Isu Terkini

Indonesia Menempati Posisi Ke-2 Penyumbang Sampah Plastik ke Laut

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi sebagai salah satu negara dengan jumlah sampah plastik laut terbanyak. Berdasarkan DW.com, sekitar 87 persen dari 3,8 juta ton sampah plastik yang dibuang setiap tahun masuk ke laut. Itu artinya, setiap tahunnya Indonesia menyumbang 3,2 juta ton sampah plastik ke laut. Untuk lebih lengkapnya, negara-negara yang menempati 5 besar penyumbang sampah plastik ke laut adalah:

5. Sri Lanka

4. Filipina

3. Vietnam

2. Indonesia

1. Tiongkok

Hal ini bukannya tidak perhatikan oleh Pemerintah Indonesia. Di bulan Agustus 2018 lalu, dalam sebuah keterangan tertulis, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan kalau hal ini sangat berbahaya. “Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya,” tutur Menteri Susi, Minggu, 19 Agustus 2018.

Untuk mulai membersihkan sampah laut, Menteri Susi kemudian melakukan kegiatan bersih-bersih pesisir laut. Harapannya, di tahun 2025 nanti, sampah plastik di lautan berkurang 70 persen. “Gerakan ini sebagai bagian dari komitmen ktita mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025,” ujarnya. Menteri Susi pun menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan dari sampah plastik ini. “Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0.3-5 milimeter.  Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut.”

Sudah Banyak Hewan Laut yang Mati Akibat Plastik

Tidak hanya di Indonesia, sampah plastik ini sudah memakan banyak korban di berbagai lautan. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah matinya seekor paus sepanjang 9,6 meter. Seekor paus ditemukan mati terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018 lalu. Ketika diinvestigasi, di dalam tubuh paus tersebut ditemukan sekitar 5,9 kg sampah plastik. Sampah plastik yang tidak bisa diolah di dalam tubuhnya merupakan salah satu kemungkinan matinya paus tersebut.

Selain paus tersebut, ternyata masih ada hewan-hewan lain yang juga pernah menjadi korban dari sampah plastik ini. Pertama, kasus penyu memakan plastik. Pada bulan Desember 2018 yang lalu, di Pantai Congot, Kulon Progo, ditemukan seekor penyu mati terdampar. Seekor penyu yang mati terdampar ini ditemukan oleh pemancing dengan kondisi perut penuh sampah.

View this post on Instagram

A post shared by Irwanjasmoro (@irwanjasmoro) on Dec 9, 2018 at 8:54pm PST

Kedua, kasus penguin yang mati karena terjerat dan menelan sampah plastik. Di Pulau Troubridge, Australia, beberapa penguin kecil pernah ditemukan tewas terdampar. Mereka tidak mati karena alasan-alasan alamiah seperti diserang hewan tertentu atau pemanasan global. Penguin-penguin ini mati karena sampah-sampah plastik yang bertebaran di lautan. Beberapa dari penguin tersebut ada yang mati karena terjerat plastik dan ada juga yang mati karena menelan sampah plastik.

Ketiga, kasus anjing laut mati menelan plastik. Di bulan Mei 2018 yang lalu, ditemukan bangkai seekor anjing laut di Pulau Skye, Skotlandia. Ketika diperiksa oleh Scottish Marine Animal Stranding Scheme, ditemukan adanya sampah plastik sepanjang 6 cm di dalam perut anjing laut tersebut. Diduga besar plastik ini lah yang menyebabkan hewan tersebut mati.

Share: Indonesia Menempati Posisi Ke-2 Penyumbang Sampah Plastik ke Laut