General

Di Pilkada Serentak 2018, Jumlah Calon Perempuan Masih Sedikit

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Guys, sejauh ini siapa aja sih sosok perempuan yang kalian tau ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018? Pasti kalian sering mendengar dua nama seperti Khofifah Indar Parawansa dan Puti Guntur Soekarno, betul?

Ternyata lumayan banyak lho para srikandi terbaik bangsa ini yang ikut serta meramaikan kontestasi Pilkada 2018. Kalian tau jumlahnya berapa? Yuk kita simak seberapa besar keterlibatan perempuan di Pilkada 2018 serta perbandingan dengan pilkada-pilkada sebelumnya.

Ada 101 perempuan ikut Pilkada 2018

Terkait keterlibatan perempuan, peneliti Perkumpulan untuk Permilu dan Demokrasi (Perludem), Maharddhika mengatakan bahwa ada total 101 perempuan dari 1.140 pendaftar bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2018 yang digelar di 171 daerah.

Meski demikian, dari total 101 perempuan tersebut, ternyata hanya 92 calon memenuhi syarat. Enam calon tidak memenuhi syarat, serta tiga calon belum ditetapkan. Dari jumlah tersebut, itu artinya ada total 8,85 persen calon kepala daerah perempuan yang ikut di Pilkada 2018.

“Afirmasi keterwakilan perempuan meningkat, meski tak signifikan,” kata peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Maharddhika di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), dinukil dari Tempo.co, Rabu 21 Februari.

Menurut Maharddhika, angka itu tidak signifikan dibandingkan jumlah calon kepala daerah laki-laki yang mencapai 1.039 orang di pilkada 2018. Calon kepala daerah perempuan, kata Maharddhika, juga masih bergantung pada jaringan kekerabatan, anggota parlemen, dan juga inkumben.

“Hal itu menjadikan kenaikannya tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa partai masih saja pragmatis dan berorientasi pada aspek elektabilitas dan kekuatan modal,” terang Maharddhika.

Lebih tinggi dari Pilkada 2015 dan 2017

Jumlah calon perempuan yang ikut di Pilkada 2018 disebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan calon perempuan di Pilkada 2015 dan 2017. Meski mengalami peningkatan, kenaikan tersebut dianggap tak signifikan.

Seperti diketahui, seperti dilansir Kompas.com, Rabu 21 Februari, partisipasi perempuan pada Pilkada 2015 lalu hanya mencapai 7,47 persen. Saat itu, terdapat 123 perempuan dari 1.646 yang memenuhi syarat sebagai calon kepala daerah.

Sedangkan pada Pilkada 2017, partispasi perempuan justru turun ke angka 7.16 persen. Saat itu hanya ada 48 perempuan dari 670 pendaftar bakal calon kepala daerah. Nah, angka tersebut akhirnya naik di Pilkada 2018 yakni 101 perempuan dari 1.140 pendaftar bakal calon kepala daerah (8,85 persen).

Seluruh calon perempuan yang ikut Pilkada 2018 tersebut mendaftar di 78 atau 45,61 persen daerah yang menggelar pilkada 2018 dan tersebar di tujuh provinsi, 26 kota, dan 45 kabupaten. “Mereka tersebar di tujuh provinsi, 45 kabupaten dan 26 kota,” jelas Maharddhika lagi.

Para perempuan itu nyalon di posisi apa aja ya?

Dari total 101 calon perempuan yang terlibat di Pilkada 2018 ini, tercatat ada total 49 perempuan yang mendaftar menjadi calon kepala daerah. Misalnya saja Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur dan Karolin Margret Natasa di Kalimantan Barat yang mendaftar sebagai calon gubernur perempuan.

Sementara itu, 31 perempuan lainnya mendaftar sebagai calon bupati dan 16 orang mendaftar sebagai calon wali kota. Nah, untuk 52 perempuan lainnya, mendaftar menjadi calon wakil kepala daerah, dengan 5 di antaranya maju sebagai calon wakil gubernur.

Sebanyak 5 calon wakil gubernur perempuan itu seperti Ida Fauziyah di Jawa Tengah, Puti Guntur Soekarno di Jawa Timur, Chusnunia di Lampung, Sitti Rohmi Djalilah di Nusa Tenggara Barat, serta Emelia Julia Nomleni di Nusa Tenggara Timur.

“Sebanyak 28 orang mencalonkan diri jadi wakil bupati dan 18 orang mencalonkan diri jadi wakil wali kota,” pungkasnya.

Share: Di Pilkada Serentak 2018, Jumlah Calon Perempuan Masih Sedikit