hukum. Jika itu benar ada penyelewengan, ya harus diusut. Jangan mendiskreditkan Pemuda Muhammadiyah dong,” sambungnya. Lebih jauh, ia pun meminta semua pihak agar jangan menyeret penggunaan dana kemah itu pada isu-isu politik. Termasuk mengaitkan gerakan Pemuda Muhammadiyah dalam kepentingan politik menjelang kontestasi Pemilihan Presiden 2019.

Minta Jangan Dikaitkan Isu Politik

Ia menampik anggapan bila posisi Dahnil sebagai jubir Timses Prabowo-Sandi berkaitan dengan kebijakan Pemuda Muhammadiyah. Pihaknya sebatas memberi kebebasan kepada kadernya untuk bergerak ke partai manapun.

“Tapi tidak boleh memanfatkan Pemuda Muhammadiyah untuk kepentingan politik. Dan jangan sampai melebar ke ranah politik. Kita minta jangan sampai digoreng untuk isu politik. Apalagi kita punya kedekatan dengan Anshor di Semarang,” tuturnya.

Ia berharap situasi politik mendekati Pilpres dapat berlangsung kondusif. Ia mengajak Pemuda Muhammadiyah dan Anshor menjaga kondisi Kota Semarang tetap aman.

Ia mengklaim hubungannya dengan Anshor pun tidak pernah menegang. “Kita jaga situasi kondusif di Semarang karena Muhammadiyah dan NU berasal dari rahim yang sama dari pemikiran Kyai Hasyim Asyari dan Kyai Ahmad Dahlan,” tegasnya.

Siap Kembalikan Dana Kemah

Lalu bagaimana soal penggunaan dana kemah tersebut? Jumai mengungkapkan pengurus PP Pemuda Muhammadiyah sudah siap mengembalikan dana Rp 2 miliar itu. Pihaknya masih sanggup menggembalikannya.

Hal ini bertujuan untuk membuktikan komitmen pengurus Pemuda Muhammadiyah seluruh Indonesia bila gerakannya tetap istiqomah dengan mengedepankan nilai luhur dan kesantunan.

“Kita masih punya dana buat ngembaliin penggunaan dana kemah. Toh dari pihak Pak Dahnil belum mengembalikannya. Dalam pemberitaan, dia baru sebatas menyanggupinya,” ujar Jumai.

Share: Kader Pemuda Muhammadiyah Takut Terseret Kasus Dana Kemah