Budaya Pop

Ini Dia 4 Sinetron Tahun 1990-an yang Akan Diangkat ke Layar Lebar

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Kejayaan dari kisah-kisah sinetron zaman 1990-an sepertinya memang tak lekang oleh waktu, guys. Sinetron zaman dulu itu tentunya punya makna tersendiri bagi penggemarnya, ditambah lagi, waktu itu internet dan handphone masih belum secanggih sekarang. Kondisi itu tentunya bikin televisi jadi salah satu hiburan alternatif yang enggak bisa dilewatkan.

Mungkin juga, hal itu pulalah yang bikin para “kids jaman old” masih belum bisa move on dari kisah di sinetron 1990-an yang melekat di memori. Enggak mau menutup fakta, para pemilik rumah produksi film pun memanfaatkan fenomena tersebut. Setidaknya, ada empat sinetron yang terkenal pada tahun 1990-an yang akan diangkat ke layar lebar. Apa aja sinetronnya?

1. Wiro Sableng

Karakter fiksi legendaris dari cerita silat Indonesia Wiro Sableng ini dikenal pertama kali dari kisah dalam buku “Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212” karya almarhum Bastian Tito. Wiro Sableng merupakan seorang pendekar sakti yang punya keahlian di bidang silat, dan karakternya menjadi unik karena ia ‘sableng’ alias gila. Buat kalian angkatan 90-an, pasti ingat bahwa Wiro Sableng ini kemudian dibuat film dan ditayangkan setiap hari Minggu di RCTI.

Keunikan karakter Wiro Sableng ini bakalan diangkat ke film layar lebar. Enggak tanggung-tanggung, Wiro Sableng ini nantinya akan diperankan oleh Vino G. Bastian dan diproduksi oleh LifeLike Pictures yang bekerjasama dengan Fox International Productions (FIP) divisi dari 20th Century Fox Film Corporation. Film ini juga akan menjadi kolaborasi pertama antara rumah produksi Indonesia dengan 20th Century Fox Film Corporation.

2. Si Doel Anak Sekolahan

Sinetron yang kental dengan adat Betawi ini tayang pertama kali pada tahun 1994, juga di RCTI. Ceritanya cukup sederhana, yaitu tentang seorang pemuda keturunan Betawi asli yang ingin punya pendidikan tinggi. Selain menggambarkan kesederhanaan keluarga, sinetron ini juga dibalut dengan cerita cinta segitiga antara Si Doel sang tokoh utama, dengan dua perempuan bernama Sarah dan Zainab.

Sinetron ini juga bakal diangkat ke layar lebar dengan judul ‘Si Doel The Movie’. Film yang merupakan kerja sama antara rumah produksi Karnos Films dan Falcon Pictures ini nantinya akan diperankan oleh tokoh-tokoh lama, seperti Rano Karno, Maudy Koesnaedi, hingga Mandra. Selain itu, film ini juga akan melanjutkan kisah dari sinetron yang belum usai, seperti scene Si Doel yang ingin menemui tokoh Sarah.

3. Tersanjung

Tersanjung adalah sinetron produksi Multivison Plus yang ditayangkan di stasiun televisi swasta Indosiar sejak 10 Juli 1998 hingga 27 Mei 2005. Pemeran utama di sinetron ini antara lain Lulu Tobing, Ari Wibowo, Jihan Fahira, Cut Tari, Febby Febiola, Mega Utama, dan Reynold Surbakti. Sinetron mingguan itu dulunya adalah garapan Multivision Plus dan begitu lekat di hati penonton lantaran mampu bertahan tayang dengan ratusan episode.

Dan sekarang, kalian bisa ngabarin ibu bapak kalian, kalau sinetron Tersanjung bakalan diangkat ke layar lebar dan akan disutradai oleh sutradara kawakan, Hanung Bramantyo.

“Saya menyambut baik pembuatan film ini. Brand Tersanjung pernah sangat kuat sehingga dulu pernah ada ucapan ‘Hari Jum’at belum selesai kalau belum nonton Tersanjung’ atau ‘Presiden bisa ganti tapi Tersanjung susah diganti’ ujar script editor MVP Pictures Adi Nugroho dilansir dari Kapanlagi.com pada 8 Februari lalu.

4. Keluarga Cemara

“Selamat pagi emak, selamat pagi abah, mentari pagi ini, berseri indah…”

Enggak cuma sinetronnya, tapi soundtrack Keluarga Cemara juga masih lekat di ingatan para penonton setia. Film ini ditayangkan pertama kali pada 6 Oktober 1996 dan episode terakhirnya tayang pada 29 Agustus 2004. Sinetron ini pada awalnya ditayangkan di RCTI, namun dua bulan kemudian tayangannya dipindah ke TV7.

Kesuksesan sinetron Keluarga Cemara pun juga ikutan diangkat ke layar lebar. Meskipun film ini nantinya akan diperankan oleh tokoh-tokoh baru, namun film Keluarga Cemara akan tetap mengandung nilai-nilai kekeluargaan.

“Buat saya pribadi sebagai seorang ibu, kangen sama film yang punya nilai kekeluargaan, nilai kejujuran, dan otentiknya menjadi alasan memfilmkan,” ujar Anggia Kharisma, produser film Keluarga Cemara saat jumpa pers di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Kamis 4 Januari lalu.

Share: Ini Dia 4 Sinetron Tahun 1990-an yang Akan Diangkat ke Layar Lebar