Jika media sosial lain mulai ditinggal para penggunanya, berbeda dengan Instagram yang justru semakin hari semakin ramai. Bahkan, Instagram kini udah mencapai angka 800 juta pengguna pada Januari 2018 (survei WeAreSocial.net dan Hootsuite). Angka itu menjadikan Instagram sebagai media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di dunia.
Di awal kehadirannya pada Oktober 2010, Instagram dulunya cuma berfungsi untuk berbagi foto dan video dengan durasi maksimal 15 detik. Di tahun 2012, Facebook pun mengambil alih Instagram, dan di tahun 2016 Instagram memberanikan diri dengan mengganti logonya.
Ikon khas Instagram dulu menyerupai kamera retro warna coklat dengan garis pelangi di bagian ujungnya, kemudian diganti menjadi warna ungu, jingga, dan merah muda dengan gaya modern, dan menggambarkan kamera dengan bentuk kotak dinamis.
Dari blog resmi perusahaan mereka bilang, kalau perubahan itu sebagai tanda kalau Instagram terus berkembang. Tapi, sadar enggak sih, perkembangan Instagram ini kebanyakan sekedar adaptasi dari media sosial lainnya?
Setelah ganti logo, Instagram mulai banyak perubahan lain di dalam aplikasinya. Sekitar Agustus 2016, lahirlah fitur stories, biasa disebut dengan Instastories atau ada juga yang menyebutnya dengan Snapgram.
Penyebutan dengan kata ‘Snapgram’ ini karena banyak yang menganggap bahwa fitur itu mirip dengan aplikasi Snapchat. Stories di Instagram ini juga konsepnya mirip banget dengan aplikasi Snapchat yang udah rilis sejak September 2011. Di mana kita bisa mengunggah foto, atau video dengan berbagai filter, kemudian unggahan itu akan terhapus secara otomatis setelah ter-publish selama 24 jam.
Sama, Snapchat pun akan mengapus postingan itu dari server dan enggak akan bisa dikembalikan lagi. Pada Mei 2014, aplikasi ini udah berhasil membuat penggunanya mengirimkan 700 juta foto dan video per hari, dan konten Snapchat Stories dilihat 500 juta kali per hari. Jadi, enggak heran kenapa akhirnya Instagram akhirnya terilhami untuk membuat Snapgram.
Saat pergantian logo, sebenarnya para pengguna Instagram banyak yang protes. Nyatanya, perdebatan itu enggak cuma sampai di pergantian logo aja, guys. Baru-baru ini para pengguna juga lagi seru banget ngomongin fitur ‘Question’. Selang beberapa hari perdebatan itu muncul, Instagram pun akhirnya ngasih klarifikasi dan penjelasan soal fungsi sesungguhnya dari fitur “question” tersebut.
“Hari ini kami memperkenalkan fitur stiker pertanyaan interaktif di Instagram Stories yang memungkinkan teman Anda mengajukan pertanyaan untuk Anda jawab. Ini adalah cara baru yang menyenangkan untuk memulai percakapan dengan teman-teman Anda sehingga Anda dapat saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Anda akan dapat melihat respons teman-teman Anda. Ketuk setiap pertanyaan untuk membuat Insta Stories baru, di mana Anda dapat menjawab pertanyaan tersebut,” tulis Instagram.
New today: a sticker in Instagram Stories that lets friends ask you questions! Learn more here: https://t.co/Hm71kpOu3y pic.twitter.com/Xy60NAogDA— Instagram (@instagram) July 10, 2018
Dari penjelasan itu, kita bisa menyimpulkan kalau Instagram ingin membuat aplikasinya seperti Ask.fm, media sosial yang memungkinkan penggunanya bisa bertanya apapun ke pengguna lain, pakai atau tanpa memberikan identitas kita (Anonim). Ask.fm sendiri udah hadir sejak 16 Juni 2010.
Sebelum fitur ‘Question’, Instagram juga baru banget merilis fitur IGTV, di mana kita bisa melihat video dengan durasi lebih lama. Video-video yang akan ditampilkan di IGTV itu katanya emang bukan dirancang untuk bersaing dengan video-video yang ada di Netflix atau HBO, tapi justru digadang-gadang akan jadi saingannya YouTube.
Sebab, dari video tersebut bakalan ada opsi agar pembuat konten bisa ngedapetin jumlah kunjungan (traffic) pada laman situs pribadi mereka, bahkan rencananya akan berbagi keuntungan dari iklan. Tapi untuk sementara, IGTV masih bebas dari iklan. Mirip sekali dengan YouTube, di mana penggunanya bisa mendapatkan uang dari jumlah subscriber dan views.
Instagram juga punya fitur Polling sebagai fitur interaktif pertama yang mereka punya. Dari fitur itu, pengguna bisa minta opini dari teman dan followers dengan ngasih dua opsi yang dicantumkan di Insastories.
“Hari ini kami mengenalkan stiker jajak pendapat interaktif di Instagram Stories, yang memungkinkan Anda bertanya dan melihat hasil jajak pendapat dari teman dan pengikut Anda,” tulis Instagram pada Selasa, 3 Oktober 2017.
Sedangkan, fitur Polling ini udah ada di Twitter sejak 2015 silam.
If today was Election Day & these were the only two candidates who would win? @HillaryClinton @realDonaldTrump— Anthony Noto (@anthonynoto) September 25, 2015
Salah satu yang cukup seru adalah Instagram kini juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan panggilan video di Instagram Direct, bahkan enggak cuma video chat atau video call dengan satu orang aja, tetapi juga secara grup.
Jadi, buat yang mau melakukan video call dengan beberapa orang sekaligus, caranya bikin group chat terlebih dahulu. Dengan masuk ke Direct, kemudian tekan tanda (+) di pojok kanan atas, lalu pilih orang-orang yang mau diajak gabung ke grup, baru deh bisa video call dalam group.
Video call-an secara group gitu udah kita temui di aplikasi pesan Line, yang kini juga udah banyak perkembangan. Untuk video call, Line udah merilisnya sejak musim gugur tahun 2013. Jika di Instagram jumlah group video call maksimal empat orang, di Line bisa sampai 200 orang.