Isu Terkini

Afghanistan Dilanda Teror, Bagaimana Nasib Kunjungan Jokowi-Iriana?

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Sejak (24/1) lalu, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke beberapa negara di Asia Selatan. Kunjungan ke Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan itu merupakan pertemuan bilateral untuk memperkuat kerjasama ekonomi. Namun, agenda kunjungan Presiden yang terakhir ke Afghanistan hari ini (29/1) cukup dramatis, sebab negara yang juga mayoritas muslim itu tengah mengalami serangkaian teror. Ada serangan di Intercontinental Hotel pada (20/1) yang menewaskan 22 orang, ada serangan di kantor Organisasi Save the Children pada (24/1) yang melukai sekitar 11 orang, ada bom mobil ambulans, dan terakhir ledakan di Akademi Militer Afghanistan pada (29/1) hari ini.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak khawatir dengan ancaman teror yang belakangan terjadi di negara tersebut. Oleh sebab itu, Jokowi tetap melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan.

“Pak Presiden bersikeras ingin ke sana ya,” ungkap Pratikno dikutip Liputan6.com pada (29/1).

Waduh Pak, apa gak bahaya? Kalau terjadi apa-apa, gimana nasib Negara Indonesia? Ternyata ada kemungkinan yang mengancam Indonesia jika (amit-amit) Presidennya tiba-tiba meninggal dunia, apa aja?

Ekonomi negara melemah – Sesuai dengan konstitusi NKRI, jika sang presiden meninggal dunia, maka tugasnya  akan diambil oleh Wakil Presiden, atau bisa juga Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan. Lalu apa hubungannya dengan ekonomi? “Karena kebijakan tentu akan mengalami kegoncangan sementara untuk menyesuaikan pemimpin baru,” terang pengamat politik Indonesia, Ray Rangkuti kepada Tim ASUMSI (29/1) hari ini.

Negara terpecah belah – Jika sebuah negara sempat terjadi kekosongan pemimpin, maka yang mungkin terjadi adalah munculnya ide-ide untuk memisahkan diri dari Indonesia. Lah wong, ada Presiden-nya aja ada daerah yang pengen lepas dari Indonesia, apalagi kalau gak ada. “Akan ada orasi yang tidak stabil yang mengakibatkan perpecahan,” tambah Ray.

Mudah Dijajah Asing – Hal ini juga bisa saja terjadi, karena jika ada kekosongan pemimpin, negara lain bisa punya peluang untuk nyalip nyari sensasi dan membuat isu-isu yang bisa membuat suatu negara bisa melemah. Seperti yang terjadi di Irak yang dijajah Amerika pada 2004 silam, namun memakai alasan terorisme.

Nah, itu dia beberapa kemungkinan yang paling parah jika Presiden kita tiba-tiba tidak bisa menjalankan tugasnya. Tapi kalian gak perlu khawatir, selama di Afghanistan, Presiden Joko Widodo dijaga ketat kok oleh pihak istana.  Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga mengatakan bahwa sepanjang jalan dari bandara ke Istana Presiden Afghanistan, Jokowi menaiki kendaraan berlapis baja, bahkan dikawal juga melalui udara dengan dua helikopter. Oke deh pak, aman-aman ya, di sana!

Share: Afghanistan Dilanda Teror, Bagaimana Nasib Kunjungan Jokowi-Iriana?