Isu Terkini

James Riady, Meikarta, dan Beberapa Kasus Lain yang Pernah Menghadangnya

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

James Riady hari ini (30/10) berjalan menuju kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memenuhi panggilan KPK untuk diminta kesaksiannya dalam megaproyek Meikarta. Kasus megaproyek Meikarta ini telah membuat dirinya mau tidak mau harus datang ke kantor KPK untuk dimintai keterangan terkait kasus suap yang sedang menyelimuti Meikarta, megaproyek berbasis properti andalan Lippo Group.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, megaproyek Meikarta sedang dalam hambatan yang begitu dalam. Dari berbagai polemik, yang terbaru adalah ketika ditetapkannya 9 orang tersangka, termasuk Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Kasus ini terkait kasus suap terkait perizinan proyek Meikarta. Jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi ini diduga menerima suap Rp7 miliar terkait suap tersebut. Uang sebesar itu disebut sebagai bagian dari fee pembangunan fase pertama megaproyek Meikarta yang bernilai total Rp13 miliar.

Dalam mengusut tuntas kasus suap yang sejauh ini diduga melibatkan Meikarta dan Pemkab Bekasi, KPK sebenarnya sudah memerika 33 orang saksi. Berdasarkan penjelasan Febri Diansyah, Kabiro Humas KPK, seperti dilansir detik.com, terdapat lima hal yang menjadi fokus dari KPK. Lima hal tersebut adalah bagaimana alur dan proses perizinan meikarta dari perspektif aturan dan prosedur Pemkab Bekasi, bagaimana proses rekomendasi tahap satu dari Pemprov Jawa Barat pada Pemkab Bekasi terkait proses perizinan Meikarta, bagaimana alur dan proses internal di Lippo terkait dengan perizinan Meikarta, dari mana sumber dana dugaan suap terhadap Bupati Bekasi, dan Selain itu, KPK juga sedang mendalami apakah ada atau tidak ada perbuatan korporasi dalam perkara suap megaproyek Meikarta ini.

Sebelum dipanggil ke KPK, rumah James Riady terlebih dahulu digeledah oleh KPK. Penggeledahan ini dilakukan untuk mencari catatan keuangan, dokumen terkait proyek, kontrak-kontrak, dan uang. Selain rumah James Riady, ada 11 tempat lain di Bekasi dan Tangerang yang juga digeledah untuk mencari barang-barang yang potensial menjadi barang yang dapat digunakan untuk penyidikan lanjutan.

Sebelum kasus Meikarta ini, James Riady pernah beberapa kali menghadapi masalah yang cukup dalam dan rumit. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga pernah di Amerika Serikat. Kontroversi pertama dirinya adalah ketika ia terkena skandal keuangan di Amerika Serikat karena mendanai kampanye Bill Clinton di kampanye presiden 1996. Dalam aturan pemilihan umum di Amerika Serikat kala itu, tidak boleh ada pendanaan dari perusahaan asing. Sedangkan James Riady melanggar hal tersebut dengan membantu Bill Clinton. Ia pun harus membayar denda sebesar $8,6 miliar. Denda ini merupakan denda terbesar yang pernah diberikan kepada satu pihak sepanjang kasus pendanaan kampanye yang pernah ada di Amerika Serikat.

Di tahun 2008, James Riady juga pernah terseret namanya karena korupsi yang dilakukan Billy Sindoro, orang yang sama yang sekarang menjadi tersangka dalam kasus suap Meikarta. Billy Sindoro tertangkap tangan memberikan suap kepada pegawai Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Sindoro pun terbukti korupsi dalam kasus tersebut. James Riady memang tidak terlibat dalam kasus ini, namun, Billy Sindoro yang memang dikenal sebagai salah satu kepercayaan James membuat nama James ikut terseret ketika Billy Sindoro melakukan tindak kriminal. Sama seperti kondisi yang terjadi dalam kasus suap Meikarta.

Terakhir, sebelum ia terseret namanya ke dalam kasus Meikarta sebagai saksi, James Riady juga pernah menjadi buah bibir karena ia berhasil masuk ke Amerika Serikat di tahun 2009, dengan status ia masih dicekal karena kasus bantuan kampanyenya ke Bill Clinton. Hal ini begitu kontroversial sampai-sampai Hillary Clinton, yang notabene adalah istri dari Bill dan kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, dipertanyakan kapabilitasnya karena sampai tidak mengetahui ada satu orang milyuner yang dilarang masuk ke Amerika Serikat dapat dua kali bolak-balik ke Amerika Serikat tanpa pencekalan. Yang lebih membuat publik geram adalah karena Hillary sendiri adalah istri dari Bill Clinton, sehingga hal ini menambah kecurigaan publik terhadap pemerintahan Obama kala itu, khususnya kepada Hillary Clinton sendiri.

Beberapa permasalahan di atas ini memang menjadi isu yang begitu hangat untuk James Riady. Namun tentu saja, tidak ada kasusnya yang sehangat kasus suap megaproyek Meikarta yang sedang diselidiki oleh KPK saat ini. Ke mana arahnya penyidikan ini, hanya waktu dan hasil penyidikan yang dapat menjawab hal tersebut.

Share: James Riady, Meikarta, dan Beberapa Kasus Lain yang Pernah Menghadangnya