Isu Terkini

Jokowi Resmikan Pasar Ikan Modern Pertama di Indonesia, Apa Saja Keunggulannya?

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta Utara pada Rabu, 13 Maret 2019 kemarin. Dalam kesempatan itu, Jokowi bercerita bahwa dirinya sudah sudah lama menginginkan kehadiran PIM di Indonesia. Keinginan itu setidaknya muncul sejak 2,5 tahun yang lalu ketika dirinya melihat pasar ikan Tsukiji di Jepang.

Pasar ikan Tsukiji di Jepang memang terkenal akan kebersihannya. Hal itu pun menginspirasi Jokowi untuk juga memiliki pasar seperti Tsukiji. Maka dari itu, ia mengaku langsung meminta kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjistasuti untuk mewujudkan keinginannya itu.

“Juli 2015, berarti 2,5 tahun yang lalu saya perintahkan kepada Bu Susi, ‘Bu apakah tidak bisa sih kita ini bangun pasar ikan modern yang bersih seperti di Tokyo, Tsukiji’. Jawabannya, bisa. Ya sudah cepat kerjakan, bangun, saya nggak mau tahu di mana yang penting bangun,” begitu cerita Jokowi saat peresmian di PIM Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 13 Maret 2019.

“Saya tunggu-tunggu nggak jadi-jadi dan Alhamdulillah malam ini kita telah memiliki pasar ikan modern PIM di Muara Baru, Jakarta. Saya senang karena kita sudah bisa membalik persepsi, dulu persepsinya banyak orang yang bilang pasar ikan pasti kotor,” ungkapnya.

Setelah acara peresmian, Jokowi pun berkeliling pasar yang luasnya mencapai 14,5 hektare itu. Didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Jokowi bercerita pengamatannya dengan kondisi pasar yang kini menurutnya sangat nyaman dan bagus. Dia mengaku, sebelum dibangunnya PIM, kondisi pasar itu becek dan bau.

“Saya membandingkan (kondisi) sebelum dan sesudah. Saya berulang kali ke sini, dulu kan jelas bau, sangat becek, dan di dalam tidak nyaman. Sekarang bangunan yang termodern seperti ini ya ini sebetulnya pasar ikan modern untuk seluruh provinsi, supaya sebagai contoh di provinsi-provinsi yang lain (terkait) fasilitas di dalamnya,” ujar Jokowi saat berkeliling.

Perlu diketahui, pasar ikan lama terdiri dari pedagang ikan yang menempati 992 unit lapak dan 70 unit pengepakan ikan. Jumlah penjual ikan tercatat sebanyak 3.333 orang. Volume distribusi dan pemasaran ikan rata-rata per hari mencapai 406.390 kilogram (kg). Volume ikan harian masuk pasar ikan saat ini 120.000 kg per hari. Namun ketika itu tidak ada fasilitas yang cukup memadai, seperti tidak ada lokasi khusus untuk penjual makanan.

Tentu saja situasi tersebut sudah berbeda dengan PIM yang kini memiliki 3 lantai. Selain itu, pasar ikan ini sekarang dilengkapi 892 kios basah dan 155 kios kering. Ada juga fasilitas pendukung antara lain Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), ruang pengepakan, gerai peralatan maritim, ruang pertemuan, area parkir yang luas, cold storage, bongkar muat, pengepakan, area BTS tower, dan lahan beriklan.

Bahkan, terdapat area kuliner terbuka di lantai 2 yang akan menjajakan berbagai masakan produk olahan ikan. Berbagai perubahan yang terjadi di sana membuat Jokowi cukup bangga. Ia pun bernai mengklaim bahwa bangunan yang dibangun dengan menggunakan anggaran milik Kementerian Keluatan dan Perikanan itu punya standar internasional.

“Untuk cold storage-nya, untuk sanitasinya, semuanya itu standar yang memang kita ambil dari standar di internasional,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta.

Fasilitas untuk Pasar Ikan yang Berstandar Internasional

Pandangan terhadap pelabuhan perikanan di Indonesia selama ini secara umum memang kurang baik, karena kondisinya yang cenderung kumuh dan kotor. Fasilitas pelabuhan perikanan yang menjadi sorotan utama adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sebagai pusat pemasaran hasil tangkapan melalui pelelangan di pelabuhan. Kondisi TPI mestinya haruslah bersih agar mutu ikan tetap terjaga.

Sanitasi dan higienitas tempat pelelangan ikan merupakan suatu hal yang sangat penting pengaruhnya terhadap mutu ikan yang didaratkan, sehingga perlu ada standarisasi pengelolaan sanitasi TPI seperti di negara-negara lain. Sanitasi dengan standar internasional tersebutlah yang kini telah dimiliki oleh PIM Muara Baru.

International Organization for Standardization (ISO) adalah sebuah organisasi internasional untuk menetapkan standa-standar industrial dan komersial dunia. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara. ISO juga bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.

Dengan adanya standar internasional tersebut, ikan yang punya sifat mudah rusak (perishable) pun bisa dikurangi laju kerusakannya. Upaya itu memang harus dilakukan dari berbagai segi, mulai proses penangkapan di atas kapal, ketika didaratkan di TPI, di unit pengolahan ikan, sampai ke pendistribusian. Kondisi ikan yang baik akan lebih mudah diterima di berbagai pasar.

Namun, komoditas perikanan yang tidak memenuhi standar internasional, memiliki potensi untuk ditolak di pasar negara-negara importir. Maka dari itu, diperlukan cold storage, atau ruang penyimpanan khusus yang suhunya bisa diatur sebagai salah satu sarana yang harus tersedia dalam industri perikanan. Sebab, pengendalian atau pengaturan suhu di cold storage dapat mempertahankan kondisi ikan agar terus segar. Hal inilah yang disebut Jokowi, bahwa PIM Muara Baru sudah memiliki cold storager yang telah berstandar internasional.

Share: Jokowi Resmikan Pasar Ikan Modern Pertama di Indonesia, Apa Saja Keunggulannya?