Isu Terkini

Ini Dia 4 Keunggulan Palembang Dibanding Jakarta Dalam Persiapan Asian Games 2018

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Perhelatan olahraga terbesar se-Asia udah tinggal menghitung hari lagi, guys. Indonesia yang menjadi tuan rumah juga udah banyak melakukan pembenahan di berbagai daerah. Semua itu dilakukan demi menyambut atlet serta tamu-tamu yang akan datang memeriahkan Asian Games 2018.

Pertandingan yang digelar empat tahun sekali itu kayaknya enggak cuman jadi pentas pertandingan antaratlet, tapi juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan dan DKI Jakarta. Yap, karena Asian Games ke-18 yang akan digelar sehari setelah hari kemerdekaan Indonesia nanti digelar di dua tempat utama, yaitu Palembang dan DKI Jakarta.

Lalu, apa aja sih keunggulan yang dimiliki Palembang dibanding ibu kota Indonesia?

1. Venue Dayung Jakabaring

Memang, di Jakarta sendiri udah punya deretan venue-venue pertandingan, mulai dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, sampai ke kawasan Rawamangun dan Pulomas di Jakarta Timur.

Tapi, Palembang juga enggak mau kalah, mereka menyiapkan 14 venue di kompleks Jakabaring Sport City sebagai salah satu tempat penyelenggaran Asian Games 2018 di Palembang. Di kompleks ini terdapat berbagai arena seperti shooting range, rowing center/dayung, skateboard, voli pantai, Stadion Gelora Sriwijaya, Stadion Gelora Bumi Sriwijaya, Stadion Tenis, Lake Side Jakabaring/venue triathlon, stadion aquatic, atletik, GOR Danau, sport climbing, dan rollerblade.

Dari 14 venue tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melakukan pembangunan dan renovasi sebanyak 3 venue yakni shooting range, dayung, dan skateboard. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bilang kalau pembenahan tiga tempat itu selesai tepat waktu dan punya standar internasional.

Bahkan, Basuki mengklaim venue Dayung yang dibangun di Palembang merupakan salah satu yang terbaik di Asia. Venue ini memiliki lintasan dengan lebar seluas 200 meter dan panjang 2200 meter dan kedalaman 5 meter dilengkapi tribun penonton dengan kapasitas 2.144 kursi. Venue dayung sendiri udah selesai direnovasi sejak akhir 2017 lalu.

2. Light Rail Transit (LRT) Pertama di Indonesia

Tentu udah pada tahu kan, kalau Light Rail Transit (LRT) di Palembang udah dibuka untuk umum sejak 1 Agustus 2018 kemarin. Bahkan, Presiden Joko Widodo udah menegaskan, kalau LRT Palembang menjadi proyek percontohan bagi kota-kota besar lainnya.

Dengan 8 train set LRT, enam train set siap dioperasikan, dua train set sebagai cadangan. Masing-masing train set terdiri dari 3 kereta dengan kapasitas kondisi nyaman 346 orang. Lalu, ada 13 stasiun, namun baru 6 stasiun yang bisa beroperasi per 1 Agustus 2018.

Kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, laju “kuda besi” LRT Palembang bisa mencapai 85 km/jam, dan punya alat pemantau kecepatan yang dinamakan automatic train protection. Jadi, dengan fitur itu, kecepatan LRT bakalan berkurang secara otomatis kalau melebihi batas. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan LRT di Jakarta yang masih menggunakan pengendali kecepatan secara manual, yaitu masinis. Tapi jangan heran kenapa Jakarta bisa ketinggalan dalam kerampungannya, sebab, rute LRT-nya aja lebih panjang di Jakarta dibanding Palembang.

3. Persiapan Sejak 2014

Mungkin warga Jakarta bingung, mengapa Jakarta seakan sedang melakukan sistem kebut dalam persiapan Asian Games. Hal ini memang enggak bisa disamakan dengan Palembang yang udah mulai persiapan sejak tahun 2014.

Venue Cluster Manager JSC Aminuddin sendiri udah membenarkan, bahwa Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, merupakan sosok ambisius dalam menyelesaikan perencanaan.

“Pak Gubernur itu orang perencana dan ambisi, dia sudah siapkan [Asian Games] dari jauh hari. Di Incheon [tuan rumah Asian Games 2014], dia kirim 33 orang selama enam minggu. Satu bulan setengah ditanam di semua lini untuk ikut panitia. Setelah itu kami bikin laporan, kurangnya Asian Games 2014 apa? Kapasitas? Field of play? Kami disuruh sandingkan. Begitu selesai Incheon, dia ingin ada laporan,” ungkap Aminuddin dilansir dari Cnnindonesia.com pada Kamis, 2 Agustus 2018.

Enggak cuman sekedar studi banding, tapi untuk tim perencanaan, Gubernur Alex juga sampai merekrut konsultan dari Korea untuk membantu persiapan di Palembang.

“Itu saking inginnya Pak Gubernur memajukan [Palembang], beliau ingin lebih bagus dari Incheon. Beliau ingin memacukan Jakarta juga dan memotivasi kami,” kata Aminuddin.

4. Makanan Khas Daerah

Sebenarnya, enggak cuman Palembang yang punya makanan khas, Jakarta pun punya sederet kuliner khas yang menarik untuk dicoba para atlet Asian Games. Sayangnya, untuk urusan kuliner, Jakarta sepertinya masih jauh dari Palembang.

Jelang perhelatan Asian Games 2018, Palembang melakukan pengawasan ketat dalam hal peredaran makanan siap saji. Balai Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memastikan keamanan makanan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Palembang.

“Kita tempel stiker ini agar para penjual makanan, termasuk yang menjajakan pempek Palembang bisa menyajikan makanan layak konsumsi,” ujar Sekda Pemprov Sumsel, Nasrun Umar.

Ya, di Palembang punya pempek sebagai hidangan khas daerahnya. Di sana bahkan ada sentra pembuatan pempek, di Kampung Pempek 26 Ilir. Di sana menjual berbagai beragam jenis pempek, juga ada pula makanan seperti tekwan dan kemplang yang merupakan makanan khas Palembang.

Nah, sepertinya Jakarta juga perlu nih bikin semacam Kampung Pempek yang menjadi pusatnya makanan khas daerah. Jadi, jika ada tamu dari berbagai daerah, enggak akan bingung lagi, deh, nyari oleh-olehnya.

Share: Ini Dia 4 Keunggulan Palembang Dibanding Jakarta Dalam Persiapan Asian Games 2018